Senin, 6 Oktober 2025

Buru Calon Pemain Dunia di Audisi PB Djarum 2025, Richard Mainaky Usul Adanya 'Tim Super'

Richard mencontohkan, banyak kehidupan pribadi atlet, semisal pacaran, justru mengganggu peforma mereka di lapangan.

HO/IST/PBDjarum
AUDISI BULUTANGKIS - Suasana di dalam GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah saat  Audisi Umum PB Djarum 2025 yang bergulir pada 8 hingga 12 September. Audisi bulutangkis yang digagas Bakti Olahraga Djarum Foundation dan klub bulutangkis PB Djarum ini menyasar tiga kategori usia yakni U-11 (peserta dengan usia 8 – 10 tahun atau kelahiran 2015 – 2017), KU 11 (peserta berusia 11 tahun atau tahun kelahiran 2014), serta KU 12 (peserta dengan usia 12 tahun atau tahun kelahiran 2013) baik putra maupun putri. 

“Pesertanya bisa ribuan, tapi kenapa ketika di Pelatnas susah cari bibit unggul? Di situlah pekerjaan rumah kita. Jangan sampai talenta melimpah di awal, tapi menghilang ketika masuk ke level lebih tinggi,” katanya.

Karena itu, dia mengusulkan dibentuknya sebuah 'Tim Super' yang dibentuk dari para pemain yang sudah masuk Pelatnas.

Anggota tim ini, kata dia, semestinya akan mendapatkan perlakuan terpisah, secara ketat.

Hal ini, lagi-lagi untuk membentuk attitude yang baik dari atlet itu sendiri.

"Hasilnya (prestasi) akan berbeda," katanya.

Secara terbuka, Richard mencontohkan, banyak kehidupan pribadi atlet, semisal pacaran, justru mengganggu peforma mereka di lapangan.

"Karena pengalaman saya di Pelatnas, banyak atlet gagal bukan karena teknik, tapi karena attitude-nya buruk. Itu yang benar-benar krusial," ujar Richard Mainaky.

Dia berharap, lewat adanya 'Tim Super' dari Pelatnas ini akan muncul pemain-pemain dunia sebagai regenerasi dari senior-senior mereka sebelumnya.

AUDISI PB DJARUM - Suasana di dalam GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah
AUDISI BULUTANGKIS - Suasana di dalam GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah saat  Audisi Umum PB Djarum 2025 yang bergulir pada 8 hingga 12 September. Audisi bulutangkis yang digagas Bakti Olahraga Djarum Foundation dan klub bulutangkis PB Djarum ini menyasar tiga kategori usia yakni U-11 (peserta dengan usia 8 – 10 tahun atau kelahiran 2015 – 2017), KU 11 (peserta berusia 11 tahun atau tahun kelahiran 2014), serta KU 12 (peserta dengan usia 12 tahun atau tahun kelahiran 2013) baik putra maupun putri.

Penambahan Kategori Usia

Terkait dengan regenerasi pebulutangkis, Manajer Tim PB Djarum sekaligus Koordinator Tim Pencari Bakat Atlet Putra, Fung Permadi, menegaskan kalau Audisi Umum PB Djarum 2025 merupakan satu di antara upaya menciptakan kesinambungan tersebut.

Ajang pencarian bakat yang digelar Bakti Olahraga Djarum Foundation dan PB Djarum yang digelar di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah, 8–12 September ini, diikuti 1.729 peserta dari 34 provinsi, dengan semangat mengejar mimpi meraih Djarum Beasiswa Bulutangkis.

Dia menjelaskan, satu di antara aplikasi nyata dari upaya tersebut adalah adanya penambahan kategori usia menjadi U-11, KU 11, dan KU 12.

Menurutnya, ini adalah langkah penting untuk menjaga kesinambungan regenerasi atlet. Menurutnya, dengan kategori yang lebih rinci, para pemain bisa bersaing dengan lawan sepadan, baik dari sisi usia, teknik, maupun mental bertanding.

“PB Djarum berupaya agar setiap tahun kelahiran punya pemain pelapis yang berpotensi untuk menjadi pemain dunia. Tahun ini fokusnya U-11, KU 11, dan KU 12, yang nantinya akan meningkat ke U-13, U-15, dan semakin mengerucut,” ujar Fung.

Sejak dipusatkan di Kudus pada 2022, antusiasme peserta tetap tinggi meski jumlahnya berfluktuasi. Pada 2022 tercatat 1.742 peserta, lalu 1.529 peserta pada 2023, meningkat menjadi 1.966 peserta pada 2024, dan tahun ini kembali hadir 1.729 pebulutangkis muda.

Rangkaian seleksi Audisi Umum PB Djarum 2025 berlangsung ketat, dimulai dari fase screening dengan sistem gugur, lalu berlanjut ke tahap turnamen.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved