Proliga
Kegagalan Transfer Megawati ke JPE Ciptakan Plot Twist, Volimania Indonesia Kena Sentil
JPE menghadirkan plot twist setelah gagal mendatangkan Megawati di final four Proliga 2025, Santi jadi alat sentil bagi volimania Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM - Kegagalan transfer Megawati Hangestri Pertiwi ke Jakarta Pertamina Enduro (JPE) pada final four Proliga 2025 menyisakan sebuah plot twist. Volimania Indonesia diberikan peringatan.
Jauh sebelum diumumkan menjadi bagian dari Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia pada final four Proliga 2025, Megawati memiliki dua opsi.
Dua opsi tim yang akan diperkuatnya pada babak 4 besar Proliga 2025 mengerucut kepada dua nama. Yakni Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia dan Jakarta Pertamina Enduro.
Faktanya, Petrokimia menjadi pilihan utama. Namun kala itu, Pertamina Enduro merupakan alternatif kedua bagi Megatron, julukan Megawati, jika Petrokimia gagal melaju ke final four.

Realita di atas lapangan, baik Petro dan JPE sukses melangkah ke final four.
Dengan demikian, Megawati memutuskan untuk memperkuat Petrokimia, yang mayoritas diperkuat pemain asal Bank Jatim.
Tim Bank Jatim sendiri adalah klub induk dari pevoli asal Jember tersebut.
Bagi pendukung Pertamina Enduro, Megawati bukan sosok asing. Sebab namanya meroket ketika memperkuat tim milik BUMN tersebut, bahkan mengantarkan mereka tampil di final Proliga 2023.
Namun siapa yang menyangka bahwa kegagalan transfer Megawati ke Jakarta Pertamina Enduro menciptakan plot twist.
Alih-alih membawa Petrokimia lolos ke grand final lebih dulu, justru Pertamina Enduro lah tim putri pertama yang melangkah ke final Proliga tahun ini.
Sementara Petrokimia memiliki jalan yang cukup berliku untuk berhak menantang JPE di perebutan gelar juara.
Megawati cs dituntut wajib menang atas Electric PLN di GOR Sritex, Solo, Sabtu (3/5/2025), dan di laga lain Popsivo Polwan tidak menang dari Jakarta Pertamina Enduro.
Jika salah satu syarat itu tidak terpenuhi, maka dipastikan Megawati gagal membawa Petrokimia ke grand final.
Baca juga: 2 Syarat Megawati Bawa Petrokimia ke Grand Final Proliga 2025: Sentuhan Dewi Fortuna Bernama JPE
Transfer Megawati ke Eropa
Kabar transfer Megawati Hangestri terbaru di tengah sang pemain tanding di Final Four Proliga 2025.
Megawati memang jadi topik pembahasan yang menarik khususnya di kalangan voli mania setelah sang atlet memutuskan tidak lanjut di Liga Voli Putri Korea bersama Red Sparks.
Pevoli asal Jember tersebut menunjukkan kualitas bermain yang sangat apik ketika mengarungi gelaran di Negeri Ginseng.
Tak heran jika media Korea pernah mengatakan bahwa pevoli berjuluk Megatron layak untuk main di Eropa.
Sang manajer, Wibi Anhari, ketika ditemui Tribunnews di GOR Sritex Arena, Solo, Sabtu (3/5/2025) malam WIB, membocorkan bagaimana kelanjutan kiprah Megawati.
Sebelum kembali ke Indonesia untuk bermain di Final Four Proliga 2025, Wibi menjelaskan bahwa memang sempat ada tawaran dari klub Eropa.
"Tawaran ada tawaran (dari klub Eropa)," kata Wibi.
Terkait klub apa yang sudah 'menyentil' Megawati, Wibi tidak ingin membeberkan lantaran sudah dipastikan main di Proliga, dan pembicaraan dengan klub Eropa tersebut juga belum pasti.
"Gabisa (di spill) karena belum fix (pasti) jadi enggak berani," tegas Wibi.
Selain klub Eropa, Megawati memang dikabarkan untuk tetap main di liga voli luar negeri atau abroad lagi.
Setelah dari Red Sparks, ada pernyataan bahwa Megawati akan cari klub yang tidak begitu jauh dari Tanah Air.
Salah satu liga voli di benua Asia dikatakan sang manajer akan jadi tempat Megawati melanjutkan kiprah abroad-nya.
"(Megawati main) di Asia lah," jelas Wibi.
Terkait main di salah satu liga benua Asia, Wibi menjelaskan sudah ada pembicaraan dengan klub di Asia Tenggara.
"Ya, kita ada pembicaraan sama klub di Asia Tenggara," ungkap sang manajer.
"Iya (liga teratas) Asia Tenggara," demikian, Wibi
Demam Megawati di Pervolian Indonesia
Faktanya demam Megawati di kalangan voli Indonesia semakin tinggi tatkala sang opposite memperkuat tim Liga Voli Korea selama dua musim, Daejeon JungKwanJang Red Sparks.
Performa Megatron pun sangatlah ciamik, termasuk membawa Red Sparks lolos ke grand final musim 2024/2025.
Wajar volimania Indonesia begitu berharap penampilan spektakuler dari Megawati saat memperkuat Petrokimia. Sayangnya di laga pertama bersama Petrokimia, Megawati harus mengakui kemenangan JPE 3-2, Jumat (2/4).
Pelatih Pertamina Enduro Bulent Karslioglu pun sedikit menyentil volimania Tanah Air. Bahwa Indonesia tidak hanya memiliki Megawati seorang sebagai talenta menjanjikan untuk sektor putri.
Salah satu yang sangat pantas diperhatikan, dan digadang-gadang bisa mengikuti jejak Megawati ialah Junaida Santi.
Outside hitter yang belum genap berusia 18 tahun ini muncul dan menarik perhatian. Performanya di atas lapangan sangat eksplosif dengan loncatan tinggi dan smash keras menjadi andalannya.
"Saya selalu membicarakan tentang Santi karena dia jarang disorot," terang pelatih Pertamina Enduro, dikutip dari BolaSport.
"Semua penggemar voli banyak memperhatikan lebih ke Megawati, Megawati, dan Megawati. Itu wajar, karena Mega sudah karier ke luar negeri. "
"Tapi jangan lupa Indonesia punya Santi yang sangat berharga dan potensial," tambahnya.
Junaida Santi memang berbeda posisi dengan Megawati. Jika Mega mengemban tugas sebagai opposite, Santi berperan sebagai outside hitter yang juga memiliki tanggung jawab untuk receive.
Terlebih Santi masuk dalam daftar pemain yang dipersiapkan PBVSI untuk tampil di Piala Dunia Voli Putri U21 2025 mendatang.
Terlepas dari itu, JPE membuktikan perkataan Karslioglu, bahwa mereka mampu melaju jauh kendati gagal mendatangkan Megawati di Proliga 2025. Sementara Petrokimia masih dalam bayang harap-harap cemas.
(Tribunnews.com/Giri, Niken)(BolaSport/Nestri Y)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.