Eksklusif Tribunnews
Cerita Marcus Gideon Kumpulin Kok, Rangking Satu Hingga Ditawari Jadi Pemain Hongkong
Gideon sempat disuruh oleh 'coach'-nya untuk mengambil kok-kok dalam suatu pertandingan.
Penulis:
Dennis Destryawan
Editor:
Dewi Agustina
Kalau dia pulang pun kita latih lagi, Sabtu atau Minggu, kita tambahin kekurangan-kekurangan. Dan kita beri masukan ke dia.
Di PBSI kamu latihannya harus lebih. Misal orang lain di atas dia latihan pagi-sore sama. Kamu mesti tambah, jam 5 pagi bangun di sana, jam 6 sudah latihan sampai jam 7.
Abis itu sarapan, kamu jam 8 ikuti program seperti yang lain. Akhirnya, mungkin berkat dari Tuhan juga, dia ranking nomor satu dunia.
Baca juga: Djarum Tak Lagi Sponsor PBSI, Ini Dampaknya Menurut Kurniahu Gideon
Anda sempat masuk ranking 7 dunia, sekarang memiliki anak yang melebihi prestasi Anda?
Bangga sekali, anak saya bisa melewati saya. Dan saya senang sekali, anak saya menjadi ranking 1 dunia. Ya semoga anak saya bisa juara dunia, juara olimpiade, harapan saya itu.
Pernah kah seorang Gideon melewati masa-masa sulit? Apa motivasi dari Anda sebagai seorang ayah yang juga atlet?
Waktu itu dia pernah ranking 29. Terus, biasa pelatih kalau ranking segitu disuruh kumpulin kok. Ranking 10 besar saja yang diperhatiin.
Kecewanya dia itu ketika pasangan ganda lain diberangkatkan ke All England. Padahal waktu itu rankingnya tidak ada.
Tapi kok dia (Gideon) ranking 29 kok tidak diberangkatkan. Dia kecewa sekali, dan bilang "Saya mau pulang, dan kirim surat mengundurkan diri."
Saat itu saya kasih motivasi di rumah. Kamu mau apa sekarang? Dia bilang berhenti. Saya tanya benar? Dia bilang kalau ada partnernya saya mau.

Akhirnya dia dapat partner namanya Andre. Kalau tidak salah hanya sebulan ikut Indonesia Open.
Terus Markus Kido bilang saya mau partner kamu, saya tidak lagi sama Hendra AG. Saya mau partner sama kamu. Anak saya senang, karena dia kan juara olimpiade. Terus Imelda telepon saya, ada rapat klub kalau Kido sekarang dipartner.
Waduh berat ke luar negeri bayar sendiri. Oh ya sudah nanti dibantu. Kayak tiket pesawat kan berat. Akhirnya setuju. Pertandingan-pertandingan, akhirnya dia juara Prancis, juara grandprix, lumayan rankingnya naik.
Eh sudah Kido bilang, pinggang saya tidak kuat, tidak bisa ngimbangin kamu. Saya kayaknya mau berhenti, kamu cari partner lain. Abis itu Gideon bingung, diajakin orang Hongkong untuk partner, saya bilang jangan, merah-putih, NKRI.
Mau susah mau gimana yang penting bisa makan di sini, nanti papa jarang ketemu. Abis itu dia nge-chat ke Yusuf, mungkin abis ini partner saya tidak ada lagi.