Senin, 29 September 2025

Eksklusif Tribunnews

Cerita Marcus Gideon Kumpulin Kok, Rangking Satu Hingga Ditawari Jadi Pemain Hongkong

Gideon sempat disuruh oleh 'coach'-nya untuk mengambil kok-kok dalam suatu pertandingan.

Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pebulu Tangkis Ganda Putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon berpose usai wawancara dengan Tribun Network di di Gideon Badminton Hall, Ciangsana, Bogor, Jumat (5/2/2021). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak mudah menjadi ranking satu di dunia, seperti gelar yang diemban The Minions, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon.

Ayah Gideon, Kurniahu Gideon menceritakan awal mula bagaimana Gideon kecil mengenal bulu tangkis.

Saat ditemui, Kurniahu tengah sibuk mengurus GOR Gideon Badminton Hall. Di sana ia dipanggil 'coach'.

Pada 1981, Kurniahu pernah mencapai ranking tujuh dunia bulu tangkis kategori single. Hingga kini kecintaan bermain bulu tangkis tak pernah pudar.

Ia tetap berada di dunianya. Mengelola GOR Gideon Badminton Hall.

Dan juga melatih 'bibit' Indonesia untuk menjadi pebulutangkis dunia, seperti anaknya Marcus Fernaldi Gideon.

Menurut Kurniahu, Gideon kecil kerap mengikutinya berlatih bulu tangkis, hingga akhirnya berkecimpung di dunia yang sama.

Sebelum menjadi ranking nomor satu dunia, ucap Kurniahu, jalan Gideon bukan lah jalan yang mulus-mulus saja.

Bahkan, Gideon sempat disuruh oleh 'coach'-nya untuk mengambil kok-kok dalam suatu pertandingan.

Kurnaihu, menjadi sosok yang memiliki andil penting dalam perjalanan Gideon.

Pebulu Tangkis Ganda Putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon berpose sebelum wawancara dengan Tribun Network di di Gideon Badminton Hall, Ciangsana, Bogor, Jumat (5/2/2021). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pebulu Tangkis Ganda Putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon berpose sebelum wawancara dengan Tribun Network di di Gideon Badminton Hall, Ciangsana, Bogor, Jumat (5/2/2021). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Putranya itu, sempat ditawarkan untuk bermain bulu tangkis, mewakili Hongkong.

Namun, Kurniahu mengingatkan anaknya.

"Saya bilang jangan. Tetap merah-putih, tetap NKRI. Mau susah, mau gimana yang penting bisa makan di sini. Nanti papa bisa jarang ketemu kamu kalau ke Hongkong," ujar Kurniahu kepada Tribun Network, Sabtu (6/2/2021).

Berikut petikan wawancara bersama Kurniahu:

Bagaimana sejarah GOR Gideon Badminton Hall?

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan