Kabar Artis
Psikolog Lita Gading Sentil Deddy Corbuzier, Soroti Isu Penyebab Retak Rumah Tangga dengan Sabrina
Psikolog Lita Gading angkat bicara, soroti dugaan penyebab renggangnya hubungan Deddy Corbuzier dan Sabrina Chairunnisa.
TRIBUNNEWS.COM - Isu keretakan rumah tangga pasangan Deddy Corbuzier dan Sabrina Chairunnisa kembali menjadi sorotan publik.
Dugaan adanya keretakan dalam biduk pernikahan yang baru dua tahun terjalin itu mencuat setelah Sabrina terlihat menghapus sejumlah foto kebersamaannya dengan Staf Khusus Menteri Pertahanan Republik Indonesia itu di Instagram.
Tak hanya itu, ia juga menghilangkan sebutan Mrs. Corbuzier yang sempat tercantum di bio akun @sabrinachairunnisa_.
Di tengah kabar yang beredar, pernyataan lama 3rd Runner Up Puteri Indonesia Sumatera Utara 2011 itu pun ikut mencuat kembali.
Saat hadir di salah satu program YouTube, ia pernah mengungkapkan keinginannya untuk fokus menjadi ibu rumah tangga (IRT) dan berhenti bekerja.
Namun untuk mewujudkan keinginan itu, Sabrina meminta agar uang bulanan dari sang suami lebih besar.
Alih-alih dipenuhi, permintaan tersebut ternyata sempat ditolak oleh Deddy, sehingga kembali menimbulkan spekulasi publik tentang adanya perbedaan pandangan dalam rumah tangga mereka.
Menanggapi hal tersebut, psikolog Lita Gading pun turut memberikan pandangannya.
“Ada seliweran cuplikan Deddy Corbuzier dan istrinya, ada juga Vidi Aldiano, di situ menceritakan bahwa mungkin salah satu gonjang-ganjing keretakan rumah tangganya ini,” ujar Lita, dikutip Tribunnews dari unggahan Instagramnya, Kamis (2/10/2025).
Lebih lanjut, wanita lulusan S3 Psikologi Klinis tersebut menilai bahwa tuntutan Sabrina sebenarnya wajar.
“Menurut saya, Sabrina itu sudah benar. Walaupun dia menghasilkan uang sendiri, bekerja sendiri, punya penghasilan besar dari kariernya, tetap saja uang pemberian suami itu namanya nafkah, jadi harus diberikan kepada istrinya,” jelasnya.
Baca juga: Deddy Corbuzier Muncul dengan Sabrina Chairunnisa di Tengah Isu Keretakan Pernikahan: Mamah Pulang
Lita menambahkan, seorang istri tidak semestinya harus berulang kali menagih nafkah kepada suami.
“Nggak boleh begitu, katanya sampai harus ditagih-tagih. Wajar kalau sedikit marah, ya jelaslah,” tegasnya.
Menurut psikolog yang pernah membintangi sinetron Suci itu, pernikahan bukan hanya soal cinta, tetapi juga tanggung jawab atas kebutuhan lahir dan batin.
“Dalam perkawinan itu ada kebutuhan lahir dan batin. Lahir itu materi, termasuk kesehatan dan perawatan. Kalau batin, ya biologis dan emosional. Jadi wajar kalau istri menuntut itu,” tutup Lita.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.