Kamis, 2 Oktober 2025

The Rooftop Festival Dijelar di Yogyakarta, Hadirkan Kolaborasi Kreatif Lintas Komunitas

Acara ini menjadi ruang ekspresi dan temu gagasan dari beragam komunitas kreatif, sosial, dan urban yang aktif di wilayah Yogyakarta.

HO
FESTIVAL LINTAS KOMUNIKASI - Festival lintas komunitas bertajuk The Rooftop Festival resmi digelar pada 25–27 Juli 2025 di Studio 103 Rooftop Pasar Prawirotaman, Yogyakarta. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Festival lintas komunitas bertajuk The Rooftop Festival resmi digelar pada 25–27 Juli 2025 di Studio 103 Rooftop Pasar Prawirotaman, Yogyakarta

Acara ini menjadi ruang ekspresi dan temu gagasan dari beragam komunitas kreatif, sosial, dan urban yang aktif di wilayah Yogyakarta.

Digelar di area atap Pasar Prawirotaman, The Rooftop Festival menghadirkan pendekatan baru dalam pemanfaatan ruang kota sebagai ruang publik yang inklusif. 

Festival berlangsung selama tiga hari, dimulai pukul 15.00 hingga 21.00 WIB.

Sejumlah komunitas dan penampil turut meramaikan festival ini, antara lain Taman Sesaji Nusantara, Keroncong SMM, Komunitas Magic Jogja, Adit Doodleman, Paheman Mandracarita.

Baca juga: 6 Band Gahar Ramaikan Hammersonic Festival 2026, Ada Fleshgod Apocalypse hingga Of Mice & Men

Kemudian Wayang Polah, E-Qourz, Wayang Merdeka, Sanggar Obah, Sanggar Sangger, Triple S, Komunitas Pohon, Aku Sara, Kelompok Ceting, Five Harmony, Bhumi Bhuwana–Bukhi Prima Putri, Macapath Project, dan Shopping List.

Selain pertunjukan komunitas, pengunjung juga disuguhi berbagai aktivitas partisipatif seperti Pojok Dolanan, Pasar Lawasan, Thrifting, instalasi seni bertajuk Geger Boyo, hingga tur jalan kaki bertema Mlaku Sek Dab.

Selama festival berlangsung, area Stand-Pop Art juga terbuka bagi pengunjung yang ingin menikmati karya visual dari pelaku kreatif lokal.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani menyatakan bahwa festival ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mendorong pemanfaatan ruang kota secara kolaboratif dan berkelanjutan.

“Kami ingin event ini menjadi simpul temu baru bagi lintas komunitas kreatif di Kota Yogyakarta. Tempat saling berbagi gagasan, berkolaborasi, dan saling menguatkan. Bukan hanya sebagai ruang tampil, tetapi juga ruang bertumbuh bersama,” ujar Veronica. 

Ia juga menambahkan bahwa pemanfaatan rooftop pasar sebagai ruang bersama membuka peluang antara aktivitas ekonomi dan sosial yang lebih dinamis.

“Pasar rakyat adalah ruang hidup. Dengan menghadirkan aktivitas lintas komunitas di rooftop, kita membuka peluang interaksi baru antara kegiatan ekonomi, sosial, dan kolaborasi yang lebih luas,” imbuhnya.

Harapannya, Studio 103 di Rooftop Pasar Prawirotaman dapat terus berkembang menjadi ruang kolaboratif yang hidup dan berkelanjutan, bahkan di luar momentum festival ini.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved