Senin, 6 Oktober 2025

Keluar dari Zona Nyaman di Indonesia, Armaya Doremi Rintis Karier Baru di AS

Nama Armaya Doremi mulai jarang terdengar di industri musik tanah air. Sebelumnya ia dikenal sebagai penyanyi dan DJ.

IG
BERKARIER DI AS - Tinggalkan pekerjaan di Indonesia, Armaya Doremi sukses berkarier di Amerika Serikat. Selasa (8/7/2025). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Armaya Doremi mulai jarang terdengar di industri musik tanah air. Sebelumnya ia dikenal sebagai penyanyi dan DJ.

Eks finalis Indonesian Idol 2012 itu sudah tujuh tahun tinggal di Boston. Armaya Doremi membuktikan hidup dapat menikung tajam dengan kerja keras dan tekad kuat.

Kecintaan Armaya pada dunia komunikasi bisa membawanya jauh hingga ke pusat kota Boston, Amerika Serikat.

Baca juga: Bijak Kelola Uang, Rossa Pilih Menabung karena Penghasilannya sebagai Penyanyi Fluktuatif

Sudah tujuh tahun Armaya tinggal di sana, setelah menyelesaikan studi S2 jurusan Corporate and Organizational Communication di Northeastern University,

Ketika itu ia memilih melanjutkan kariernya di sana, dan sempat bekerja di perusahaan-perusahaan besar seperti TikTok dan Lilly’s Fresh Pasta.

Berusaha keluar dari zona nyaman, di tahun 2024 ia mendirikan Ayamra Media sebuah agensi media sosial yang kini tengah naik daun di Boston.

“Enggak mudah menjalani bisnisnya. Aku benar-benar bekerja keras, fokus agar hasil yang dicapai maksimal,” ungkap Armaya Doremi kepada awak media, Senin (7/7/2025).

Dalam waktu singkat agensi miliknya berhasil menarik perhatian berbagai klien dari berbagai sektor mulai dari hotel, restoran, organisasi non-profit, top chef, real estate, hingga politisi dan institusi pemerintahan.

“Alhamdulillah, kalau di Boston, Ayamra Media sudah dikenal," katanya.

"Bahkan kalau pemerintah kota Boston ada event, mereka selalu undang aku dan tim untuk bantu eksposur,” lanjut Armaya.

Salah satu proyek istimewanya adalah kerja sama dengan Pemerintah Kota Boston dalam kampanye 'Boston untuk Semua Orang'.

Itu adalah sebuah gerakan inklusif yang ingin menjadikan kota tersebut lebih ramah bagi semua kalangan.

Tak hanya menangani konten, ia juga sering diminta menjadi pembicara di berbagai acara, termasuk workshop yang digelar pemerintah untuk pelaku usaha kecil.

“Aku salah satu UMKM yang juga dipekerjakan, dibantu, dan dipromosikan oleh pemerintah. Jadi kami saling support,” jelasnya.

Berkat agensinya itu, Armaya pun kini mempekerjakan empat orang karyawan semuanya orang Indonesia.

“Kenapa aku memilih orang Indonesia? Karena aku ingin berkontribusi balik ke bangsa ini dengan membuka lapangan kerja,” tutur Armaya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved