Sleep Call Itu Romantis, Tapi Bisa Berisiko, Gangguan Kesehatan Ini Bisa Terjadi
Istilah sleep call belakangan ramai diperbincangkan, terutama di kalangan anak muda.
Salah satu hormon yang sangat terpengaruh adalah leptin, hormon yang bertugas memberi sinyal kenyang kepada tubuh.
“Kalau kita kurang tidur, yang namanya leptin nggak keluar-keluar. Yang namanya grelin keluarnya banyak. Jadi kita rasanya lapar mulu,” terang dokter Santi.
Akibatnya, orang yang sering begadang akan merasa lapar terus-menerus dan cenderung mengonsumsi makanan tinggi gula dan garam.
Bukan salad atau sayur, justru makanan seperti keripik, gorengan, hingga burger jadi pilihan utama.
Ini bisa menjelaskan kenapa berat badan bisa naik meski tidak merasa makan berlebihan.
Fenomena sleep call pada dasarnya tidak sepenuhnya berbahaya jika dilakukan dengan bijak.
Misalnya, jika pasangan tidur lebih awal dan hanya saling berbincang sebentar sebelum tertidur, tentu risikonya lebih kecil.
Namun, kebiasaan begadang hanya demi menemani pasangan hingga pagi jelas bukan langkah yang sehat.
“Ya ujung-ujungnya kan masuk serotonin ya, karena kita happy lihat pasangan. Tapi kan di keesokan harinya itu badan akan rusak kan. Hormon-hormon kacau,” ujarnya.
Akhirnya, segala kebahagiaan semu dari sleep call itu bisa berbalik menjadi masalah kesehatan jika tidak diatur dengan baik.
Oleh karena itu, dokter menyarankan agar kebiasaan ini dilakukan secukupnya dan tetap memprioritaskan waktu tidur yang cukup dan berkualitas.
Romansa boleh, tapi jangan sampai mengorbankan kesehatan tubuh.
Karena tidur yang terganggu tak hanya berdampak pada hari esok, namun juga pada jangka panjang kesehatan fisik dan mental.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.