Pesan Inspiratif Trio Nugget Sisters Tentang Serunya Membaca, Tak Tergantikan oleh Media Sosial
Trio cewek bersaudara Nugget Sisters terdiri dari Sabrina Anggraini, Nabila Sindi, dan Xaviera Putri, baru-baru ini sukses
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Trio cewek bersaudara Nugget Sisters yang inspiratif yang terdiri dari Sabrina Anggraini, Nabila Sindi, dan Xaviera Putri, baru-baru ini sukses menggelar acara "Plan 2025 With Us: Meet & Greet with Nugget Sisters" di Ruangguru Office, Jakarta Selatan.
Acara yang dikemas intimate ini dihadiri oleh sekitar 80 peserta.
Ketiganya mengajak audiens kembali menyukai kebiasaan membaca buku sebagai sumber ilmu pengetahuan yang menurut mereka perannya tetap tak bisa tergantikan oleh riuhnya banjir informasi di media sosial.
“Menurut kita, buku itu bisa menawarkan perspektif yang nggak bisa digantikan oleh short-form content atau media lainnya," sebut trio Nugget Sisters.
"Di era scrolling social media, kita ingin mengajak orang-orang kembali lagi ke buku, baik itu buku kertas atau buku digital. Dengan cara membagikan konten ‘Nugget Insights’ dari buku yang kami baca di Instagram @nuggetbookclub,” imbuhnya.
Di kegiatan ini mereka juga memperkenalkan Planner 2025, sebuah planner eksklusif rancangan Xaviera Putri bersama Nugget Book Club untuk membantu aktivitas harian penggunanya.
“Planner 2025 ini dibuat berdasarkan riset, bahwa membuat to-do list harian saja tidak cukup. Kita perlu membuat monthly reflection untuk berhenti sejenak dan mengevaluasi tantangan, pencapaian, dan target yang ingin kita wujudkan dalam 1 bulan,” ungkap Xaviera.
Di kegiatan ini peserta juga diajak mengikuti workshop journaling interaktif dipandu oleh Bia dan Xaviera. Di sesi ini, peserta mendapatkan wawasan tentang cara menetapkan tujuan secara efektif serta membangun kebiasaan produktif melalui journaling.
“Dalam membuat Goal Setting sebaiknya kita pakai metode SMART yaitu, specific, measureable, achievable, and time-bound,” jelas Xaviera.
Bia menambahkan, untuk membuat goals kecil dulu sebelum mencapai goals besar.
“Misal aku mau jadi software developer, tapi itu kan besar banget ya kita harus belajar bahasa inggris, belajar ngoding."
"Jadi untuk mengatasinya mungkin kamu bisa buat goals pertama kamu adalah menyelesaikan projek kecil yang bisa bantu kamu mencapai projek besar kamu yaitu menjadi seorang software developer,” ujar Bia.
Kegiatan ini juga diisi dengan sharing session tentang resolusi dan target mereka di tahun 2025.
“Aku sekarang bekerja di medical tourism dan prepared my best for being navigator, I wish dengan semua pengetahuanku bisa buat pasien-pasien lebih sehat lagi,” ungkap seorang peserta.
Peserta lainnya yang bekerja di BRIN mengaku aku menyelesaikan pendidikan S2 dan saat ini aktif mengajar kelas bahasa inggris online.
Pria Bertato di Padalarang Bandung Nyaris Dihakimi Massa, Diduga Lakukan Pencabulan Anak |
![]() |
---|
Netizen Heboh Video Prabowo dan Gibran Diputar Sebelum Film Mulai di Bioskop |
![]() |
---|
Ferry Irwandi Sebut Kasus dengan TNI Sudah Selesai, Kapuspen Sudah Minta Maaf via Telepon |
![]() |
---|
Legislator PKS Nilai Usulan 1 Orang Punya 1 Akun Media Sosial Perlu Pendekatan Literasi |
![]() |
---|
Setelah 2 Tahun Menikah, Ikbal Bunuh Istri dan Bayi lalu Posting ‘Maaf Sayang’ di Medsos |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.