Kamis, 2 Oktober 2025

Pemilu 2024

Kinerja Selebriti di Parlemen Sering Diragukan, Krisdayanti Tak Tinggal Diam, Ini yang Dilakukannya

Krisdayanti merasakan pandangan keraguan atas kinerja selebriti saat masuk Parlemen.Bagaimana reaksinya?

tangkap layar youtube Tribunnews.com
Penyanyi dan politisi Krisdayanti bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra saat hadir sebagai narsumber di Tribun Network Series Mata Lokal Memilih di Menara Kompas, Palmerah, Jakarta, Selasa (14/2/2023). 

Lebih lanjut Krisdayanti saat ini mengaku sedang fokus pada kesetaraan perempuan.

Ia pun turut mengomentari soal kuOta perempuan sebagai anggota DPR yang belum terisi penuh.

Baca juga: Sepakat Artis Masuk Parpol Sebagai Vote Getter, Okky Asokawati: Masing-masing Punya Fungsi

"Banyak ketemu teman-teman parlemen perempuan, tapi kouta masih 20 persen. Padahal harusnya 30 persen," tutur Krisdayanti.

Terakhir, di dalam acara ini Krisdayanti pun mengajak generasi mudah untuk terjun ke dunia politik.

"Jangan pesimis, jangan menganggap sebelah mata. Apa pun profesinya bisa menyerukan apa kepentingan rakyat sepenuhnya," tutupnya.

Peluang Artis sebagai Wakil Rakyat, Terkenal dan Disuka Lalu Dipilih

Aktris sekaligus anggota DPR RI Fraksi PKB, Arzeti Bilbina setuju apabila artis masuk partai politik sebagai vote getter.

Menurut Arzeti Bilbina , keterpilihan seseorang sebagai wakil rakyat ditentukan dari tiga hal.

Baca juga: Cerita Dedi Miing Gumelar Disepelekan Masuk Parlemen karena Label Artis, Dianggap Tak Bisa Kerja

Arzeti Bilbina menyebut artis memiliki 3 hal itu yakni dikenal, disuka lalu dipilih.

"Saya setuju karena bagaimana pun keterpilihan seseorang dilihat dari tiga hal, satu dikenal, disukai baru kemudian dipilih," kata Arzeti Bilbina dalam diskusi Tribun Network Series Mata Lokal Memilih, Selasa (14/2/2023).

"Kalau kita bicara vote getter, publik figur kan dikenal, ketika dia dikenal automatis dia disukai, tapi belum tentu ketika disukai dia akan dipilih," lanjutnya.

Ilustrasi Pemilu.
Ilustrasi Pemilu. (Tribun Jogja/Suluh Pamungkas.)

Wanita kelahiran 1973 ini mengatakan, adanya artis di parpol dapat mendulang suara karena keterkenalannya.

Ditambah artis yang terpilih memiliki kualitas atau etos kerja yang baik, tentu akan bermanfaat bagi suatu parpol dan kepentingan masyarakat.

"Karena yang dibutuhkan sebuah partai politik itu ketika memilih seorang publik figur karena keterkenalannya itu, dan kemudian mendulang suara yang banyak," ungkap Arzeti.

"Ketika dia terpilih kemudian dia menjadi wakil, dia punya etos kerja yang memang memiliki tanggug jawab penuh," katanya lagi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved