Kamis, 2 Oktober 2025

Pemilu 2024

Cerita Dedi Miing Gumelar Disepelekan Masuk Parlemen karena Label Artis, Dianggap Tak Bisa Kerja

Dedi Miing Gumelar menyampaikan pandangannya terkait fenomena partai politik yang merekrut selebriti.

tangkap layar youtube Tribunnews.com
Dedi Gumelar atau Miing di Diskusi Tribun Network Series Mata Lokal Memilih 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Komunikasi Organisasi DPN Partai Gelora Dedi Miing
Gumelar menyampaikan pandangannya terkait fenomena partai politik yang merekrut selebriti.

Menurut komedian yang akrab disapa Miing Bagito itu merekrut selebriti hal yang wajar dan pasti selalu terjadi.

Baca juga: Artis Masuk Parpol Hanya Vote Getter? Dedi Miing Gumelar: Lihat Kapasitasnya, Bukan Latar Belakang

"Kalau ada partai mengejar seorang selebriti itu namanya realistis, mereka juga ingin mendapat suara dan boleh, tidak usah marah ke partai politik, ini juga bagian dari kegagalan partai politik juga melahirkan kader yang bagus," kata Miing dalam Tribun Network Series Mata Lokal Memilih di Menara Kompas, Jakarta, Selasa (14/2/2023).

Miing menilai partai politik menjaring para artis semata-mata bukan hanya untuk mendulang suara
menjelang Pemilu 2024.

Para selebriti, kata dia, adalah orang-orang yang sudah berproses mengumpulkan modal sosial sejak
awal.

Baca juga: Tantowi Yahya: Banyak Teman Artis Berpikir Ketika Saya Ajak Gabung dengan Partai Golkar

"Jadi jangan ada pandangan sebelah mata dari masyarakat terhadap pekerjaan selebriti khususnya
dari kalangan seniman," tuturnya.

Miing pun mengaku pernah mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan terkait pandangan
sebelah mata tersebut.

Dedi Gumelar atau Miing di Diskusi Tribun Network Series Mata Lokal Memilih
Dedi Gumelar atau Miing di Diskusi Tribun Network Series Mata Lokal Memilih (tangkap layar youtube Tribunnews.com)

Padahal di sisi lain, untuk terjun ke politik para selebriti tidak hanya membutuhkan modal sosial
melainkan juga kemampuan finansial yang mumpuni.

"Kalau tidak, ngapain juga mengejar artis-artis kayak begini. Udah begitu dinafikkan seolah kita tidak
punya kemampuan apa-apa," sambung dia.

Baca juga: Cerita Dedi Miing Gumelar Harus Ke Pengadilan Negeri Agar Nama Bekennya Tercantum di Kertas Suara

Meski partai politik membutuhkan suara, Miing menyebut selebriti ada baiknya tidak hanya sebagai
vote getter melainkan juga harus menguasai substansi persoalan.

Ia pun menyoroti pentingnya visi dan misi bagi selebriti ketika menang dan masuk ke lembaga
legislatif.

"Realistis Partai butuh suara, tapi juga dengan catatan. Bukan hanya karena dia populer, dikenal, lalu
mengeruk sebagai vote getter, tapi dia juga menguasai substansi,"kata Miing.

Masyarakat kalangan bawah, menurutnya, tidak pernah menyelami visi misi para calon pemimpin
politik dari kalangan selebriti.

Miing berpendapat bahwa fakta politik yang ada hari ini kalangan bawah melihat selebriti yang
terjun ke politik hanya memanfaatkan ketenaran dan memberikan uang kepada masyarakat bawah.

"Ada dua kelompok mereka antara kagum sama dia atau ada Rp50 ribuan atau tidak. Begitu kan? Ini
realitas. Pragmatisme masyarakat tidak bisa dibendung seperti itu," kata Miing.

Baca juga: Miing Bagito Beberkan Alasannya Gabung Partai Gelora: Setara, Bebas Berkarya

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved