4 Kriteria Orang Sehat Secara Mental Versi WHO
World Health Organization (WHO), mendefiniskan empat kriteria yang harus dipenuhi agar seseorang dapat dikatakan memiliki jiwa sehat.
Sementara orang dengan gangguan jiwa adalah orang-orang yang memiliki gangguan pada fungsi pikir, perasaan serta perilakunya.
Orang yang sedang mengalami gangguan jiwa ini dapat ditandai dengan kondisi penurunan kualitas hidup yang bersangkutan.
Contohnya jika seseorang yang tengah mengalami perasaan sedih. Setiap orang bisa dan berhak untuk merasa sedih.
Namun, ketika perasaan sedih tersebut sampai menghambat yang bersangkutan melaksanakan aktivitas sehari-hari, seperti makan dan lain sebagainya, maka orang tersebut tengah mengalami gangguan jiwa.
“Begitu juga dengan orang cemas karena kecemasan seorang ibu tidak bisa pergi belanja untuk memenuhi kebutuhannya kepasar karena cemas atau takut sama orang. Nah kalau keadaan tersebut dialami dan sudah mengurangi kualitas hidup, itu dikatakan gangguan jiwa,” jelas dokter Tika.
**Beda orang dengan gangguan jiwa dan "orang gila"**
Dokter Tika menegaskan bahwa penyebutan orang gila tersebut adalah salah. Istilah itu tidak ada dalam ilmu kesehatan jiwa.
Orang yang disebut masyarakat sebagai orang gila ini benarnya disebut sebagai orang dengan gangguan jiwa berat.
Misalnya orang dengan skizofrenia, dimana ia tidak bisa membedakan antara fungsi berfikirnya dengan kenyataan yang ada.
“Jadi tidak ada istilahnya gangguan jiwa ‘gila’ itu. Tidak ada namanya gangguan jiwa ‘gila’, jadi istilah orang gila itu tidak digunakan,” tegasnya Tika.
Selama ini penggunaan sebutan tersebut menimbulkan stigma negatif kepada yang bersangkutan dan menjadikan mereka dijauhi oleh orang-orang.
“Istilah benarnya bisa (dengan) orang dalam gangguan jiwa, atau disabilitas mental atau psiko-sosial, itu kan lebih enak didengar dibandingkan menyebut ‘orang gila’,“ tambah dokter Tika.