Penembakan di Selandia Baru
Profil Alexandre Bissonnette, Nama yang Tertera di Senjata Api Penembak Jamaah Masjid Selandia Baru
Berikut profil Alexandre Bissonate penembak jamah masjid di Quebec beberapa waktu lalu yang namanya tertera pada senjata api milik Brenton Tarrant.
Le Pen menentang migrasi lantaran menganggap migrasi besar terutama muslim Afrika Utara akan menggantikan peradaban Prancis.
Hal lain diungkapkan oleh tetangga Alexander Bissonate.
Bissonnatte yang tinggal di Cap-Rouge dinilai oleh tetangganya, Alain Dufour, sebagai sosok yang ramah dan tidak suka berbuat onar.
Alexander Bissonate juga disebut memiliki pandangan sayap kanan dan anti-muslim.
Ia bahkan sering merendahkan pengungsi dan kaum feminis secara online.
Penembakan terjadi bertepatan dengan protes di seluruh AS sebagai tanggapan atas larangan imigrasi Presiden Donald Trump terhadap tujuh negara mayoritas Muslim yang dikutuk oleh Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau sebelumnya.
Atas kasus tersebut, Alexander Bissonnatte divonis penjara seumur hidup.
Baca: Penembakan di Masjid, Seorang Korban Selamat Setelah Memanjat Pagar dan Menggedor Pintu Tetangga
Baca: Media Asing Belum Ada yang Menyebut Brenton Tarrant Pembantai di Selandia Baru Sebagai Teroris
Baca: Masa Lalu dan Kisah Kehidupan Brenton Tarrant, Pelaku Penembakan Masjid di Selandia Baru Terungkap
Mengutip dari sumber yang sama, Hakim Pengadilan Tinggi Quebec Francois Huot menolak permintaan jaksa penuntut umum untuk menjatuhkan hukuman 150 tahun penjara.
Vonis tersebut menjadi vonis terberat di penjara.
Alexandre Bissonnatte menerima hukuman seumur hidup dan dapat mengajukan pembebasan bersyarat 40 tahun.
Mendengar putusan tersebut, para korban serta presiden masjid mengaku kecewa.
Seorang korban yang saat ini mengalami kelupuhan, Aymen Derbali, heran dan mengaku sedih mendengar hukuman tersebut.
"Kami heran, kami sangat sedih setelah hukuman ini," kata Derbali dikutip dari Dailymail.
Sementara itu, presiden masjid Quebec Boufeldja Benabdallah meminta masyarakat untuk memahami bagaimana kekecewaan yang selama ini mereka rasakan.
"Kami ingin mengajak masyarakat Quebec untuk memahami kami, memahami rasa sakit yang kami alami hari ini, kekecewaan yang kami rasakan," katanya.