Jumat, 3 Oktober 2025

Penembakan di Selandia Baru

5 Fakta Penembakan Brutal di Dua Masjid di Selandia Baru, Korban Bertambah hingga Penuturan Saksi

Aksi penembakan brutal terjadi di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019). Penembakan dilakukan saat jemaah masjid sedang salat

Penulis: Daryono
Istimewa
Brenton Tarrant (28), pria asal Australia yang disebut sebagai pelaku penembakan brutal di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019). 

Sejumlah media mengabarkan wajah yang diduga kuat sebagai Brenton Tarrant, seperti www.express.co.uk dan heavy.com.

Sebelum melakukan serangan, Brenton Tarrant melakukan live streaming hingga penembakan berlangsung.

4. Pernyataan PM Selandia Baru

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern menyatakan peristiwa penembakan tersebut telah mengejutkan seluruh wilayah negara Selandia Baru.

Menurut Jacinda Ardern, peristiwa teror tersebut menjadi salah satu hari tergelap di Selandia Baru.

"Jelas, apa yang terjadi di sini adalah tindakan kekerasan yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya," kata Ardern, Jumat (15/3/2019), dikutip dari Kompas.com.

"Ini jelas menjadi salah satu hari terburuk di Selandia Baru," tutur Ardern.

Para korban, kata Jacinda Ardern, kebanyakan para korban adalah migran di Selandia Baru.

"Banyak dari mereka yang akan terkena dampak langsung penembakan ini adalah migran di Selandia Baru, mereka bahkan mungkin menjadi pengungsi di sini," ujarnya.

"Mereka telah memilih untuk menjadikan Selandia Baru sebagai rumah mereka, dan itu adalah rumah mereka. Mereka adalah kita," ungkap Ardern.

5. Penuturan Saksi Mata

Sejumlah saksi mata mengungkapkan kengerian ketika terjadi penembakan di Masjid Al Noor dan Linwood Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019).

Seorang saksi yang tak ingin disebutkan identitasnya menuturkan, dia langsung memecahkan jendela masjid begitu mendengar suara tembakan.

Kepada CNN, saksi mata itu mengungkapkan awalnya dia hendak pergi ke toilet tatkala teroris mulai masuk dan memberondongkan senapan serbunya.

"Saya berpikir apa yang terjadi. Namun mereka terus menembak dan menembak. Saya memecahkan jendela ketika suara tembakan terus terjadi," ujarnya.

Baca: Maruf Amin Kutuk Aksi Penembakan di Selandia Baru

Kemudian saksi lainnya yang selamat mengatakan bagaimana dia berdoa dan memohon supaya teroris tersebut berhenti melakukan aksinya.

"Saya hanya bisa menunggu dan berdoa ' Tuhan, semoga pria ini kehabisan peluru'," tutur saksi tersebut dan menambahkan, seorang jemaah sempat memintanya sembunyi.

Yang dia tahu kemudian, teroris itu menembak pria tersebut tepat di dadanya.

(Tribunnews.com/Daryono)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved