Erupsi Gunung Anak Krakatau
4 Fakta Terbaru Potensi Tsunami Susulan Setelah Ditemukannya Retakan Baru Gunung Anak Krakatau
4 Fakta Terbaru Potensi Tsunami Susulan Setelah di Temukannya Retakan Baru Gunung Anak Krakatau,Ditemukan Pendangkalan Dasar Laut hingga Cuaca Terbaru
Bagian badan gunung yang diduga akan longsor karena retakan tersebut, bervolume 67 juta kubik dengan panjang sekitar 1 kilometer.
Baca: Mengamati 24 Jam Aktivitas Anak Gunung Krakatau, Kushendratno Temukan Keunikan Ini
Volume tersebut lebih kecil dari longsoran yang menyebabkan tsunami pada 22 Desember 2018 lalu, yakni sekitar 90 juta kibik.
"Jika ada potensi tsunami, tentu harapannya tidak seperti yang kemarin, namun kami meminta masyarakat untuk waspada saat berada di zona 500 meter di sekitar pantai," kata dia.
3. Ditemukan Pendangkalan Dasar Laut dan Kawah Baru Pasca-Erupsi Gunung Anak Krakatau

Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) menemukan pendangkalan dasar laut dan adanya perubahan bentuk morfologi Gunung Anak Krakatau.
Mengutip dari Tribun Jakarat, Hal itu ditemukan setelah KRI Rigel-933 melakukan survei hidro-oseanografi dan investigasi di area longsoran Gunung Anak Krakatau, pascaerupsi dan longsoran yang menyebabkan tsunami di perairan Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018).
Baca: Tinggi Anak Gunung Krakatau Menyusut Pasca Erupsi, dari 338 MDPL Kini Hanya 110 MDPL
Selain itu, dengan pengamatan visual radar dan analisis dari citra ditemukan perubahan morfologi bentuk Anak Gunung Krakatau pada sisi sebelah barat seluas 401.000 meter persegi atau lebih kurang sepertiga bagian lereng sudah hilang dan menjadi cekungan kawah menyerupai teluk.
"Pada cekungan kawah ini masih dijumpai semburan magma gunung anak Krakatau yang berasal dari bawah air laut," ujar Harjo dalam keterangannya, Selasa (2/1/2019).
4. Kondisi Cuaca dan Arah Sebaran Abu Vulkanik

Kondisi cuaca dan sebaran debu vulkanik Gunung Anak Krakatau terus dalam pemantauan Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam akun Twitternya @dwiko_rita pun terus mengupdate kondisi cuaca dan sebaran debu vulkanik Gunung Krakatau setiap jam.
Update kondisi terbaru adalah pada Rabu (2/1/2019) pukul 15.00 WIB.
Data yang diunggah Dwikorita dalam akun Twitter-nya, ditampilkan hasil tangkapan cuaca dari Citra Satelit Himawari dan Citra Radar Cuaca.
Lalu, ada tiga poin yang diumumkan dari hasil rangkuman analisis kedua grafik tersebut.
Baca: 6 Fakta Gunung Krakatau, Seperti Puluhan Ribu Kali Bom Atom Hingga 3 Hari Tak Ada Sinar Matahari
Pertama, pukul 15.00 WIB terpantau ketinggian sebaran debu vulkanik Gunung Anak Krakatau sekitar 4 kilometer di atas permukaan laut.
Arah pergerakan debu vulkanik mengarah ke Timur-Selatan.
Sementara, kondisi cuaca terpantau hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di wilayah pandeglang dan lebak.
Ketiga, nihil peringatan dini.
(Tribunnews.com/ Umar Agus W)