Tsunami di Banten dan Lampung
Pasca-Tsunami Banten, Waspadai 2 Hoax Bencana Akhir Tahun dan Alat Deteksi Letusan Gunung
Waspada dua hoax yang beredar setelah terjadinya tsunami di Banten dan Lampung, yaitu soal bencana akhir tahun dan alat deteksi letusan gunung.
Di media sosial, beredar konten yang menampilkan sebuah alat di Desa Selat Duda yang disebut dapat mendeteksi letusan gunung dalam kurun waktu dua jam sebelum meletus.
Konten itu dibantah Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Sutopo menyatakan, alat tersebut merupakan sirine untuk memberi peringatan dini saat ada bahaya dari letusan Gunung Agung.
Alat itu tidak dapat digunakan untuk mendeteksi letusan gunung.
Cara kerja alat itu mirip dengan sirine tsunami, tapi alat ini dapat dibawa ke mana saja.
"Ini hoax. Sirine ini untuk memberikan peringatan dini saat ada bahaya dari letusan G.Agung."
"Sirine tidak mampu mendeteksi letusan gunung," tulis Sutopo dalam unggahannya.
2. Peringatan Bencana Akhir Tahun (Hoax)

Selain soal alat pendeteksi letusan gunung, juga beredar pesan singkat via SMS yang mengatakan akan adanya bencana pada akhir tahun.
Beredar SMS dari nomor +6281803016426 yang menyampaikan agar warga Indonesia berjaga-jaga mulai tanggal 21 hingga akhir Desember 2018 karena akan terjadi bencana.
Dalam pesannya, pengirim mengakui pesan itu disampaikan anggota BMKG.
Kabar itu langsung dibantah BMKG yang menyatakan, pesan tersebut adalah hoaks.
Melalui akun Twitter resminya, BMKG menyebut, pesan itu dikirimkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Warga dipersilakan melanjutkan aktivitasnya seperti biasa sambil tetap mengecek informasi cuaca selama libur Natal dan Tahun Baru.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)