Jumat, 3 Oktober 2025

Pembantaian Pekerja di Papua

4 Fakta Terbaru KKB Pasca Pembunuhan di Papua, TNI-POLRI Terus Kejar KKB & Identitas Panglimanya

Berikut 4 Fakta Terbaru KKB Pasca Pembunuhan di Papua, TNI-POLRI akan terus mengejar KKB hingga Identitas Panglima Tertinggi KKB yang dimiliki Polisi

Penulis: Umar Agus W
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Grafis Tribun-Video/ Alfin Wahyu
31 pekerja pembangunan jembatan dan jalan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Minggu (2/12/2018). 

“Hal itu inisiatif mereka yang melakukan pembunuhan brutal, jadi tindakan benar jika TNI hingga kini terus memburu mereka,” pungkas Wiranto.

4. KKB Peroleh Senjata Dari Papua Nugini dan Filipina

TNI-POLRI Ungkap Identitas Panglima Tertinggi KKB yang Lakukan Pembantaian di Papua
TNI-POLRI Ungkap Identitas Panglima Tertinggi KKB yang Lakukan Pembantaian di Papua (kompas.com)

Mabes Polri memastikan senjata yang digunakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di pasok dari Papua Nugini dan juga Filipina.

Dari hasil penyelidikan yang senjata yang digunakan berasal dari pasar gelap.

Selain di pasok dari Papua Nugini dan Filipina, senjata tersebut juga senjata dari hasil rampasan petugas di Papua.

"Senjata-senjata tersebut didapat dari jalur penyelundupan secara gelap. Yang dilakukan oleh kelompok tersebut dengan membeli beberapa senjata di wilayah PNG maupun di wilayah Filipina khususnya Filipina Selatan," papar Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo saat mengutip dari Kompas Tv pada Sabtu (15/12/2018) pukul 09.00 WIB.

Baca: Video KKB Papua Peringatkan Jokowi Lewat Surat Terbuka: Tuan Presiden, Perang Tak akan Berhenti

 Untuk diketahui, PNG menjual senjata di perbatasan Papua melalui jalur darat, sementara di Filipina menggunakan jalur laut.

"Sementara jika di Filipina jalur masuknya senjata tersebut melalui jalur laut. Sedangkan di PNG jalur yang dilalui melalui jalur darat," tegas Dedi Prasetyo.

Sedikitnya 25 pucuk senjata beragam merek berhasil dimiliki kelompok bersenjata.

Dari 25 merek tersebut yang paling banyak adalah senjata jenis laras panjang.

Tim juga masih mengejar kelompok bersenjata yang bersembunyi di hutan di Papua.


(Tribunnews.com/ Umar Agus W)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved