Pembunuhan
4 Fakta Pembunuhan Gadis 15 Tahun di Lampung, Berawal dari Perkenalan Lewat Facebook
Berikut ini fakta-fakta singkat tentang pembunuhan Wagiran yang berhasil dirangkum Tribunnews.com dari TribunLampung.com pada Senin (10/12/2018).
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pemuda asal Lampung nekat memperkosa dan membunuh gadis berusia 15 tahun.
Wagiran (35), warga Dusun Purwodadi, Desa Ketapang, Sungkai Selatan, Lampung Utara itu tega melakukan hal tersebut lantaran sakit hati.
Berikut ini fakta-fakta singkat tentang pembunuhan Wagiran yang berhasil dirangkum Tribunnews.com dari TribunLampung.com pada Senin (10/12/2018).
Baca: Cinta Ditolak, Pria di Lampung Nekat Bunuh dan Perkosa Wanita Idamannya
1. Bertemu di Akun Jejaring Sosial Facebook
Pada Minggu (30/9/2018), RA berpamitan pada pamannya, NU untuk pergi bersama Wagiran, kawan lelaki yang dikenal korban melalui Facebook.
RA dijanjikan seuatu pekerjaan di sebuah butik pakaian di Kecamatan Bungamayang, Kabupaten Lampung Utara.
Sesampainya di Kecamatan Bungamayang, korban memberikan kabar kepada keluarganya melalui pesan singkat, sekitar pukul 16.10 WIB, sudah sampai Bungamayang dan sedang menunggu mobil.
Kemudian pukul 21.00 WIB memberikan kabar lagi, sudah sampai ke lokasi.
Anak pertama dari buah hati IS dan WA itu sebelumnya hilang kontak pada Senin (1/10/2018).
2. Keluarga Curiga terhadap Wagiran
Namun, keluarga RA menaruh curiga, lantaran isi pesan kedua dengan percakapan telepon dengan korban berbeda.
Saat ditelepon, RA mengaku sedang berhenti di kebun sawit sekitar pukul 18.00 WIB.
Keterangan berbeda juga dilontarkan Wagiran.
Melalui pesan singkat, Wagiran mengaku sudah tiba di tempat kerja pada pukul 17.00 WIB.
"Saya curiga keduanya kasih informasi berbeda," kata paman korban, NU.
Ia menjelaskan, sempat berkomunikasi dengan Wagiran tiga hari setelah kepergian keponakannya dari rumah.
"Pelaku mengaku sinyal disana tidak ada," ungkapnya seraya mengatakan keluarga masih berusaha mencari keberadaan korban.
Hingga akhirnya, mendapatkan informasi keponakannya telah meninggal pada Jumat (7/12/2018).
Baca: Polda Lampung Klarifikasi Kabar Penangkapan Polisi Gadungan, Disebut Telah Tipu Banyak Anak Gadis
3. Pelaku Khilaf dan Sakit Hati Terhadap Korban
Kepada awak media tersangka mengakui perbuataannya dikarenakan khilaf dan sakit hati terhadap korban.
”Pertamanya saya bawa keliling dulu, di perjalanan saya katakan ke dia kalau saya suka, tiga kali mengatakan suka sama dia tapi ditolak, dia bilang kalau saya ini jelek dan hitam,” katanya.
Dijelaskannya, dirinya sakit hati atas ucapan korban, dan korban dibawa tersangka ke tempat kejadian peristiwa (TKP) lalu mencekik dan memperkosa korban.
”Setelah saya perkosa saya cekik lagi, dan mayatnya saya gendong lalu di kubur di perkebunan. Saya menggali tanah menggunakan kayu dan saya lari ke Lampung Timur,” jelasnya.
4. Pembunuhan Dilakukan Seorang Diri
Kapolsek Sungkai Selatan, AKP Yaya Karyadi menerangkan jika pihaknya mencokok tersangka di tempat pelariannya Kecamatan Lambuhan Maringgai, Lampung Timur.
”Penangkapan tersangka berkat kerja sama dengan Kepala Desa dan masyarakat, korban dilaporkan di Polsek sejak 30 September 2018 lalu."
"Terdapat ada hal tindak pidana, kami fokus dan mengungkap hal tersebut serta menangkap tersangka,” jelas Kapolsek.
Ditambahkannya, berdasarkan keterangan tersangka dia melakukannya seorang diri.
”Ini masih kita dalami, tersangka telah mengakui perbuatannya dikarenakan sakit hati kepada korban karena cintanya ditolak,” tukasnya.
(Tribunnews.com / Bunga)