Selasa, 7 Oktober 2025

Mushola Ambruk di Sidoarjo

Misi Penyelamatan Tragedi Ponpes Al Khoziny, Anggota BPBD Surabaya: Reruntuhan juga Ancam Nyawa Kami

Para anggota tim SAR gabungan mempertaruhkan nyawa demi melakukan proses evakuasi dan penyelamatan korban tragedi ambruknya Ponpes Al Khoziny.

SAR Surabaya via KOMPAS.com
GEDUNG PONPES AL KHOZINY AMBRUK - Dalam foto: Petugas SAR Gabungan mengevakuasi korban reruntuhan bangunan Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025). Para anggota tim SAR gabungan mempertaruhkan nyawa demi melakukan proses evakuasi dan penyelamatan korban tragedi ambruknya Ponpes Al Khoziny. 

TRIBUNNEWS.COM - Kisah heroik dalam misi penyelamatan korban tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, yang terjadi satu pekan lalu.

Diketahui, bangunan yang difungsikan sebagai musala tiga lantai di area asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo runtuh dan menimpa para santri saat sedang melakukan salat asar, Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.

Pada Senin (6/10/2025) hari ini, proses evakuasi telah memasuki hari kedelapan.

Update terbaru, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI M Syafii menyebut bahwa total korban meninggal dunia dalam tragedi ini adalah 64 orang.

Jumlah tersebut, termasuk 11 korban yang berhasil dievakuasi pada Senin hari ini, dan satu body part atau potongan tubuh yang dievakuasi pada pukul 18.13 WIB.

"Kemudian hari ini Senin 6 Oktober 2025, ada 11 korban yang juga bisa kita evakuasi dari hasil ekstrikasi. Ada satu body part di mana korban terakhir tadi yang kita evakuasi di pukul 18:13," kata M Syafii, dalam konferensi pers, Senin.

"Dari rekapitulasi operasi SAR yang kita laksanakan terakhir pukul 18.16 WIB, total korban yang dievakuasi sejumlah 168 orang. Di dalamnya ada enam body part, yang sudah dinyatakan meninggal dunia 64 orang dan selamat 104 orang," jelasnya.

Nyawa Tim Penyelamat juga Terancam

Para anggota tim SAR gabungan mempertaruhkan nyawa demi melakukan proses evakuasi dan penyelamatan korban tragedi ambruknya Ponpes Al Khoziny.

Salah satu anggota BPBD Kota Surabaya, Chusnul Ashadi mengungkap, reruntuhan bangunan turut menjadi ancaman bagi tim regu penyelamat.

Sehingga, tim penyelamat menghadapi tantangan tersendiri terkait reruntuhan berupa bongkahan beton yang sebagian strukturnya juga masih tersambung dengan gedung lama yang berada di sebelahnya.

Baca juga: Komisi VIII DPR: Kalau Pesantren Al Khoziny Salah, Pemerintah Juga Salah Tidak Mengawasi

Menurut Chusnul, dengan risiko yang begitu besar, para tim penyelamat juga tetap harus menjaga keselamatan diri mereka sendiri demi membantu proses evakuasi.

"Kesulitannya, kita kan di dalam reruntuhan itu tadi kita juga mengancam nyawa kita juga sebagai penolong," kata Chusnul, dikutip dari tayangan video Saksi Kata yang diunggah di kanal YouTube TribunJatim Official, Senin (6/10/2025).

"Bahkan mengutamakan safety dari dirinya sendiri, si penolong. Jangan sampai, kita menolong seseorang, yang menjadi korban [juga] kita si penolong," tambahnya.

Selanjutnya, Chusnul mengungkap, sempat ada pihak keluarga santri yang masih bertanya-tanya mengapa tim evakuasi berjumlah sedikit.

Lantas, ia pun menjelaskan bahwa ketika ada alat berat yang dikerahkan, maka jumlah anggota tim penyelamat tidak banyak.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved