Selasa, 7 Oktober 2025

Kronologi Pembunuhan Wanita di Bombana Sultra, Suami Pura-pura Temukan Jasad dan Buang Barang Bukti

Seorang wanita tewas ditikam suaminya di Bombana usai cekcok rumah tangga. Pelaku sempat buat skenario palsu agar lolos dari penyidikan.

TribunnewsSultra.com
SUAMI BUNUH ISTRI - Kepolisian Resor (Polres) Bombana mengungkap motif di balik aksi pembunuhan sadis terhadap seorang ibu rumah tangga yang terjadi pada Selasa, 30 September 2025, di Desa Rompu-rompu, Kecamatan Poleang Utara, Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita berinisial J (35) ditemukan tewas di kebun belakang rumahnya di Dusun Lemboea 1, Desa Rompurompu, Kecamatan Poleang Utara, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Selasa (30/9/2025).

Kabupaten Bombana adalah salah satu kabupaten di Sulawesi Tenggara yang terbentuk pada 18 Desember 2003 sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Buton.

Suami korban, S (40) membuat skenario menjadi orang pertama yang menemukan jasad.

S memberikan keterangan palsu saat petugas kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Mendengar kesaksian S, warga dan polisi mengira korban tewas karena serangan pihak luar.

Dua barang bukti pembunuhan yakni sandal korban dan parang yang disembunyikan.

Parang merupakan sejenis senjata tajam tradisional yang menyerupai golok atau pisau besar, digunakan untuk berbagai keperluan seperti menebas, memotong, atau bahkan sebagai alat pertahanan diri.

Setelah dilakukan penyelidikan, terungkap S menikam istrinya menggunakan parang dan ditangkap pada Sabtu (4/10/2025).

Lokasi pembunuhan berjarak 45 kilometer dari Mapolres Bombana.

Kasat Reskrim Polres Bombana, Iptu Yudha Febri Widanarko, menyatakan S membuat skenario pembunuhan agar penyidik tak mencurigainya.

Motif pembunuhan yakni perselisihan rumah tangga.

Baca juga: 3 Fakta Aksi Sadis Pria di Karo Bunuh Teman Akibat Terlilit Utang Judol, Kubur Korban di Ladang Kopi

Pasangan suami istri tersebut telah menikah selama 10 tahun dan dikaruniai satu anak.

“Berawal dari cekcok di rumah, karena ketika pelaku S pulang ke rumah tidak ada makanan." 

"Kemudian pada malam harinya, korban J meminta izin untuk keluar ke pasar tetapi tak diizinkan hingga cekcok berlanjut,” ungkapnya, dikutip dari TribunnewsSultra.com.

Puncak dari perselisihan yakni korban menyuruh pelaku memasak air untuk susu anak.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved