Sabtu, 4 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Update Kasus Keracunan MBG di Agam, Total 122 Korban Ditangani di 3 Faskes

Pemkab Agam mencatat, ada sebanyak 122 korban kasus keracunan menu program MBG yang ditangani layanan kesehatan di daerah tersebut

TribunPadang.com/Panji Rahmat
KERACUNAN MBG AGAM - Pasien mendapatkan perawatan diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis (2/10/2025). Total korban keracunan yang diduga berasal dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, melonjak tajam hingga mencapai 108 orang pada Kamis (2/10/2025) siang. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam mencatat, ada sebanyak 122 korban kasus keracunan menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditangani layanan kesehatan di daerah tersebut, Jumat (3/10/2025).

Berdasarkan informasi dari akun Instagram @diskominfo.agam, 122 korban tersebut menjalani perawatan di layanan kesehatan Puskesmas Manggopoh, RSIA Rizki Bunda, dan RSUD Lubuk Basung.

Puskesmas Manggopoh merawat sebanyak 70 pasien. Rinciannya, 66 orang pasien anak dan empat pasien dewasa.

Dari total 70 pasien tersebut, empat di antaranya dirujuk ke RSUD Lubuk Basung dan tiga lainnya ke Puskesmas Lubuk Basung.

Sementara itu, RSIA Rizki Bunda ada sebanyak tujuh pasien anak yang sempat menjalani perawatan.

Dari ketujuh pasien itu, tiga di antaranya masih menjalani perawatan, satu korban sudah dipulangkan, dan dua lainnya menjalani rawat jalan.

Terakhir di RSUD Lubuk Basung total ada 45 pasien yang terdata, terdiri dari 40 pasien anak dan lima orang dewasa.

Nasi Goreng Diduga Jadi Penyebab Keracunan

Sebelumnya, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Peduli Karakter Anak (YPKA) di Nagari Kampung Tengah, Lubuk Basung, Agam, belum bisa memastikan penyebab keracunan massal apakah akibat menu nasi goreng dari pihaknya.

Ketua SPPG Aulia Korimah mengatakan, penyebab keracunan massal akibat menyantap menu dari dapurnya itu masih bersifat dugaan.

“Untuk memastikan itu, tentu kami harus menunggu hasil pemeriksaan labor dulu,” ujarnya, Kamis (2/10/2025).

Menurutnya, pemeriksaan itu sudah dilakukan di BPOM Padang melalui sampel makanan pada menu tersebut.

Baca juga: SPPG di Bandung Barat Cuci Tempat MBG di Air Kotor, Dapur Ditutup Sementara untuk Diperbaiki

Sambil menunggu hasil pemeriksaan tersebut, pihaknya akan tetap bertanggung jawab kepada seluruh korban hingga sembuh.

“Tapi untuk memastikan penyebab keracunannya akibat mengkonsumsi menu MBG kami tetap menunggu hasil labor,” ujarnya.

Kori menyatakan, menu yang diberikan pihaknya pada saat keracunan terjadi, yaitu Rabu (1/10/2025) adalah nasi goreng dengan telur dadar dan tahu goreng, serta lalapan berupa selada dan tomat.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved