Kelompok Bersenjata di Papua
Kisah Korban Selamat dari Penyerangan KKB di Yahukimo: Nando 5 Hari Sembunyi di Lubang Tanpa Makan
Nando berhasil menyelamatkan diri saat anggota KKB melakukan penyerangan terhadap para penambang yang juga rekan-rekannya.
TRIBUNNEWS.COM, YAHUKIMO - Yohanes Bouk alias Nando (22), penambang emas selamat dari aksi penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Nando berhasil menyelamatkan diri saat anggota KKB melakukan penyerangan terhadap rekan-rekannya sesama penambang.
Baca juga: Sosok Pratu Haris Umaternate, Satgas Pamtas dari Yonif RK 753/AVT Gugur Diserang KKB
Dalam penyerangan itu sebanyak 7 orang meregang nyawa.
Sementara beberapa penambang lainnya berhasil selamat, termasuk salah satunya Nando.
Nando akhirnya ditemukan Satgas Damai Cartenz dalam persembunyiannya, Rabu (1/10/2025) sekitar pukul 22.30 WIT.
Saat itu Nanda bersembunyi di dalam lubang selama 5 hari.
Dia mengaku tak makan dan minum selama dalam persembunyiannya itu.
Kondisi Nando saat ditemukan menderita sakit malaria campuran.
Dia kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif.
Total 7 Korban Tewas
Selain mengevakuasi Nando, aparat juga berhasil mengavakuasi tiga jenazah pekerja tambang yakni Marselino Lumare (32) asal Sanger berdomisili di Dekai, Yahukimo; Yunus Agama (29), pekerja tambang asal Maluku, berdomisili di Dekai, Yahukimo; dan Roberto Agama (37), pekerja tambang asal Sanger, berdomisili di Dekai, Yahukimo.
Baca juga: Tak Hanya di Asmat, KKB juga Serang Distrik Seradala Yahukimo, 5 Korban Tewas
Seluruh jenazah dibawa ke RSUD Dekai pada pukul 02.30 WIT Kamis (2/10/2025) untuk penanganan medis lebih lanjut.
Tim gabungan juga berhasil mengevakuasi dua jenazah lain yang sebelumnya dilaporkan meninggal dunia di Camp Ekskavator Kali I, Distrik Seradala.
Mereka adalah Andika Pratama, pekerja tambang asal Sanger, berdomisili di Jalan Paradiso Dekai dan Fikram Amiman, pekerja tambang asal Sanger, berdomisili di Jalan Paradiso, Dekai.
Pekan lalu, Jumat (26/9/2025) Tim Satgas Operasi Damai Cartenz berhasil mengevakuasi dua korban tewas yakni Desen Dominggus dan Marselinus Manek.
Dengan tambahan evakuasi tersebut, total korban yang berhasil dievakuasi oleh Satgas Ops Damai Cartenz hingga saat ini berjumlah 7 orang meninggal dunia (MD) dan 5 orang selamat.
Daftar korban Meninggal Dunia:
- Desen Dominggus
- Marselinus Manek
- Roberto Agama alias Obet
- Yunus
- Marselino
- Andika Pratama
- Fikram Amiman
Daftar korban selamat:
- Bakri Laode.
- Febri alias Basir.
- Tarik Baruba alias Taslim.
- Berti Oliver Dias.
- Yohanes Bouk alias Nando.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa tersebut.
Dia memastikan aparat akan mengusut tuntas kasus ini.
"Peristiwa ini menegaskan komitmen kami untuk segera mengambil langkah tegas dan terukur. Kami tidak akan tinggal diam dan akan menangkap pelaku," tegas Brigjen Pol Faizal.
Wakil Kepala Operasi, Kombes Pol Adarma Sinaga menambahkan aparat gabungan TNI-Polri akan terus memperkuat pengamanan di wilayah Yahukimo guna mencegah kejadian serupa.
"Kami akan memastikan masyarakat tetap merasa aman dan terlindungi. Kehadiran aparat di lapangan adalah untuk menjamin stabilitas serta ketenangan warga," ungkapnya.
Satgas Operasi Damai Cartenz mengimbau kepada seluruh masyarakat di wilayah Yahukimo dan sekitarnya agar segera melaporkan kepada aparat keamanan apabila mengetahui adanya aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar.
Aparat keamanan akan terus berupaya menjaga situasi kamtibmas agar tetap kondusif demi terciptanya rasa aman bagi seluruh masyarakat.
Kronologis Kejadian
Penyerangan di Distrik Seradala terjadi sejak Minggu (20/9/2025) malam hingga Senin (21/9/2025) pagi.
Serangan terjadi di Kampung Bingki dan Camp Kali Kulum, Distrik Seradala.
Para korban sebagian besar adalah pekerja tambang yang diserang menggunakan senjata tajam dan senjata api.
Dari keterangan saksi, pada Minggu (21/9/2025) pukul 19.00 WIT, dua pekerja tambang ditemukan tewas mengenaskan dengan luka akibat kekerasan di Jalan Poros Kampung Bingki.
Sejumlah penambang lain berupaya menyelamatkan diri ke Dekai, namun terhambat cuaca buruk.
Keesokan harinya, Senin (22/9/2025) pukul 08.00 WIT, KKB kembali melancarkan serangan di Camp Kali Kulum.
KKB menggunakan panah dan senjata api hingga membuat panik para pendulang emas.
Tiga orang kembali menjadi korban, sehingga total korban jiwa sementara berjumlah lima orang.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, mengonfirmasi adanya laporan tambahan tiga korban dari lokasi kejadian.
Namun pihaknya belum bisa memastikan identitas maupun jumlah total korban.
"Kami mendapat informasi bahwa ada tiga jenazah lagi yang menjadi korban dari kelompok kriminal bersenjata ini."
"Namun hingga kini tim belum bisa mencapai TKP karena sempat terjadi kontak tembak," kata Faizal melalui siaran pers diterima Tribun-Papua.com di Jayapura, Rabu (24/9/2025).
Sumber: Tribunpapuatengah.com
Artikel ini telah tayang di Tribunpapuatengah.com dengan judul Aparat Gabungan Evakuasi Pendulang Emas Selamat dan Jenazah Korban Pembunuhan KKB di Yahukimo
Artikel ini telah tayang di Tribunpapuatengah.com dengan judul 2 Jenazah Korban Pembunuhan di KKB Yahukimo Dievakuasi Satgas Operasi Damai Cartenz
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.