Kelompok Bersenjata di Papua
Sosok & Daftar Kejahatan Elkius Kobak, KKB Tembak Mati Warga Sipil Hingga Bakar Rumah Korban
Indra Guru Wardana, seorang warga sipil tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata di Distrik Kolf Braza. Pelakunya KKB pimpinan Elkius Kobak.
Penulis:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Indra Guru Wardana, seorang warga sipil tewas usai ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kolf Braza, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan, Selasa (23/9/2025).
Tak hanya itu, rumah korban juga ikut dibakar hingga ludes.
Baca juga: Polisi Buru Pelaku Pembunuhan Tukang Ojek di Papua, Diduga oleh KKB Nokai Deiyai
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk merujuk pada kelompok bersenjata yang melakukan tindakan kekerasan dan kriminal terhadap warga sipil, aparat keamanan, serta fasilitas umum.
Kelompok ini menggunakan senjata api atau senjata tajam untuk melakukan aksi teror dan kekerasan.
Mereka sering melakukan penyerangan, pembakaran, penyanderaan, dan sabotase terhadap fasilitas publik seperti bandara, sekolah, dan puskesmas.
Aksi kejahatan ini dilakukan oleh KKB yang tergabung dalam Kodap XVI Yahukimo pimpinan Elkius Kobak.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani mengatakan aparat saat ini masih terus melakukan pendataan lengkap terkait kronologi peristiwa karena akses menuju lokasi cukup sulit.
"TKP berjarak cukup jauh dari Polsek Suator dan komunikasi juga tidak terlalu baik. Oleh karena itu, kami masih terus mengumpulkan data secara detail agar peristiwa ini bisa ditangani sesuai prosedur," ujar Faizal dalam rilis pers diterima Tribun-Papua.com.
Diketahui lokasi kejadian Distrik Kolf Braza di Kabupaten Asmat, Papua Selatan ini termasuk dalam kawasan terpencil dengan akses yang cukup sulit dijangkau, baik dari segi transportasi maupun komunikasi.
Baca juga: Sosok Mayer Wenda, Wakil Panglima OPM Tewas dalam Baku Tembak dengan TNI, Buron sejak 2014
Faizal menyebut, peristiwa ini melibatkan sekitar enam anggota KKB.
Satu di antaranya membawa senjata laras panjang dilengkapi teleskop.
Mereka diduga sudah merencanakan penyerangan dengan memanfaatkan kondisi geografis wilayah yang sulit dijangkau aparat.
Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Adarma Sinaga, mengatakan upaya pengejaran dan penyelidikan terus dilakukan oleh tim gabungan TNI-Polri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.