Mushola Ambruk di Sidoarjo
Proses Pemindahan Puing Bangunan Ponpes Al Khoziny, SAR Pakai Crane, Kondisi Bangunan Jadi Kendala
Tim SAR gabungan melakukan pemindahan pemindahan material bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang ambruk pada Kamis (2/10/2025) malam.
TRIBUNNEWS.COM - Tim SAR gabungan mulai melakukan pemindahan material atau puing-puing bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang ambruk, Kamis (2/10/2025) malam.
Pemindahan material bangunan dilakukan setelah mengerahkan alat berat ke lokasi kejadian, di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Tim SAR sebelumnya telah mengevakuasi sejumlah korban runtuhnya bangunan tiga lantai Ponpes Al Khoziny.
Terdata, ada 108 korban yang terdiri dari 103 korban selamat, dan 5 korban meninggal dunia.
Sementara itu, masih ada 59 orang yang belum ditemukan setelah tragedi ambruknya bangunan musala Ponpes Al Khoziny.
Paska insiden pada Senin (29/9/2025) sore, proses evakuasi terhadap korban pun terus dilakukan.
Memasuki hari keempat evakuasi, Tim SAR Gabungan mulai mengerahkan alat berat setelah musyawarah dengan pihak keluarga korban.
Hingga Kamis malam, proses itu terus berjalan. Sejumlah material seperti balok beton, plat, dan berbagai puing reruntuhan terus dipindahkan dari lokasi.
Hal tersebut, disampaikan Kasubdit Pengarahan dan Pengendalian Operasi Basarnas, Emi Freezer,
“Malam ini (Kamis malam) kami tidak melakukan evakuasi manusia tapi evakuasi puing. Kami memindahkan beban dari yang paling atas secara berkala untuk mengurangi beban struktur bangunan,” katanya, Kamis malam.
Dikutip dari Surya.co.id, masih ada tujuh posisi yang berada di lapisan paling bawah di sektor A2.
Sektor tersebut, tidak bisa dievakuasi selama beban di atasnya tidak dikurangi atau dipindahkan.
Baca juga: Kisah Korban Selamat Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny, Tak Henti Berdoa, Petugas Merayap 3 Jam
Oleh sebab itu, Tim SAR berupaya memindahkan pakai alat berat yang terpilih, dengan pertimbangan yang paling sedikit memberikan dampak getaran.
Crane yang dikerahkan di lokasi kejadian, prinsip kerjanya dengan angker yang distabilkan.
Crane adalah mesin alat berat yang berfungsi untuk mengangkat dan memindahkan material atau beban berat di berbagai proyek konstruksi, industri, hingga pelabuhan.
Dijelaskan Emi, semakin jauh crane ini bergerak, beban angker atau batang crane, maka beban yang diterima crane semakin besar.
Meski demikian, ada kendala yang dihadapi tim, yakni kondisi bangunan sangat tidak stabil karena semua tiang penyangga sudah roboh.
Menurut Emi, beban di atas semua bertumpuk sampai yang paling bawah, sehingga rentan terhadap pola kuncian dari runtuhan bergeser.
Sejak Kamis siang, tim SAR gabungan mulai mengerahkan alat berat berupa crane untuk memindahkan material reruntuhan dari bagian atas reruntuhan bangunan.
Tim rescue Basarnas telah melaksanakan rangkaian assessment sebanyak tiga fase sebelum penggunaan alat berat, Rabu (1/10/2025) malam.
Pada fase pertama, tim melakukan pengecekan tanda-tanda kehidupan di Site A1, A2, dan A3 dengan cara memanggil korban secara bergantian. Namun hasilnya nihil.
Fase kedua dilanjutkan penggunaan search camera yang menjangkau celah hingga kedalaman lima meter.
Hasilnya, juga tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan.
Selain itu, musyawarah dengan pihak keluarga korban dilakukan sebelum penggunaan alat berat.
Selanjutnya, alat berat mulai masuk ke lokasi sekira pukul 11.30 WIB.
Mereka langsung bergerak untuk mengangkat balok-balok beton di reruntuhan bangunan tersebut.
“Crane sudah masuk. Petugas juga sudah di lokasi. Sebenarnya alat berat sudah siap sejak pagi tadi, tapi baru bergerak setelah ada kesepakatan dengan para orangtua korban,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr Suharyanto dalam keterangannya, Kamis.
Menurutnya, lokasi sekitar semua sudah steril. Gedung-gedung di sekitar juga sudah dikosongkan semua sebelum alat berat bergerak.
“Yang kami masukkan di situ adalah tim yang punya kualifikasi khusus. Dipimpin Komandan Kodim berpangkat Letkol yang mempunyai kualifikasi khusus juga. Yang paham bagaimana saat mengambil balok-balok itu agar aman bagi petugas dan warga sekitar,” jelasnya.
Libatkan Ahli Konstruksi
Ahli konstruksi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya turut dilibatkan dalam evakuasi korban reruntuhan bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.
Muji Irmawan menyebut, pihaknya mem-back up penuh proses evakuasi di gedung Ponpes dengan komando dari Basarnas.
“Saat ini prosesnya masih tahap upaya penyelamatan korban yang masih hidup dan tertimbun di bawah."
"Tapi nanti kalau sudah tahap berikutnya, kami akan membantu untuk proses pengangkatan reruntuhannya,” kata Dosen ITS itu, Rabu (1/10/2025), dilansir Tribun Jatim.
Dikatakan Muji, proses evakuasi tersebut, termasuk pengangkatan berbagai elemen bangunan yang ambruk.
Ada balok, pelat, hingga beton yang sudah runtuh jadi satu di area pesantren tersebut.
Baca juga: Tim SAR Merayap 3 Jam di Galian 60 Cm demi Selamatkan Santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Menurut Muji, terdapat empat lapisan di bangunan Ponpes Al Khoziny yang runtuh.
Hal itu, lantas menyulitkan petugas untuk mengevakuasi korban yang terjebak reruntuhan.
“Di sana ada empat lapis lantai yang ambruk. Ini yang menyusahkan untuk mengakses ke para korban. Apalagi elemen strukturnya ini sudah hancur semua,” ungkapnya.
Ketika proses evakuasi, Muji mengatakan, pihaknya juga berusaha mengamankan bangunan-bangunan lain di sekitar agar tidak ikut ambruk.
Sebab, konstruksi bangunan yang roboh terkoneksi dengan gedung di sekelilingnya. Sehingga, pihaknya akan melakukan evakuasi secara bertahap.
“Kita potong dengan pecahan maksimum satu ton dengan alat angkat. Dan prosesnya tidak boleh ditarik. Sampai itu bebas baru bisa diangkat,” lanjut Muji.
Dikatakan ahli konstruksi, proses itu memang membutuhkan waktu.
Namun, harus tetap dilakukan cermat dan membutuhkan teknik untuk mendapatkan kecepatan. Apalagi juga harus mempertimbangkan tubuh-tubuh korban yang masih berada di bawah reruntuhan.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Total 7 Korban Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Berhasil Dievakuasi, 5 Orang Selamat dan Surya.co.id dengan judul Malam Ini Tim SAR Fokus Pindahkan Material Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Belum Evakuasi Korban
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Febri Prasetyo, Surya.co.id, TribunJatim.com/M Taufik)
Sumber: TribunSolo.com
Mushola Ambruk di Sidoarjo
Tim SAR Kerahkan Crane Angkat Material Reruntuhan di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo |
---|
Cak Imin Angkat Korban Selamat Ambruknya Ponpes Al-Khoziny Jadi Anak Asuh |
---|
Kisah Taufan Bertahan Hidup 3 Hari Terjebak Reruntuhan Musala di Sidoarjo: Saya Yakin Bisa Hidup |
---|
Konstruksi Pondok Pesantren Al Khoziny Disebut Tidak Ideal, PKB: Dari Bahan Jariyah |
---|
Tim SAR Merayap 3 Jam di Galian 60 Cm demi Selamatkan Santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.