Jumat, 3 Oktober 2025

Cerita NA Santri Ponpes Al Khoziny Tangannya Diamputasi di Lokasi, Keluarga Sempat Protes Tak Setuju

Seorang santri Ponpes Al Khoziny, NA, harus diamputasi di tempat karena tangannya tertimpa reruntuhan.

SAR Surabaya via KOMPAS.com
GEDUNG PONPES AL KHOZINY AMBRUK - Petugas SAR Gabungan mengevakuasi korban reruntuhan bangunan Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025). 

Hingga Rabu (1/10/2025), tim SAR telah mendeteksi 15 titik korban terdeteksi di bawah reruntuhan gedung Ponpes Al Khoziny.

Dari 15 titik itu, diperkirakan masih ada 91 santri yang terjebak di bawah reruntuhan.

Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafi'i, mengatakan sejumlah korban masih bisa berkomunikasi.

Namun, mereka belum bisa dievakuasi sebab terjepit reruntuhan beton.

Untuk membantu para korban, tim SAR memberikan suplai makan dan minum, serta infus, di tengah proses evakuasi yang masih berlangsung.

"Tm dapat mencapai korban melalui celah-celah di bawah reruntuhan. Selama mendapatkan suplai makan minum serta infus, maka memungkinkan korban dapat bertahan lebih lama alias lebih dari batas waktu krusial 72 jam," ungkap Syafi'i di lokasi, Rabu, dikutip dari TribunJatim.com.

Sementara itu, jumlah korban yang berhasil dievakuasi adalah 11 santri, di mana tiga di antaranya meninggal dunia.

Bangunan tiga lantai Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9/2025), ketika santri sedang melaksanakan salat asar jemaah di lantai satu gedung tersebut.

Insiden ambruk itu terjadi di tengah pengecoran lantai atas dalam rangka pembangunan.

Pembangunan gedung itu disebut sudah berlangsung selama 10 bulan belakangan.

Akibat peristiwa ini, pihak pondok menghentikan sementara seluruh kegiatan pesantren sampai kondisi benar-benar aman.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, SuryaMalang.com/Frida Anjani, TribunJatim.com/M Taufik, Kompas.com/Andhi Dwi)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved