Program Makan Bergizi Gratis
Sesumbar Satu Anak Satu Sopir Tak Pantas Dapat MBG, Wali Murid SD Elite di Serang Minta Maaf
sosok wali murid sekolah dasar swasta elite, SDIT Al Izzah Serang viral setelah mengutarakan penolakan program MBG.
TRIBUNNEWS.COM - Sosok wali murid sekolah dasar swasta elite, Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Izzah Serang viral setelah mengutarakan penolakan terhadap penerapan Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah anaknya.
MBG merupakan program unggulan Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang sudah dilaksanakan sejak 6 Januari 2025 lalu.
Program MBG bertujuan meningkatkan status gizi peserta didik, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita melalui penyediaan makanan bergizi sesuai standar Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian.
Namun, MBG akhir-akhir ini disorot karena kasus keracunan yang terjadi di sejumlah daerah.
Sementara dalam video viral, wali murid menyampaikan keberatan adanya program MBG di sekolah anaknya.
Hal itu terjadi saat wali murid bersama Wali Kota Serang, Budi Rustandi menggelar audiensi bersama pihak yayasan.
Wali murid mengaku, program MBG di SDIT Al Izzah Serang berjalan tanpa persetujuan pihak yayasan.
Surat angket persetujuan baru diterima setelah menu MBG dibagikan ke para siswa.
Dalam kesempatan itu, wali murid berjilbab hitam tersebut mengaku sebagian besar murid di SDIT Al Izzah memiliki kendaraan roda empat dilengkapi dengan sopir.
Baca juga: Polemik MBG, di Boyolali Diduga Ada Sabotase hingga Menu Ditarik, di Lebak Dapur Tidak Higienis
"Maaf, sebagian besar anak-anak Al Izzah sopirnya satu-satu."
"Kalau kumpul wali murid rata-rata (bawa) Pajero-Fortuner (harganya) Rp700 juta itu. Sopirnya satu-satu sebulan (gajinya) Rp3 juta," kata dia.
Setelah ditelusuri, sosok wali murid tersebut adalah TikTokers Bidan Aya.
Bidan Aya yang namanya terseret lantaran sesumbar kekayaan dalam penolakan MBG pun disorot publik.
Bidan Aya langsung mengucapkan permintaan maaf dan klarifikasi dari sikapnya yang viral di media sosial.
"Terima kasih atas atensi teman-teman semua
dan mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan
Detail pernyataan di caption
Hormat saya. Aya," tulis @ayahayatinufus pada Rabu (1/10/2025).
Ada tujuh poin yang digarisbawahi oleh Bidan Aya.
Pertama, Bidan Aya mengucapkan permohonan maaf dalam ucapan dan diksi yang ia pilih menyakiti banyak pihak.
Namun Bidan Aya berdalih, video tersebut bukan buatan atau sengaja dibuat olehnya.
Bidan Aya hanya ingin menegaskan program Makan Bergizi Gratis yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto menurutnya tak pas untuk diberikan pada murid SDIT Al Izzah.
Pasalnya SDIT Al Izzah merupakan sekolah swasta dengan berbayar cukup mahal bahkan disebut sebagai sekolah elit di Serang, Banten.
Selama ini Bidan Aya menyebut katering sekolah berjalan dengan baik.
Selain itu MBG akan membangun dapur di wilayah sekolah yang membuat Bidan Aya serta wali murid lain aktivitas di dapur sekolah mengganggu konsentrasi murid.
"Selamat malam semua, terimakasih atas atensinya atas video yg viral berkaitan dengan MBG.
Dengan ini sebagai orang yang terekam oleh org lain sedang berbicara di video tersebut sy :
1. Memohon maaf sebesar-besarnya atas statement yang mungkin menyakiti banyak pihak akibat salah dalam pemilihan diksi.
Dan krn keterbatasan ada bagian2 yg mungkin juga tidak bs diupload oleh media yang bersangkutan secara utuh di media sosial. Sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dan malpersepsi.
Terlepas dr itu semua, tetap benar bahwa sy harus lebih baik dalam menyampaikan aspirasi baik secara terbuka maupun tertutup.
2. Video tersebut bukan dibuat oleh sy, bahkan sy baru tau setelah viral.
Sy mengira orang-orang yang ada disana semua adalah org2 internal yg terlibat dalam pembahasan. Maka bahasanpun mengalir sangat natural dan apa adanya antara pihak yayasan dan sy selaku wali murid. Kami saling menyanggahi dan tentu ada perdebatan2 yang biasa terjadi dalam diskusi jika ada bahasan yg tidak sesuai.
3. Dalam video tersebut sy bermaksud menjelaskan keadaan wali murid yg menyekolahkan anak2nya di sekolah anak sy rata2 memiliki kendaraan roda 4. Bahkan disuatu waktu saat acara sekolah sy melihat banyak org tua yg membawa mobil pajero/fortuner dan sejenisnya.
Sy menarasikan hal ini Bukan krn sy kaya atau sy lebih dibanding siapapun, hidup sy sehari2 sama seperti bapak ibu sekalian, masak, mencuci piring,dsb.
Kalimat itu sy jadikan prolog untuk menjelaskan kepada pihak yayasan "seperti ini kondisi yg sy liat". "Apa iya bener harus dpt MBG?" Sy bermaksud menegaskan. Sedangkan selama ini memang kami juga sudah membayar SPP include catering didalamnya dan tidak ada polemik.
4. Sy tidak menolak program MBG, namun sy mempertanyakan alasan yayasan mengadakan MBG di sekolah anak sy yg notabene dikenal dengan sekolah swasta yang berbayar cukup lumayan di daerah kami, Dan dianggap oleh sebagian orang sebagai sekolah elitdi daerah kami. Sedangkan masih banyak sekolah yg lebih membutuhkan.
Dan sebelum ada MBG sekolah anak sy sudah ada catering dan dan berjalan baik2 aja.
5. Dapur MBG disiapkan dilingkungan sekolah, yg berarti bahwa risiko yg timbul akibat dapur MBG itu terhadap keamanan anak2 dipertanyakan. Krn akan banyak hilir mudir org2 yang sebetulnya bukan bagian dr fungsinya sebagai sarana pendidikan. Belum lagi kendaraan yg hilir mudik dsb.
6. kantin beralih fungsi menjadi dapur MBG, akhirnya anak2 jajan ditempat2/area yang tidak bisa dimonitoring secara baik oleh pihak sekolah.
7. Sy pribadi tidak masalah yayasan bekerjasama dengan BGN dalam pengadaan MBG tapi sy mempertanyakan "kenapa al izzah?" Banyak yg lebih membutuhkan. Lalu kenapa dapur itu dibuat di area sekolah? Tidak ditempat lain diluar lingkungan sekolah?
Sekali lagi terimakasih banyak, dan mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidak nyamanan. Do'akan kami mendapatkan solusi terbaik bagi kedua belah pihak," tulis Bidan Aya.
Bidan Aya dan Wali Murid Lain Rela Bayar
Semula ia bercerita saat mendapatkan curhatan dari sang anak terkait MBG.
"Anak saya bertanya: Bunda, memang boleh kita makan MBG? Bukannya MBG untuk anak gak mampu? Emang bunda merasa tidak mampu ya, sampai aku makan MBG?," katanya mengulang obrolan dengan sang anak.
Wali murid itu kemudian memilih merogoh kocek sendiri untuk jasa katering daripada anaknya harus makan MBG.
Ia menegaskan, MBG tidak tepat sasaran jika dijalankan di SDIT Al Izzah Serang.
"Kenapa mesti MBG itu di SDIT Al Izzah? Dilihat dari sudut pandang mana pun sangat tidak rasional," tandasnya.
Hingga hari ini, Rabu (1/10/2025), video wali murid tolak MBG sudah ditonton lebih dari 400 ribu kali di akun Instagram @sipaling_serang.
Warganet ikut meramaikan dengan berbagai komentarnya.
Ada yang pro dan kontra terkait penolakan MBG di sekolah elit.
Warganet menilai MBG adalah program pemerintah yang tidak melihat taraf ekonomi di sebuah sekolah.
"Makanan bergizi gratis itu bukan soal siapa mampu atau tidak, tapi soal memastikan anak-anak tumbuh sehat dan cerdas tanpa terkecuali. Karena masa depan bangsa tergantung dari kualitas SDM-nya, bukan dari latar belakang ekonominya," tulis akun @gilangramadhan.
Sedangkan warganet lain ada yang setuju-setuju saja dengan wali murid itu.
"Saya setuju dengan ibunya," tulis @sitinurmayuana.
"Tp emang aneh sih ini program. Ngapain skolah2 anak2 orang kaya juga diberlakukan program MBG," timpal akun @dn_svtr.
Baca juga: Soroti Persoalan Kualitas MBG, Ketum PBNU: Kesehatan Anak Bukan Statistik, Ini Nyawa
Respons pihak yayasan
Sekretaris Yayasan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Izzah Serang, Wawan Mulyana memberikan tanggapan terkait video viral.
Ia menegaskan, penolakan MBG datang dari segelintir wali murid, yakni hanya 25 persen dari total keseluruhan.
Sementara 75 persen wali murid setuju dengan adanya program ini.
“Penolakan dari wali murid itu hal wajar," ungkap Wawan, dikutip dari TribunBanten.com.
Wawan menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dewan Pembina untuk membicarakan program MBG di SDIT Al Izzah Serang.
Meskipun demikian, ia menekankan, setiap anak baik di sekolah elit maupun lainnya sama-sama berhak mendapatkan MBG.
"Kita di yayasan tujuannya mengawal kebijakan dari pemerintah pusat."
"Bahwa makan bergizi gratis itu hak anak-anak bangsa Indonesia,” tambahnya.
Wawan dalam kesempatannya juga memastikan dapur MBG yang menyuplai makanan ke SDIT Al Izzah Serang sudah sesuai dengan standar Badan Gizi Nasional (BGN).
Dapur MBG kini telah siap beroperasi tinggal menunggu hasil koordinasi dengan Dewan Pembina.
“Dapur MBG ini sampai sekarang pertama sudah ada kepala dapurnya. Kepala dapur itu dikirim dari BGN, sudah ada."
"Tinggal pelaksanaannya dari bagian pusat. Kapan bisa dilaksanakan, itu tergantung bagian pusat."
"Dapurnya sudah diverifikasi semaksimal mungkin, sesuai standar BGN,” jelasnya.
Baca juga: 20 Murid SDN Gedong 01 Pasar Rebo Jaktim Keracunan MBG, Ini Kata Gubernur Pramono
Respons dari Wali Kota Serang

Wali Kota Serang, Budi Rustandi membenarkan telah melakukan pertemuan dengan wali murid dari SDIT Al Izzah Serang, pada Senin (29/9/2025).
Turut hadir dalam kesempatan tersebut dari unsur Kepolisian, TNI, dan perwakilan dari BGN.
Alasan Budi mengundang berbagai pihak karena ingin melihat permasalahan lebih menyeluruh.
"Kami lengkapi pertemuan dengan dihadirkan dari Kapolres, Dandim, BGN juga hadir agar mendengarkan semua, agar tidak salah paham ke saya,” kata Budi, dikutip dari TribunBanten.com.
Budi belum menyampaikan hasil dari audiensi yang telah dilakukan.
Jelasnya, para wali murid ingin anak-anaknya menerima makanan standar catering yang sudah selama ini berjalan.
Akan tetapi, ia memastikan Pemerintah Kota Serang mendukung program pemerintah pusat.
“Saya tegaskan kembali lagi, saya mendukung MBG program presiden, tapi kan presiden juga ingin kepada warga yang membutuhkan," tandasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Wali Kota Budi Rustandi Terima Aspirasi Wali Murid SDIT Al Izzah Kota Serang yang Tolak Dapur MBG
(Tribunnews.com/Siti N) Endra)(TribunBanten.com/Muhamad Rifky Juliana)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.