Jumat, 3 Oktober 2025

Kronologi Santri Lumajang Minum HCl Pemberian Teman, Muntah Cairan Hitam dan Luka Pencernaan

Santri DEN di Lumajang kritis usai minum cairan HCl pemberian temannya. Pemkab tanggung penuh perawatan hingga dirujuk ke RSUD Soetomo.

Editor: Glery Lazuardi
Prohaba
KERACUNAN - Santri DEN asal Lumajang kritis usai minum cairan HCl pemberian temannya, kini dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya. 

Dampak jika tertelan cairan HCl:

  • Luka bakar pada mulut, tenggorokan, dan kerongkongan
  • Mual, muntah (sering disertai darah)
  • Nyeri hebat di perut dan dada
  • Kesulitan bernapas jika uapnya terhirup
  • Pendarahan internal dan kerusakan organ seperti lambung dan usus
  • Bisa menyebabkan syok, kegagalan organ, bahkan kematian jika tidak segera ditangani

Jika seseorang menelan HCl, jangan coba-coba memberi air atau memaksa muntah. Segera bawa ke unit gawat darurat dan beri tahu petugas medis zat yang tertelan.

Kronologi Santri Lumajang Kritis Usai Minum Cairan HCl

Seorang santri berinisial DEN diduga menenggak larutan Hydrochloric Acid (HCL) yang dicampurkan temannya sesama santri.

Cairan berbahaya tersebut diduga dituangkan ke dalam botol minuman bersoda lalu diberikan kepada Dewangga.

Ratna Purwati, ibu korban menuturkan, kejadian bermula ketika putranya selesai piket dan merasa haus.

Saat itu ia melihat pelaku membawa botol minuman. Setelah itu, anaknya mengalami gangguan pencernaan akut. 

“Ceritanya habis piket, haus, lalu anak saya melihat temannya membawa minuman. Ditanya itu minuman apa, dijawab sama si pelaku kalau itu minuman dari ibu-ibu. Akhirnya diminum anak saya. Tidak lama kemudian, langsung panas dan muntah mengeluarkan cairan hitam,” terang Ratna, Senin (29/9/2025).

Ratna mengungkapkan, bukan hanya anaknya yang ditawari. Dua santri lain juga sempat diberikan minuman yang sama.

Salah satunya menolak, sementara satu lagi ikut mencoba tetapi tidak mengalami dampak seberat Dewangga.

“Yang parah itu anak saya, langsung panas, muntah, dan keluar cairan hitam. Sementara pelaku justru tertawa ketika melihat anak saya kesakitan,” imbuhnya.

Dari pihak pengasuhan pesantren, Ahmad Syaifuddin Amin membenarkan, cairan HCL atau Hydrochloric Acid (HCL) alias asam klorida itu berasal dari gudang penyimpanan cairan pembersih lantai. 

HCL merupakan kandungan yang ada dalam cairan pembersih lantai dan pakaian.

“Awalnya itu keisengan pelaku. Cairan HCL sebenarnya tersimpan rapi di gudang, jauh dari tempat ngaji. Tetapi diambil lalu dipindahkan ke botol minuman bersoda. Karena perbuatannya itu, pelaku sudah kami keluarkan dari pondok,” Beber Syaifuddin.

Ia menambahkan, pihaknya telah mencoba mediasi dengan keluarga pelaku, namun tidak ada kesepakatan sehingga tindakan tegas diambil.

Pemkab Lumajang Turun Tangan

Saat ini Pemkab Lumajang ikut turun tangan dan memastikan penanganan kesehatan santri laki-laki ini ditanggung penuh, termasuk rujukan ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Halaman
123
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved