Senin, 29 September 2025

Kronologi Kepala SDN di Jember Marah dan Pukul Tiga Siswa saat Pelajaran, Baru Menjabat

Kepala SDN di Jember diduga aniaya tiga murid kelas V saat pelajaran agama. Kasus dilaporkan ke polisi, orang tua tuntut keadilan.

Editor: Glery Lazuardi
kompasiana
PENGANIAYAAN - Kepala SDN Sanenrejo 02 Jember, Muhammad Khobir, diduga memukul tiga murid saat pelajaran agama, kasus kini ditangani polisi. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Jember, Provinsi Jawa Timur, sedang menjadi sorotan.

Hal ini setelah Kepala SDN bernama Muhammad Khobir itu diduga marah hingga memukul 3 siswa saat pelajaran berlangsung. 

Para murid yang menjadi korban berinisial N, A, dan F. 

Penganiayaan terjadi pada Jumat (26/9/2025) ketika para murid kelas lima mengikuti mata pelajaran pendidikan agama.

"Pada saat pelajaran agama, gurunya merasa para murid tidak bisa dikendalikan dan ramai di kelas," ujar Kapolsek Tempurejo AKP Heri Supadmo, pada Sabtu (27/9/2025).

Hal ini, kata dia, membuat guru agama terpaksa keluar kelas, dan kembali menuju ruang guru.

"Mengetahui hal itu, kepala sekolah keluar dari ruang guru dan masuk ke kelas V SD," ucap Heri.

Saat itu, kepala sekolah langsung marah dan mencaci maki tiga korban yang selama ini jadi biang keladi keonaran di dalam kelas.

"Hingga terjadi penganiayaan, dua siswa ditendang kakinya oleh pelaku. Dan satu siswa di tempeleng bagi pipinya," papar Heri.

Mendengar adanya kepsek pukul 3 murid itu, wali murid korban pun mendatangi sekolah.

Kata dia, mereka menuntut Dinas Pendidikan Jember segera memutasi pelaku.

"Awalnya keluarga korban tidak mau melaporkan, tapi entah kenapa pada pukul 17.00 WIB kemarin, Mereka membuat laporan polisi," imbuhnya.

Setelah dilaporkan, Heri mengaku langsung melakukan visum luar terhadap korban di Puskesmas Tempurejo, sebagai dasar bukti penyelidikan.

"Pagi ini rencananya, kami lakukan pemberkasan dan memintai keterangan para saksi dan wali murid," paparnya.

Sosok Muhammad Khobir

Muhammad Khobir adalah seorang pria berusia 55 tahun. Dia menjabat sebagai Kepala SDN Sananrejo 2 pada 2023. 

Tercatat, hingga September 2025, dia baru menjabat selama tiga tahun. 

"Sudah menjabat hampir tiga tahun mungkin," ujar Wali Kelas II SDN Sanenrejo 02, Eny Indah Puji Astutik, Sabtu (27/9/2025).

Menurutnya, selama ini pelaku dikenal cukup baik hubungannya dengan para guru di lembaga ini, layaknya atasan dengan bawahan.

"Tidak ada masalah dengan guru-guru baik pribadi atau persoalan lain. Jadi hubungan kami baik," kata Eny.

Dimata para guru, Eny menilai karakter Kepala Sekolah cukup baik dan mendidik. Kalau pun memberikan hukuman kepada murid nakal hal tersebut masih batas wajar.

"Kami sebagai guru biasanya, kalau ada murid nakal agak emosi. Dan selama ini di SD kami tidak pernah ada hal-hal yang tidak diinginkan," imbuhnya. 

Namun, Eny tidak menyangka kalau akhirnya Kepala SD ini melakukan pemukulan terhadap murid, hingga menarik perhatian banyak wali murid.

"Tidak tahu, mungkin beliaunya sedang emosi ya mungkin emosi sesaat hingga ada peristiwa itu," jlentrehnya.

Eny mengungkapkan, setelah melakukan penganiayaan terhadap siswa, kepala sekolah ini tidak masuk ke lembaga, karena berhalangan hadir.

"Beliau kurang sehat dan butuh istirahat," ucapnya.

Dia mengungkapkan insiden ini, tidak mempengaruhi kegiatan belajar mengajar di SDN Sanenrejo 02 Kecamatan Tempurejo Jember, semua murid mengikuti mata pelajaran secara normal.

"Aktivitas sekolah berjalan normal seperti biasa dan kegiatan belajar mengajar berjalan baik. Kami telah mengkondisikan yang terbaik untuk anak-anak," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan