Kementerian PKP Tinjau Hunian Tetap untuk Korban Bencana di Kabupaten Agam dan Tanah Datar Sumbar

"Selain memenuhi kebutuhan dasar, program ini juga memperkuat akuntabilitas pembangunan di sektor perumahan," ujarnya.

Untuk diketahui, Sepanjang Januari sampai September 2024, tercatat 224 kejadian bencana alam di Kabupaten Agam, yang sebagian besar berupa longsor, banjir, banjir bandang, dan pohon tumbang.

Korban jiwa akibat bencana tersebut tercatat mencapai 24 orang meninggal dunia. 

Selain korban jiwa, banyak rumah rusak—termasuk rusak berat dan ringan—serta dampak kerusakan infrastruktur dan akses ke lokasi bencana yang sulit.

Baca juga: Wujudkan Hunian Layak, Wilmar Luncurkan Bantuan Renovasi Rumah untuk Masyarakat Banten

Dalam bencana hujan deras dan kombinasi longsor pada Juli 2025 di Agam, terdapat laporan 1 orang meninggal dan 2 orang hilang, serta kerusakan rumah, sekolah, warung, dan fasilitas publik lainnya.  

Sementara di Kabupaten Tanah Datar, terjadi musibah banjir lahar dingin Gunung Marapi, hingga 12 Mei 2024.

BNPB mencatat korban meninggal di Tanah Datar mencapai 13 orang menurut catatan BNPB.

Bencana ini juga mengakibatkan kerugian materiil besar, diperkirakan mencapai Rp 500 miliar, meliputi kerusakan rumah, prasarana umum (jembatan, jalan, irigasi), dan lahan pertanian seluas ±500 hektar. 

Pemerintah daerah menyerahkan 60 unit rumah hunian tetap (Huntap) bagi korban banjir bandang di Tanah Datar. 

Dampak juga meluas ke sarana umum dan fasilitas publik seperti masjid, gedung sekolah, dan infrastruktur jalan. (*)