Senin, 29 September 2025

Tangis Hayati Pecah di Polres Bangka Selatan, Bertemu Ayahnya Setelah 20 Tahun Berpisah

Tangis haru pecah, Hayati dipertemukan kembali dengan ayahnya di Polres Bangka Selatan setelah 20 tahun berpisah.

Editor: Glery Lazuardi
Istimewa/ dok Humas Polres Bangka Selatan
Momen haru saat Hayati memeluk ayahnya, Jumhartono, di Polres Bangka Selatan setelah 20 tahun terpisah karena merantau ke Malaysia. 

TRIBUNNEWS.COM - Tangis haru pecah di Polres Bangka Selatan saat Hayati memeluk ayah kandungnya yang telah 20 tahun menghilang tanpa kabar. 

Pertemuan emosional itu terjadi setelah pihak kepolisian berhasil mempertemukan keduanya dalam momen yang mengguncang hati seluruh yang menyaksikan.

Polres Bangka Selatan terletak di Kota Toboali, yang merupakan ibu kota Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Kantor kepolisian ini menjadi pusat penegakan hukum dan pelayanan masyarakat di wilayah tersebut, termasuk menangani kasus-kasus kriminal, lalu lintas, dan keamanan lokal.

Momen haru saat Haryati kembali bertemu dengan ayahnya Jumhartono.

Jumhartono bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Setelah puluhan tahun merantau, dia akhirnya pulang ke tanah kelahiran di Toboali. 

Haryati memakai baju berwarna ungu dan berjilbab abu-abu. Sementara itu, ayahnya memakai baju berwarna kombinasi putih dan hitam, peci dan celana 3/4.

Haryati mencium tangan ayahnya. Sesekali, dia menyeka air mata menggunakan tangan. Ayahnya pun menangis kembali dapat berjumpa dengan anaknya. 

Hayati mengaku tak pernah menyangka bisa kembali bertemu sang ayah. Sejak 2005 silam, ia tak lagi mendapat kabar dan bahkan sempat menganggap ayahnya telah meninggal dunia.

Namun saat ini Hayati mengaku bersyukur karena ayahnya bisa kembali pulang ke Tanah Air dengan kondisi selamat.

“Tapi takdir berkata lain, saya masih dipertemukan dengan ayah,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Bangkapos.com, Jumat (26/9/2025).

Hayati tak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur dan terima kasih atas kinerja Kepolisian Resor Bangka Selatan.

Termasuk Konsulat Republik Indonesia yang berada di Negara Malaysia. Berkat kolaborasi kedua belah pihak ayahnya bisa kembali lagi ke tanah kelahirannya di Kabupaten Bangka Selatan.

"Kami sangat merasa bersyukur dan mengucapkan berterima kasih banyak kepada pak Kapolres Bangka Selatan dan jajarannya serta pihak dari Konsulat RI,” ujar Hayati.

Sementara itu, Kapolres Bangka Selatan, AKBP Agus Arif Wijayanto bilang pihaknya bekerjasama dengan Konsulat Republik Indonesia di Tawau, Malaysia akhirnya berhasil memulangkan seorang Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Jumhartono ke keluarganya di Toboali.

Kakek berusia 73 tahun itu diketahui sudah hilang kontak dengan keluarganya sejak memutuskan berangkat ke luar negeri 20 tahun yang lalu.

Sejak awal bulan Agustus 2025 dirinya mendapatkan informasi dari Konsulat Republik Indonesia di Tawau, Sabah, Malaysia. Diketahui ada seorang pria tua dalam kondisi tidak sehat diantarkan oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI)  di sana ke Kantor Konsulat Republik Indonesia. Diketahui Jumhartono memiliki seorang anak yang ada di Kota Toboali.

“Dari hasil komunikasi, didapati keterangan bahwa beliau memiliki seorang anak yang tinggal di Toboali Bangka Selatan,” sebut Agus Arif Wijayanto.

Setelah menerima informasi, ia langsung memerintahkan jajarannya untuk mengerahkan personel guna mencari dan menelusuri keberadaan anak dari Jumhartono. Selama proses pencarian, kepolisian pihaknya sedikit mengalami kesulitan. Selain kekurangan informasi anggota juga minim keterangan yang bisa menunjukkan tanda-tanda anak Jumhartono.

Namun demikian, pihaknya terus melakukan berbagai upaya hingga akhirnya berbuah hasil. Kemudian didapatkan seorang wanita yang diduga dari Jumartono bernama Hayati. Selanjutnya, Hayati dibawa ke Polsek Toboali untuk berkomunikasi dengan Jumhartono melalui video call.

“Hingga akhirnya ibu Hayati menyatakan bahwa benar itu adalah bapaknya,” ucapnya.

Pasca dipastikan Jumhartono adalah keluarganya, Polres Bangka Selatan dan Konsulat RI mulai melakukan proses pemulangan Jumhartono agar bisa kembali ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Melalui proses yang panjang sekitar satu bulan lebih, akhirnya Jumhartono dapat dipulangkan. Jumhartono tiba di Pangkalpinang pada Minggu (21/9/2025) kemarin dan langsung dibawa ke Polres Bangka Selatan didampingi petugas konsulat. 

“Alhamdulillah selanjutnya kami mempertemukan Jumhartono dan anaknya setelah 20 tahun lama berpisah,” pungkas perwira melati dua ini.

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com 

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan