Selasa, 7 Oktober 2025

Komisi X DPR Minta Kampus Hukum Pelaku dan Lindungi Korban soal Viralnya Kegiatan Maba Unsri

DPR minta Universitas Sriwijaya (Unsri) hukum pelaku dan korban perundungan di kegiata mahaiswa baru  Universitas Sriwijaya (Unsri).

Penulis: Reza Deni
KOMPAS.com/AMRIZA NURSATRIA HUTAGALUNG
OSPEK UNSRI - Suasana kampus Unsri jadi sorotan usai insiden ospek yang memaksa mahasiswa baru saling cium. Himpunan mahasiswa dibekukan. DPR minta Universitas Sriwijaya (Unsri) hukum pelaku dan korban perundungan di kegiata mahaiswa baru  Universitas Sriwijaya (Unsri). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian meminta Universitas Sriwijaya (Unsri) benar-benar serius mengaktifkan satgas antikekerasan.

Hal tersebut usai viralnya kejadian mahasiswa baru Unsri dipaksa mencium temannya oleh kakak tingkat saat kegiatan kampus.

Dia menilai bahwa aksi tersebut masuk kategori kekerasan, sebagaimana Permendikbudristek Nomor 55 Tahun 2024 tentang PPKPT, di antara psikis (intimidasi, tekanan mental) dan perundungan (bullying senioritas).

Sesuai PPKPT, kata dia, perguruan tinggi wajib mencegah dan menangani semua bentuk kekerasan.

"Oleh karena itu, saya mendorong Universitas Sriwijaya khususnya untuk menegakkan aturan ini dengan mengaktifkan satgas, memastikan korban mendapat perlindungan, dan memberi sanksi administratif kepada pelaku," kata Hetifah kepada wartawan, Kamis (25/9/2025).

Legislator Golkar itu juga meminta Kemendiktisaintek melakukan evaluasi rutin. 

"Yang tak kalah penting adalah pengawasan dari Kemdiktisaintek untuk melakukan evaluasi rutin atas kepatuhan kampus, sehingga ada upaya pencegahan di seluruh perguruan tinggi," tuturnya.

Baca juga: Pengakuan Senior Unsri Usai Paksa Maba Ciuman: Ide dari Alumni, Kini Minta Maaf

Diketahui, Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Sumatera Selatan sedang menjadi sorotan. 

Hal ini setelah terjadi insiden memalukan saat masa orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek).

Unsri adalah salah satu perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia yang berlokasi di Sumatera Selatan, dengan kampus utama di Indralaya dan kampus lainnya di Palembang.

Ospek adalah singkatan dari Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus. 

Ini merupakan kegiatan yang biasanya diadakan oleh perguruan tinggi di Indonesia untuk menyambut dan mengenalkan mahasiswa baru pada lingkungan kampus, sistem perkuliahan, organisasi kemahasiswaan, serta nilai-nilai akademik dan sosial yang berlaku di kampus tersebut.

Meskipun tujuannya positif, ospek kadang mendapat sorotan negatif jika diwarnai dengan tindakan perpeloncoan, kekerasan, atau pelecehan. Salah satu di antaranya yang terjadi di Unsri

Mahasiswa baru atau Maba diminta untuk saling cium atau berciuman.

MABA DIPAKSA CIUMAN - Kolase video viral mahasisa baru (maba) Universitas Sriwijaya (Unsri) yang dipaksa berciuman oleh seniornya, pada 20 September 2025 lalu. Aksi senior tersebut pada akhirnya panen hujatan dan kegiatan Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian (HIMATETA) dibekukan.
MABA DIPAKSA CIUMAN - Kolase video viral mahasisa baru (maba) Universitas Sriwijaya (Unsri) yang dipaksa berciuman oleh seniornya, pada 20 September 2025 lalu. Aksi senior tersebut pada akhirnya panen hujatan dan kegiatan Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian (HIMATETA) dibekukan. (Kolase: Kanal YouTube Tribun Sumsel)

Kasus ini viral di media sosial sehingga menjadi sasaran hujatan Netizen.

Di video yang viral terlihat puluhan maba dikumpulkan di lapangan. 

Mereka dipaksa duduk berhadapan secara berpasangan, baik laki-laki maupun perempuan, lalu disuruh untuk saling mencium. 

Suasana makin ramai ketika terdengar suara senior yang menertawakan aksi tersebut.

“Giliran cium cewek dak malu, giliran kawan dewek malu,(Giliran ciuman cewek nggak malu, tapi giliran sama dengan kawan sendiri malu)” ucap salah satu senior dalam rekaman itu.

Fenomena ini langsung menuai kritik keras dari warganet. 

Lalu sejumlah senior yang terdiri dari pengurus Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian (Himateta) yang terlibat dalam perpeloncoan tersebut akhirnya muncul dan buka suara.

Salah satu mahasiswa mengaku mendapatkan ide untuk memaksa maba saling cium dari seorang alumni.

Saya penggerak kegiatan tersebut, dimana saya mendapatkan ide dari alumni," ucapnya.

Mahasiwa lain lalu meminta maaf dan mengaku tidak berpikiran panjang saat melakukan aksi tersebut.

“Kami mungkin tidak berpikir panjang untuk melakukan hal tersebut, dan kami ingin memohon maaf sebesar-besarnya,” jelasnya.

“Karena keteledoran dari pihak kami yang tidak berpikir panjang,” lanjutnya.

Baca juga: Viral Senior Paksa Maba Unsri Berciuman, Panen Hujatan hingga Berujung HIMATETA Dibekukan

Buntut memaksa maba saling mencium, Himateta dibekukan. 

Sekretaris Unsri Alifitri mengatakan, sesuai dengan Surat Edaran Rektor Nomor 0003/UN9/SE.BAK.KM/2025 tentang ketentuan pelaksanaan pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru (PKKMB) Universitas Sriwijaya Tahun Akademik 2025/2026, tidak diperkenankan adanya kegiatan perundungan, perpeloncoan, bahkan pelecehan seksual.

"Atas kejadian tersebut, Himateta dibekukan sementara untuk satu tahun ke depan. Kemudian, ketua angkatan 2023, serta ketua dan anggota panitia pelaksana kegiatan tersebut akan dipanggil,” kata Alifitri kepada wartawan, Selasa (23/9/2025). 

Alifitri mengatakan, Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT) Unsri akan melakukan investigasi terhadap pelaku perundungan. 

Jika terjadi pelanggaran, maka akan diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Universitas Sriwijaya,” ujarnya. 

Alifitri juga meminta para Maba untuk tidak mengikuti instruksi para panitia bila dianggap menyalahi aturan. 

Sebab, seluruh kegiatan kampus telah tercantum sesuai aturan yang diberikan. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved