Selasa, 30 September 2025

Berita Populer Hari Ini

Populer Regional: Oknum TNI Aniaya Ojol di Pontianak - Miras Oplosan Tewaskan 5 Orang di Mamuju

Berikut rangkuman berita populer regional dimulai TNI aniaya driver ojol hingga miras oplosan tewaskan 5 orang.

Kolase: Tribunnews.com/Istimewa, Tribun-Sulbar.com/Istimewa, TribunAmbon.com/Marco, Tribun Lombok/Istimewa
BERITA POPULER REGIONAL - Berikut rangkuman berita populer regional selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com. Dimulai TNI aniaya driver ojol hingga miras oplosan tewaskan lima orang. 

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dari oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) aniaya driver ojol di Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Pelakunya diketahui berinisial F, sedangkan korbannya bernama Teguh.

Kejadian dipicu masalah sepele, yakni gara-gara suara klakson berujung Teguh dianiaya hingga hidungnya patah.

Kemudian ada kasus minuman keras oplosan yang menewaskan lima orang di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Para korban sebelumnya mengonsumsi miras dicampur limbah medis dan minuman berenergi.

Akibatnya, lima orang tewas dan 12 lainnya menjalani perawatan di rumah sakit.

Berikut rangkuman berita populer regional selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com:

1. Oknum TNI Aniaya Ojol di Pontianak, Keluarga Korban Sebut Pelaku Tersinggung Diklakson

Seorang oknum anggota TNI berinisial F diduga menganiaya seorang sopir ojek online (ojol) bernama Teguh di Jalan Seruni, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) pada Sabtu (20/9/2025).

Wakapendam XII/Tanjungpura, Letkol Inf Agung W Palupi, mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari masyarakat.

Imbas pemukulan itu, Teguh menerima luka patah hidung hingga memar di bagian mata.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, oknum TNI tersebut menganiaya Teguh karena buru-buru mengantar anak yang sakit.

Sementara saat itu, Teguh sedang mengantarkan orderan dari Jalan Seruni menuju Jalan Ampera Raya.

"Saat itu yang bersangkutan ini sedang terburu-buru, anaknya yang berada di dalam mobil dalam keadaan sakit hendak mengantarkan anaknya. Sehingga setelah ada kejadian serempet atau apa itu masih kita selidiki pelaku menjadi emosi," ucap Letkol Inf Agung. 

Baca selengkapnya.

2. Hasil Penyidikan Polisi Hingga Radiet Jadi Tersangka Pembunuhan Pacar: Pelecehan, Dibekap di Pasir

PEMBUNUHAN PACAR - Polisi mengungkap hasil penyidikan terkait kasus tewasnya Ni Made Vaniradya Puspa Nitra (19) pada Rabu (27/8/2025) dini hari hingga ditetapkannya pacar korban, Radiet Ardiansyah sebagai tersangka. (kiri) Tersangka Radietm (tengah) jasad Vani saat ditemukan pada Rabu (27/8/2025) dini hari, (kanan) Radiet dalam kondisi luka-luka saat ditemukan.
PEMBUNUHAN PACAR - Polisi mengungkap hasil penyidikan terkait kasus tewasnya Ni Made Vaniradya Puspa Nitra (19) pada Rabu (27/8/2025) dini hari hingga ditetapkannya pacar korban, Radiet Ardiansyah sebagai tersangka. (kiri) Tersangka Radietm (tengah) jasad Vani saat ditemukan pada Rabu (27/8/2025) dini hari, (kanan) Radiet dalam kondisi luka-luka saat ditemukan. (Kolase Istimewa/Tribun Lombok)

Polisi mengungkap hasil penyidikan terkait kasus tewasnya Ni Made Vaniradya Puspa Nitra (19) pada Rabu (27/8/2025) dini hari, hingga ditetapkannya pacar korban, Radiet Ardiansyah, sebagai tersangka.

Sebelumnya, Vani, sapaan Ni Made Vaniradya Puspa Nitra, ditemukan tewas mengenaskan, Rabu (27/8/2025) dini hari.

Saat ditemukan kondisi badan telungkup di tepi Pantai Nipah dan hanya mengenakan pakaian dalam.

Menurut pengakuan pacarnya, Radiet Ardiansyah, mereka berdua menjadi korban penyerangan oleh orang tak dikenal (OTK) di Pantai Nipah saat tengah menikmati senja di Pantai Nipah, Lombok Utara.

Radit sendiri ditemukan di lokasi berjarak sekitar 200 meter dari penemuan jasad Vani.

Radit menderita luka-luka di sekujur tubuhnya.

Dia bahkan mengaku sempat pingsan sebelum ditemukan warga.

Dari hasil penyidikan polisi ternyata kejadian sebenarnya bertolak belakang dengan pengakuan Radiet, termasuk soal penyerangan orang tak dikenal.

Sebaliknya, penganiayaan itu ternyata dilakukan oleh Radit.

Baca selengkapnya.

3. Karyawati Koperasi Tewas di Kebun Kelapa, Dibunuh Suami Nasabah saat Menagih Angsuran

KARYAWATI BUMN DIBUNUH - (Kiri) Risman (33), tersangka pembunuhan dan (Kanan) Hijrah (19), karyawati BUMN yang dibunuh suami nasabah di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat.
KARYAWATI BUMN DIBUNUH - (Kiri) Risman (33), tersangka pembunuhan dan (Kanan) Hijrah (19), karyawati BUMN yang dibunuh suami nasabah di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat. (Tangkap layar kanal YouTube TRIBUN LAMPUNG NEWS VIDEO)

Seorang karyawati koperasi bernama HJ (19) ditemukan tewas mengenaskan di kebun kelapa milik warga di Desa Sarjo, Pasangkayu, Sulawesi Barat, Sabtu (20/9/2025). 

Korban diduga dibunuh oleh R, suami salah satu nasabah, saat menagih angsuran. 

Jenazah Hijrah ditemukan dalam kondisi pakaian kerja terlilit di leher dan tanpa mengenakan celana, memicu penyelidikan mendalam oleh kepolisian.

Rusman kini sudah ditangkap oleh pihak kepolisian dan ditetapkan menjadi tersangka pembunuhan.

Kasus pembunuhan HJ terungkap setelah pihak keluarga melaporkan hilang kontak dengan korban.

Sebelum tewas dibunuh, HJ ternyata sempat mengirim pesan dengan atasannya melalui pesan WhatsApp.

Tangkapan layar pesan terakhir HJ dengan atasannya tersebut beredar di media sosial.

Terlihat HJ mengaku pada sang atasan bahwa dirinya takut ketika menagih angsuran di rumah tersangka.

Berikut petikan percakapan Hj dengan atasannya yang tersebar di media sosial:

HJ (21.40):  "Oh iya."

Atasan (21.55):  – Panggilan suara (tidak dijawab)   "Hijrah. Di mana sudah kamu?"  – "Hati-hati ya."

HJ (21.56):  "Jangan ditelepon Bu, karena sementara dia bonceng saya, nanti dia curiga."  "Bu, doakan saya."  "Dari tadi tidak ada rumah yang dilewati."  "Baru jalan ada jaringan di sini."

Baca selengkapnya.

4. Salah Tangkap Berujung Penganiayaan, Kapolda Maluku Dadang Hartanto Diminta Evaluasi Anggotanya

SALAH TANGKAP - Marco Talubun (28), salah satu pemuda Ohoi Bombay yang juga saudara dari korban, Elvis Vinus Fautngil, meminta Kapolda Maluku, Irjen Pol. Dadang Hartanto untuk menuntaskan kasus salah tangkap dan dugaan penganiayaan di Polres Malra.
SALAH TANGKAP - Marco Talubun (28), salah satu pemuda Ohoi Bombay yang juga saudara dari korban, Elvis Vinus Fautngil, meminta Kapolda Maluku, Irjen Pol. Dadang Hartanto untuk menuntaskan kasus salah tangkap dan dugaan penganiayaan di Polres Malra. (TribunAmbon.com/Istimewa)

Seorang pemuda di Maluku Tenggara bernama Elvis Vinus Fautngil jadi korban salah tangkap yang berujung penganiayaan. 

Kini gelombang protes mulai bermunculan, masyarakat mendesak Kapolda Maluku, Irjen Pol. Dadang Hartanto, memberikan perhatian khusus terhadap kasus ini dan mengevaluasi kinerja Kapolres Malra.

Marco Talubun (28), pemuda Ohoi Bombay yang juga saudara dari korban, Elvis Vinus Fautngil, meminta Kapolda Maluku segera menindaklanjuti kasus ini. 

Ia menekankan pentingnya profesionalisme kepolisian, terutama setelah serangkaian kasus yang melunturkan kepercayaan publik di berbagai daerah.

"Saya meminta Kapolda Maluku, Irjen Pol. Dadang Hartanto untuk mengevaluasi kinerja Kapolres Malra, AKBP Rian Suhendi, atas kasus dugaan penganiayaan ini. Ini penting karena belakangan ini institusi kepolisian mengalami ketidakpercayaan oleh masyarakat," ujar Marco kepada TribunAmbon.com, Minggu (21/9/2025).

Menurutnya, jika kasus ini tidak diselesaikan secara profesional, upaya Kapolda dalam membangun kepercayaan masyarakat di Maluku bisa sia-sia. 

"Kalau kasus ini tidak dituntaskan secara profesional, hal ini tentu akan melunturkan kepercayaan publik terhadap kepolisian di daerah Maluku," tegasnya.

Baca selengkapnya.

5. Detik-Detik Pesta Miras Oplosan Dicampur Limbah RS Berujung Maut, 5 Orang Tewas

PEMUDA TEWAS - Lima pemuda di Dusun Pancasila, Desa Papalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) tewas usai pesta minuman keras (miras) oplosan.
PEMUDA TEWAS - Lima pemuda di Dusun Pancasila, Desa Papalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) tewas usai pesta minuman keras (miras) oplosan. (Tribunsulbar.com/Istimewa)

Lima orang tewas usai menenggak minuman keras oplosan yang diduga dicampur limbah rumah sakit dalam sebuah pesta di Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Kejadian tragis ini memicu kepanikan warga dan penyelidikan intensif oleh pihak kepolisian untuk mengungkap asal-usul campuran berbahaya tersebut.

Empat korban meninggal dunia di Puskesmas Topore, Palang, Sabtu (20/9/2025).

Keempatnya adalah Jayadi (17), Marjiadi (24), Aswin (21), Riadin (19).

Kemudian satu korban meninggal di RS Mitra Manakarra, Mamuju, Aripuddin, Minggu (21/9/2025) malam.

Sementara 17 korban lainnya masih dirawat intensi di sejumlah rumah sakit di Kota Mamuju.

Pesta miras berujung malapetaka tersebut terjadi pada Kamis (18/9/2025).

Kasi Humas Polresta Mamuju Herman menerangkan, sebagian korban masih dirawat di tiga rumah sakit di Mamuju.

RS TNI Punggawa Malolo, RSUD Mamuju dan RS Mitra Manakarra.

Minuman beralkohol dikonsumsi para korban diduga kadaluwarsa.

Diminum dengan dicampur minuman penambah energi.

Miras tersebut dari Manado dibawa terduga pelaku, sopir pengakut limbah di perusahaan pengelola sampah di Papalang.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan