Aksi Demonstrasi di Pati
Jelang Demo di Gedung DPRD Pati, Polisi Masuk ke Sekolah-sekolah, Mulai SMP hingga SMA
H-1 demo lanjutan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Personil polisi masuk ke sekolah-sekolah untuk lakukan sosialisasi supaya siswa tak terprovokasi
TRIBUNNEWS.COM - Aksi demo 'jilid' 2 bakal digelar lagi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Jumat (19/9/2025) siang nanti.
Aksi demo ini juga masih dilakukan oleh kelompok yang sama namun dengan nama yang berbeda.
Lokasi yang awalnya di Kantor DPC Gerindra dan DPC PDIP bergeser ke Gedung DPRD Pati.
Aksi demo ini juga dilakukan untuk memberikan dukungan terhadap Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD Pati terkait pemakzulan Bupati Pati, Sudewo.
Sudewo didesak turun dari jabatannya karena sejumlah kebijakannya yang dinilai tak pro rakyat.
Kebijakannya yang bahkan jadi isu nasional yakni tentang kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen.
Kebijakan soal mutasi yang dianggap janggal juga menimbulkan polemik hingga menyebabkan masyarakat Pati mendesak DPRD Pati untuk memakzulkan Sudewo.
Awalnya, di Kantor DPC Gerindra, massa menuntut Gerindra untuk memecat Sudewo karena dinilai mencoreng nama baik partai.
Sementara di DPC PDIP, massa membawa tuntutan untuk menolak intervensi partai dalam kabar adanya pergantian Ketua Pansus.
Diketahui, ketua Pansus Hak Angket adalah anggota DPRD dari fraksi PDIP.
Rencananya, massa akan berkumpul di Alun-alun Pati dan bergerak ke Gedung DPRD Pati yang hanya berjarak beberapa meter saja.
Baca juga: Lokasi Demo Pati 19 September Bergeser, Perwakilan MPB: Aksi Damai Dukung Pansus Hak Angket
Jelang aksi demo, Polresta Pati menerjunkan Satuan Pembinaan Masyarakat (Satbinmas) untuk masuk ke sekolah-sekolah di Kabupaten Pati.
Para anggota polisi tersebut masuk ke sekolah mulai dari SMP, SMA, SMK, hingga MTs, Kamis (18/9/2025) untuk melaksanakan Program Go To School.
Dalam kegiatan yang mengangkat tema penyampain pendapat secara demokratis dan bertanggung jawab ini, diikuti oleh 37 sekolah dengan total ribuan siswa.
Kasat Binmas Polresta Pati, Kompol Sunar menuturkan, dalam acara tersebut, pihak kepolisian menekankan pentingnya peran sekolah untuk pengarahan siswa supaya fokus pada belajar dan tak mudah terprovokasi.
"Pelajar adalah aset bangsa. Jangan sampai energi mereka justru tersalurkan pada hal-hal yang bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain," ucap Sunar, Kamis (18/9/2025).
Untuk meminimalisir keikutan siswa dalam aksi demo, pihaknya juga meminta sekolah untuk waspada.
"Kami meminta sekolah untuk waspada, misalnya dengan memulangkan siswa lebih awal atau pembelajaran daring bila situasi tidak memungkinkan. Ini semata-mata untuk menjaga keselamatan anak-anak," kata Kompol Sunar, dikutip dari TribunJateng.com.
Selain itu, pihaknya juga meminta siswa untuk tak mudah terpancing ajakan yang berpotensi mengganggu masa depan mereka.
Tak hanya ke pihak sekolah saja, ia juga mengajak kepala desa dan perangkat desa untuk ikut menyampaikan pesan keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Kami tidak bisa bekerja sendiri. Sinergi masyarakat desa sangat diperlukan agar tidak ada warga yang terprovokasi oleh isu-isu menyesatkan," tegasnya.
Ia pun berharap, dengan program ini, para siswa bisa tumbuh jadi generasi yang kuat.
"Harapan kami, para siswa tumbuh sebagai generasi yang kuat, berkarakter, dan mampu menjaga Pati tetap aman serta kondusif," pungkasnya.
Lokasi Demo Bergeser
Aksi demo yang rencananya dilakukan di dua tempat kini bergeser menjadi satu tempat saja, di depan Gedung DPRD Pati, Jl DR Wahidin, Kaborongan, Pati Lor, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Demikian yang disampaikan oleh Penanggung Jawab (PJ) aksi demo, Suharno.
Baca juga: Kemendagri dan BKN Dinilai Tutup-tutupi Informasi terkait Bupati Sudewo, DPRD Pati: Aneh
"Kami ubah lokasinya jadi di depan Gedung DPRD Pati. Pertimbangannya, dari pada kami berada di berbagai tempat, (lebih baik) fokus di satu titik saja, toh nanti sama saja konteksnya, ketemu di situ."
"Sekaligus kami mengawal Pansus Hak Angket," ujarnya, dikutip dari TribunJateng.com.
Ia menegaskan, MPB tetap bertekad bulat untuk melengserkan Bupati Sudewo.
Aksi di DPRD Pati ini, ujar Suharno, adalah aksi sebagai bentuk dukungan terhadap Pansus Hak Angket menuju pemakzulan Sudewo.
Sekira 500 orang bakal mengikuti aksi damai tersebut.
"Intinya aksi damai ini untuk menguatkan Pansus Hak Angket supaya tidak ada penggembosan, tidak ada yang masuk angin," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul H-1 Demo di Gedung DPRD Pati, Polisi Datangi Sekolah-Sekolah Minta Pelajar Tidak Ikut Aksi Massa
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJateng.com, Mazka Hauzan Naufal)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.