Senin, 29 September 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Reaksi Kepala BGN Soal 251 Siswa di Kabupaten Banggai Kepulauan Sulawesi Tengah Diduga Keracunan MBG

Tercatat dari 251 siswa, ada sekitar 78 siswa yang harus menjalani rawat inap di rumah sakit.

Handover
KERACUNAN MBG - Sebanyak 251 pelajar mendapat penanganan medis akibat keracunan MBG di RS Trikora Salakan, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, Rabu (17/9/2025). Sebagian besar telah dipulangkan, masih tersisa 78 orang yang masih dalam perawatan intensif. 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Sebanyak 251 siswa di Kabupaten Kepulauan Binggai, Sulawesi Tengah diduga mengalami keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (17/9/2025).

Kabupaten Banggai Kepulauan adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia, yang terdiri dari ratusan pulau dan dikenal akan keindahan alam serta kekayaan lautnya.

Baca juga: Ragam Alasan BGN soal Penyebab Keracunan MBG: Dulu Buntut Masak Terlalu Lama, Kini karena SPPG Baru

Tercatat dari 251 siswa, ada sekitar 78 siswa yang harus menjalani rawat inap di rumah sakit.

Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah program nasional yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2025 sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045.

Baca juga: 10 Kasus Keracunan Massal MBG sejak Januari 2025: Mual, Muntah, Pingsan, Guru Turut Jadi Korban

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama anak-anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui, agar tumbuh sehat dan cerdas.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana buka suara atas insiden tersebut.

Dadan menyebut, dugaan sementara bersumber dari ikan cakalang.

Selama 8 bulan beroperasi, satuan pelayanan pemenuhan gizi atau SPPG Banggai berjalan dengan normal atau aman.

Namun dari info sementara yang dihimpun, kejadian keracunan terjadi setelah ada pergantian supplier atau pemasok ikan cakalang.

Ikan cakalang dari supplier baru inilah yang diduga menjadi penyebab penerima manfaat mengalami alergi.

"Di Banggai, SPPG sudah berjalan 8 bulan dan sejauh ini aman. Menurut info sementara, terjadi pergantian supplier ikan cakalang yang kemudian menimbulkan alergi pada sebagian penerima manfaat," kata dia melalui pesan singkat WA kepada wartawan, Kamis (18/9/2025).

Saat ini Dadan menuturkan, BGN sudah memiliki SPPG baru di Banggai dan meminta untuk SPPG baru itu mulai secara bertahap.

"Kami juga sekarang akan minta agar pergantian supplier bertahap," tegas Dadan.

Baca juga: 10 Kasus Keracunan Massal MBG sejak Januari 2025: Mual, Muntah, Pingsan, Guru Turut Jadi Korban

Pemkab Bangun Tenda Darurat

Pemerintah Kab. Banggai Kepulauan dan stakeholder terkait telah membangun tenda Darurat di depan RSUD untuk tempat perawatan dan observasi siswa- siswi yang terdampak.

Dikutip dari website banggaikep.go.id, jumlah sementara siswa yang terdampak keracunan di Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Trikora Salakan pukul 06:00 WITA sudah mencapai 251 (terdata resmi di petugas kesehatan).

Dengan rincinan pasein rawat jalan dan sudah kembali ke rumah sebanyak 173 orang dan pasien rawat sebanyak 78 orang.

Adapun gejala yang dialami para siswa adalah berupa gatal-gatal di seluruh badan, mual muntah, bengkak wajah, batal tenggorokan, sesak Nafas, pusing, sakit kepala.

Sementara sekolah yang siswa terdampak adalah SMA 1 Tinangkung, SMK 1 Tinangkung, SDN Tompudau, SDN Pembina, SDN saiyong dan MTS Alkhairat salakan.

Indikasi penyebab sementara karena olahan ikan jenis Cakalang pada menu lauk diduga terdapat beberapa ekor ikan yang sudah tidak layak konsumsi.

Keracunan massal MBG (Makan Bergizi Gratis) di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, terjadi pada Rabu, 17 September 2025.

Kronologi Kejadian

  • Korban: Sebanyak 251 siswa dari SD, SMP, SMA, dan SMK di Kecamatan Tinangkung mengalami gejala keracunan.
  • Gejala: Mual, muntah, pusing, sesak napas, gatal-gatal, bahkan ada yang mengalami kejang.
  • Menu: Lauk ikan cakalang dalam paket MBG diduga sudah tidak layak konsumsi.
  • Penanganan: Para siswa dilarikan ke RSUD Trikora Salakan, dan tenda darurat didirikan oleh BPBD untuk menampung lonjakan pasien.
  • Status Terbaru: 173 siswa sudah dipulangkan, sementara 78 siswa masih dirawat intensif.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan