Siswa yang Pukul Guru di Ruang BK SMAN 1 Sinjai Mengaku Tersulut Emosi
Penyebab seorang siswa SMA Negeri 1 Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel) berinisial MR (17) nekat memukul guru bernama Mauluddin.
Guru BK, Nurafiah, menjelaskan MR menyerang korban secara tiba-tiba ketika baru memasuki ruang BK.
“Orang tua siswa ini tidak bergerak. Tidak ada respons yang dilakukan saat anaknya pukul Pak Mauluddin,” ujarnya, Rabu.
Ayah MR yang juga anggota Sat Lantas Polres Sinjai, Aiptu Rajamuddin, hanya duduk diam meskipun berjarak sekitar dua meter dari lokasi pemukulan.
Korban hanya menutupi kepalanya dengan tangan saat menerima pukulan berkali-kali.
MR baru berhenti setelah dileraikan orang tua siswa lain yang kebetulan berada di ruang BK.
Namun, pernyataan itu berbeda dengan keterangan Aiptu Rajamuddin. Ia membantah membiarkan anaknya melakukan kekerasan.
“Saya berdiri dan melerai. Saya juga memarahi anak saya dan menyuruhnya minta maaf,” tuturnya.
Akibat aksi kekerasan itu, Mauluddin mengalami luka terbuka di hidung dan lebam di punggung.
Kepala SMAN 1 Sinjai, Muh Suardi, menyebut korban belum bisa masuk sekolah karena kondisi kesehatannya belum stabil.
"Kami sudah rapat dan memutuskan MR dikeluarkan dari sekolah. Keputusan ini untuk memberi efek jera,” tegasnya.
Sementara itu, Kanit PPA Sat Reskrim Polres Sinjai, Ipda Andi Aliyas, memastikan kasus ini masih berproses.
Pihaknya sudah memeriksa korban dan masih menunggu pendampingan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan KB Sinjai untuk memeriksa MR.
Baca juga: Duduk Perkara Siswa SMAN 1 Sinjai Pukul Wakasek di Depan Ayah yang Seorang Polisi, Dipanggil ke BK
Kasus harus diusut tuntas
Terkait kasus ini, Ketua Dewan Pendidikan Sulsel, Arismunandar, menegaskan pentingnya perlindungan hukum bagi guru yang menjalankan tugas.
“Jika ada kriminalisasi terhadap guru, hal itu harus diusut dan diproses secara hukum, jangan dibiarkan,” katanya, Rabu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.