Aksi Demonstrasi di Pati
Lokasi Demo Pati 19 September Bergeser, Perwakilan MPB: Aksi Damai Dukung Pansus Hak Angket
Warga Pati kembali lakukan demo pada Jumat (19/9). Kali ini, aksi demo bukan untuk menuntut Bupati Sudewo turun, tapi berikan dukungan ke DPRD Pati
TRIBUNNEWS.COM - Masyarakat Pati Bersatu (MPB) memastikan akan menggelar aksi demo, pada Jumat (19/9/2025) mendatang.
Aksi demo tersebut awalnya bakal digelar di dua tempat, yakni di Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra dan DPC PDIP Pati.
Mereka melakukan demo karena merasa ada penggembosan terhadap Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD Pati terkait Pemakzulan Bupati Pati, Sudewo.
Alasan di balik rencana unjuk rasa di dua kantor partai tersebut adalah untuk meminta pertanggungjawaban terkait sikap Bupati Sudewo yang merupakan kader dari dua parpol tersebut.
Pihak Partai Gerindra dituntut untuk memberikan sanksi kepada Sudewo dan jangan melindungi kader yang membawa citra buruk terhadap partai.
Sementara itu, demo di kantor DPC PDIP dilakukan setelah berhembus kabar bahwa politisi dari partai Moncong Putih bernama Teguh Bandang Waluya, yang kini jadi Ketua Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD Pati akan dicopot dari posisinya dan digantikan dengan orang lain, dikutip dari TribunJateng.com.
Namun, setelah dipertimbangkan, aksi demo kini bakal dilakukan di satu tempat saja, di depan Gedung DPRD Pati, Jl DR Wahidin, Kaborongan, Pati Lor, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Demikian yang disampaikan oleh Penanggung Jawab (PJ) aksi demo, Suharno.
"Kami ubah lokasinya jadi di depan Gedung DPRD Pati. Pertimbangannya, dari pada kami berada di berbagai tempat, (lebih baik) fokus di satu titik saja, toh nanti sama saja konteksnya, ketemu di situ."
"Sekaligus kami mengawal Pansus Hak Angket," ujarnya, dikutip dari TribunJateng.com.
Ia menegaskan, MPB tetap bertekad bulat untuk melengserkan Bupati Sudewo.
Baca juga: Benarkan Ada Demo Jilid 2 di Pati? Koordinator AMPB: Kita Pertimbangkan
Aksi di DPRD Pati ini, ujar Suharno, adalah aksi sebagai bentuk dukungan terhadap Pansus Hak Angket menuju pemakzulan Sudewo.
Sekira 500 orang bakal mengikuti aksi damai tersebut.
"Intinya aksi damai ini untuk menguatkan Pansus Hak Angket supaya tidak ada penggembosan, tidak ada yang masuk angin," pungkasnya.
Rencana Awal
Koordinator AMPB, Teguh Istiyanto sebelumnya mengatakan bahwa rencana aksi demo dilakukan di dua tempat, kantor DPC Gerindra dan DPC PDIP Pati, Jawa Tengah.
Namun, pihaknya menimbang ulang aksi tersebut.
"Demo tanggal 19, kami masih mempertimbangkan ulang. Tapi, memang surat sudah masuk."
"Nanti kami telisik lagi apakah kami harus lakukan aksi, atau cukup audiensi, atau cukup bersurat, nanti kami timbang-timbang lagi. Kami akan ada pertemuan lebih lanjut," ujar dia di Gedung DPRD Pati, Senin (15/9/2025).
Mengutip TribunJateng.com, ia menuturkan, alasan di balik rencana unjuk rasa ke dua kantor partai politik tersebut untuk meminta pertanggungjawaban terkait sikap Bupati Sudewo yang merupakan kader dari dua parpol tersebut.
Pihaknya menginginkan Sudewo dikenai sanksi oleh Gerindra, termasuk pemecatan apabila diperlukan.
“Kami bukan suuzan, tapi kalau memang dari partai tersebut lebih membela Sudewo, kami mau eksekusi partai itu," ujar Teguh.
Ia memohon Gerindra untuk tidak memberikan perlindungan apabila ada kader yang membawa citra buruk terhadap partai.
"Mohon Partai Gerindra, kalau memang ada kader yang membuat citra buruk di wilayah Pati, jangan atas nama partai anda membekingi kadernya. Harapan kami partai ikut memvonis," lanjutnya.
Teguh menuturkan, kesalahan Sudewo juga merupakan kesalahan partai.
"Karena kesalahan Sudewo tetap kesalahan partai juga, karena mereka yang mengusung," jelas dia.
Baca juga: Kemendagri dan BKN Dinilai Tutup-tutupi Informasi terkait Bupati Sudewo, DPRD Pati: Aneh
"Saya menanyakan, hak dari partai untuk mengganti Pak Bandang itu apa."
"Kalau partai ikut dalam penentuan struktur, dan seenaknya mengganti atas dasar keputusan partai, bagi kami sangat mengecewakan, berarti DPRD dikuasai partai," jelas dia.
Teguh menuturkan, pihaknya merasa khawatir apabila terjadi pergantian Ketua Pansus.
“Kekhawatiran kami, ada suatu tujuan kenapa diganti. Mungkin ada pesanan, intrik, atau strategi tertentu,” kata dia.
Teguh Bandang, lanjutnya, memiliki kinerja yang bagus dalam menjadi Ketua Pansus Hak Angket.
Dia juga membantah tuduhan AMPB diisi oleh "orang-orang" Bandang.
"Kalau ada isu yang mengatakan saya anak buah Pak Bandang, maaf, saya bukan anggota partai. Saya dari AMPB."
"Anggota partai mana pun, kalau memang dia benar, saya akan membela. Kalau memang salah, kami nyatakan salah. Kami ini netral, murni dari masyarakat," tegas dia.
Terkait dengan isu pergantian ketua pansus, Wakil Ketua Pansus Hak Angket DPRD Pati, Joni Kurnianto mengaku belum mengetahui adanya kabar tersebut.
"Saya kok belum dengar ya. Masa ada isu seperti itu? Saya harap tidak ada, lah. Jangan. Nanti malah geger. Kami di Pansus tenang-tenang saja kok, malah tambah kompak," ujar Joni.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Fix! Masyarakat Pati Bersatu Jadi Demo 19 September, Lokasi Pindah ke Gedung DPRD
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJateng.com, Mazka Hauzan Naufal)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.