Jumat, 3 Oktober 2025

Buntut Mulut Bayi Keluar Cacing di Bengkulu, Dinkes Seluma Panggil PJ, DPRD dan Bupati Bersuara

Dinas Kesehatan (Dinkes) Seluma Bengkulu bakal panggil penanggung jawab (PJ) program dan klaster hingga kepala Puskesmas terkait kasus bayi cacingan

|
HO/Tribunbengkulu.com/Yayan Hartono/Tribunbengkulu.com
BALITA CACINGAN - Ramai-ramai Bupati Seluma Bengkulu, Teddy Rahman (kiri), Ketua DPRD Seluma April Yones (kanan) hingga Disnkes bereaksi atas kasus balita yang keluarkan cacing dari mulut dan hidungnya. Dinas Kesehatan (Dinkes) Seluma Bengkulu bakal panggil penanggung jawab (PJ) program dan klaster hingga kepala Puskesmas terkait kasus bayi cacingan 

TRIBUNNEWS.COM - Nur Sabrina, bayi berusia satu tahun delapan bulan warga Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma, Bengkulu harus dilarikan ke rumah sakit karena diduga alami cacingan.

Bahkan, dari mulut dan hidung bayi malang tersebut mengeluarkan cacing gelang atau Ascaris lumbricoides.

Pada Minggu (14/9/2025), Nur Sabrina dirawat intensif di RSUD Tais lalu dirujuk ke RSUD M. Yunus (RSMY) Bengkulu untuk dilakukan pembedahan.

Pasien harus dibedah karena saat jalani rontgen, dokter menemukan gumpalan di perutnya yang diduga kumpulan cacing.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Seluma, Rudi Sawaludin bakal memanggil penanggung jawab (PJ) program dan klaster, termasuk kepala Puskesmas Talo Kecil.

"Kita akan panggil dulu Pj program dan klasternya, termasuk Kepala Puskesmas untuk memastikan warga yang terjangkit cacing gelang ini," ujar Rudi saat dikonfirmasi TribunBengkulu.com, Senin (15/9/2025).

Ia juga menuturkan bahwa kedepannya, pemberian obat cacing pada anak akan lebih digalakkan, melalui posyandu hingga kunjungan langsung ke desa-desa.

"Program pemberian obat cacing pada anak akan kita intensifkan. Puskesmas harus peka dengan peristiwa ini," tegas Rudi.

Rudi berujar, kejadian ini akan menjadi evaluasi bagi pihaknya.

Puluhan Puskesmas di wilayahnya bakal difokuskan untuk sosialiasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) supaya kejadian serupa tak terulang lagi.

"Kita akan lakukan evaluasi atas peristiwa ini. 22 Puskesmas yang ada akan kita fokuskan untuk sosialisasi PHBS dan kegiatan lain agar peristiwa ini tidak terjadi lagi di masa depan," tukas Rudi Sawaludin.

Baca juga: 4 Fakta Bayi di Bengkulu Alami Cacingan: Keluarkan Cacing dari Mulut, Ada Gumpalan di Perut

Kata DPRD Seluma

Sementara itu, Ketua DPRD Seluma, April Yones juga ikut buka suara terkait temuan bayi yang alami cacingan di wilayahnya.

Ia meminta Dinkes untuk menangani secara khusus kasus ini.

April Yones juga meminta Dinkes Seluma untuk meningkatkan sosialisasi terkait PHBS.

Kejadian ini, kata April Yones, merupakan peristiwa luar biasa yang harus cepat dan sigap untuk ditangani.

Terkait anggaran, pihaknya siap untuk mendukung program ini supaya kejadian serupa tak terjadi di masa depan.

"Ini peristiwa luar biasa, semua harus sigap dan cepat menangani ini. Lakukan penanganan secara khusus kepada pasien," ucap April Yones kepada TribunBengkulu.com, Senin (15/9/2025).

Kasus ini menunjukkan bahwa PHBS belum terlaksana secara maksimal di masyarakat.

Untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, sosialisasi PHBS harus lebih digencarkan lagi.

"Dinkes dan Puskesmas harus peka dengan peristiwa ini. Gencarkan sosialisasi PHBS, agar masyarakat memahami pentingnya PHBS diterapkan di lingkungan keluarga," kata April Yones.

Tak hanya meminta Dinkes untuk menggencarkan sosialisasi PHBS, anggota DPRD juga siap terjun ke lapangan untuk melakukan sosialisasi.

"Nanti kami DPRD Seluma di setiap pertemuan dengan masyarakat di Dapil masing-masing juga akan melaksanakan sosialisasi PHBS ini. Ini harus menjadi prioritas agar ke depan tidak ada lagi peristiwa seperti ini," tambah Ketua DPRD Seluma.

Pihak DPRD juga bakal memanggil dinas terkait seperti Dinkes, Puskesmas, hingga RSUD Tais terkait kasus yang dialami Nur Sabrina.

"Saya berencana akan memanggil Dinkes, Puskesmas juga RSUD Tais menyikapi ini. Kita akan duduk bersama, mencari solusi agar ke depan tidak ada lagi anak mengalami penyakit ini," pungkas April.

Respons Bupati

Teddy Rahman selaku Bupati Seluma menambahkan, Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) harus dipantau lebih ketat.

Baca juga: Respons Bupati hingga DPRD Seluma Bengkulu soal Balita Keluarkan Cacing dari Mulut dan Hidungnya 

"Ini perlu pemantauan Posyandu. Jadi Puskesmas harus monitoring yang detail terkait permasalahan kesehatan di masyarakat. Jangan cuma menunggu masyarakat yang datang berobat, harus lebih intens turun ke masyarakat," kata Teddy.

TribunBengkulu.com mewartakan, semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus berkoordinasi untuk permasalahan ini, terutama Dinas Kesehatan.

"Tenaga kesehatan harus disebar sampai tingkat desa. Menjalankan tugas dan mengumpulkan data untuk dijadikan program dan sasaran kegiatan kesehatan Pemkab Seluma," ucap Teddy.

Ia juga menekankan, kepala desa, lurah, hingga camat harus berperan aktif dalam sosialisasi masalah kesehatan di tiap desa.

"Hirarkinya harus jalan. Saya minta semua berperan aktif untuk memantau permasalahan di masyarakat ini. Bukan hanya kesehatan, tapi meliputi semua aspek yang terjadi di masyarakat," pungkas Teddy.

Keluar Cacing dari Mulut dan Hidung

Direktur RSUD Tais, dr Eva Debora Siahaan menuturkan, keluarga pasien lah yang pertama kali mengetahui Nur Sabrina alami cacingan.

Saat itu, cacing gelang sebesar lidi keluar dari hidung dan mulut pasien.

"Saat ini Sabrina telah kita rawat intensif di RSUD Tais. Cacing gelang masih keluar dari hidung dan mulutnya," ujarnya, dikutip dari TribunBengkulu.com.

Pasien juga harus diberi bantuan pernapasan untuk menjaga pasokan oksigen.

Eva menuturkan, Nur Sabrina pun harus dirujuk ke RSUD M. Yunus (RSMY) Bengkulu.

Ia menuturkan, pasien dirujuk karena di rumah sakitnya belum memiliki dokter spesialis bedah anak.

"Tadi sekitar pukul 15.00 WIB pasien kita berangkatkan ke RSMY Bengkulu,"

"Penanganan kita telah maksimal, namun karena kita belum ada dokter spesialis bedah anak, jadi pasien kita rujuk," terang dr. Eva saat dikonfirmasi TribunBengkulu.com, Senin petang (15/9/2025).

Ia menuturkan, cacing yang diduga menggumpal di perut pasien tak memungkinkan untuk dikeluarkan melalui anus.

Baca juga: Balita di Bengkulu Harus Segera Jalani Operasi Bedah, Keluarkan Gumpalan Cacing Gelang di Perutnya

"Harus dilakukan bedah perut, jadi kita rujuk pasien agar penanganannya maksimal untuk mengeluarkan cacing tersebut," ucap Eva.

Ia jug menuturkan, semua biaya kesehatan pasien ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Tanggapan Dinkes Seluma Bengkulu Terkait Balita Mengalami Cacing Keluar dari Hidung dan Mulut

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunBengkulu.com, Yayan Hartono)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved