Penampakan Tenda Darurat Tempat Siswa SMKN 1 Cileungsi Belajar karena Atap Ruang Kelas Ambruk
Inilah penampakan tenda darurat yang akan digunakan siswa SMKN 1 Cileungsi sebagai ruang belajar sementara setelah insiden atap ambruk.
TRIBUNNEWS.COM - Atap bangunan SMKN 1 Cileungsi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ambruk, Rabu (10/9/2025) pada pukul 09.20 WIB.
Pelajar SMKN 1 Cileungsi yang tengah melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) pun jadi korban.
SMKN 1 Cileungsi terletak sekitar 40 kilometer dari pusat Kota Bogor.
Sekolah kejuruan tersebut berjarak lebih dekat ke Jakarta Selatan ketimbang Kota Bogor.
Sebanyak 31 orang terluka dalam kejadian ini dan dua di antaranya merupakan guru perempuan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor M. Adam Hamdani menuturkan atap sekolah ambruk saat kelas 10 dan 12 melakukan KBM.
Kerusakan terjadi pada empat bangunan yang terdiri dari tiga ruang kelas dan satu aula.
Siswa sekolah pun kini tak bisa menggunakan empat ruangan tersebut.
Mengutip TribunnewsBogor.com, pelajar melakukan KBM di sebuah tenda darurat yang didirikan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen).
Tenda tersebut didirikan di sebuah lapangan yang aman dari dampak bangunan ambruk.
"Kami dari kementerian membantu tiga tenda darurat untuk anak-anak bisa belajar, sudah semuanya terpasang, semua tim sudah bekerja dari jam 2 dini hari tadi," ujar Menteri Dikdasmen Abdul Mu'ti, Kamis (11/9/2025).
Baca juga: 5 Fakta Atap SMKN 1 Cileungsi Bogor Ambruk, Curhat Siswa hingga Kepsek Ajukan Bantuan sejak 2023
Saat ini para siswa belajar secara daring untuk sementara.
Nantinya kegiatan belajar mengajar bagi seluruh siswa akan dimulai kembali pada Senin (15/9/2025).
Ia menuturkan para siswa nantinya akan bergantian belajar di rumah di dalam tenda.
"Tadi ibu kepala sekolah menyampaikan nanti belajarnya secara hybrid, secara bergantian mereka ke sini kemudian yang tentu saja ya ini, kita perbaiki," kata Abdul Mu'ti.
Perbaikan bangunan yang rusak juga akan dimulai dalam waktu dekat dan ditargetkan rampung pad akhir tahun 2025.
Kepala SMKN 1 Cileungsi Meisye Yeti sebelumnya menuturkan saat kejadian, kelas 12 tengah mendapat pembekalan persiapan PKL.
"Ya, kelas 12 sedang PKL. Itu program fasilitasi dari sekolah untuk persiapan siswa di industri," ujarnya.
Kepada TribunnewsBogor.com, bangunan yang atapnya ambruk tersebut telah berusia 10 tahun.
Pihak sekolah juga sudah beberapa kali mengajukan perawatan terhadap gedung tersebut.
Ia mengatakan sejak tahun 2020 lalu pihak sekolah rutin melakukan pengecekan dan pada 2023 lalu, sekolah telah mengajukan bantuan.
"Kami juga sudah mengajukan permohonan bantuan revitalisasi atau DAK,"
"Rencana perbaikan sudah ada sejak sebelum kejadian. Namun dana BOS hanya bisa digunakan untuk perbaikan ringan."
"Untuk kerusakan sedang atau berat, sekolah menunggu bantuan dari pemerintah pusat atau Pemerintah Provinsi Jawa Barat," ujarnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Ruang Kelas Rusak Akibat Atap Ambruk, Siswa SMKN 1 Cileungsi Bogor Belajar di Tenda Darurat
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani/Rahmat Hidayat)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.