Senin, 6 Oktober 2025

Pembunuhan Sekeluarga di Indramayu

Motif Pembunuhan Keluarga Haji Sahroni, Cuma Masalah Uang Rental Mobil Rp750 Ribu

Motif pembunuhan satu keluarga di Indramayu terungkap, dipicu masalah uang sewa mobil Rp750 ribu.

TribunJabar.id/Muhamad Nandri Prilatama
PEMBUNUHAN SEKELUARGA INDRAMAYU - Jajaran Polres Indramayu bersama Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar berhasil mengungkap kasus pembunuhan satu keluarga di Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu. Dua pelaku telah ditangkap, motif pembunuhan karena uang sewa mobil Rp750 ribu. 

"Setelah kejadian, keduanya membawa kabur uang Rp 750 ribu, dua unit kendaraan roda empat milik korban, dan perhiasan yang digunakan bayi B."

"Lalu, pipa besi yang digunakan untuk membunuh, dibuang ke Sungai Cimanuk," ungkapnya.

R dan P sempat melarikan diri ke dua provinsi yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Namun, lantaran kebingungan dalam pelariannya, keduanya kembali ke Indramayu, hingga akhirnya ditangkap polisi.

Kronologi Haji Sahroni dan Keluarga Ditemukan Terkubur

Jasad satu keluarga itu kemudian ditemukan setelah tetangga curiga karena mereka tak bisa dihubungi selama beberapa hari.

Penemuan ini bermula dari bau tak sedap di dalam rumah korban.

Ema (55), merupakan orang pertama yang menemukan lima orang yang masih keluarga itu terkubur.

Saat ditemui TribunJabar.id, Ema masih pucat ketika menceritakan kembali detik-detik penemuan jasad kerabatnya, Haji Sahroni terkubur bersama empat anggota keluarga, Senin sore.

Dengan suara bergetar, Ema mengaku masih sulit melupakan momen tragis itu.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu Sempat Lari ke Jateng dan Jatim: Pulang karena Linglung

"Awalnya saya sama Bu Ayu (tetangga) curiga karena rumah sepi, pintunya terkunci dari dalam, dan keluarga Sahroni tidak bisa dihubungi sejak beberapa hari lalu," ujar Ema saat ditemui di lokasi, Selasa (2/9/2025).

Ia dan tetangga kemudian mendobrak pintu rumah Haji Sahroni sekitar pukul 17.30 WIB.

Suasana di dalam rumah tampak rapi, tidak ada tanda-tanda keributan. Namun, langkah Ema terhenti saat ia berjalan ke arah halaman belakang.

Aroma tak sedap makin kuat tercium. Ia lantas melihat ada kaki manusia muncul dari gundukan tanah di bawah pohon nangka.

Setelah didekati, ternyata itu merupakan kaki Haji Sahroni. Ema pun langsung lemas melihat hal itu.

"Saya langsung mencium bau busuk. Pas lihat lebih dekat, ternyata ada kaki manusia yang muncul dari gundukan tanah di bawah pohon nangka."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved