Senin, 29 September 2025

Video Detik-detik Ayah Gendong Jenazah Putrinya di Kolaka Timur Viral di Media Sosial

Meski dikerumuni pelayat, sang ayah tetap memeluk erat tubuh putrinya yang tewas dibunuh sambil menahan tangis

|
Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
PEMBUNUHAN BOCAH KOLTIM - Kolase foto kasus pembunuhan sadis di Koalak Timur Sulawesi Tenggara (Sultra). Remaja 18 tahun inisial RH tega membunuh bocah perempuan 10 tahun inisial MA di Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Remaja itu menggorok leher MA jdi Desa Wundubite, Kecamatan Poli Polia, Kabupaten Koltim, Jumat (5/9/2025) sekira pukul 06.30 Wita. 

TRIBUNNEWS.COM, KOLAKA TIMUR — Sebuah video menyayat hati viral di media sosial, memperlihatkan seorang ayah dengan penuh ketegaran menggendong jenazah putrinya yang tewas secara tragis di Desa Wundubite, Kecamatan Poli Polia, Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara. 

Peristiwa memilukan ini terjadi pada Jumat pagi, 5 September 2025, sekitar pukul 06.30 WITA.

Dalam rekaman berdurasi 42 menit yang tersebar luas di grup WhatsApp dan berbagai platform digital, suasana rumah duka tampak penuh kesedihan.

Tenda telah didirikan, kursi hijau berjajar untuk para pelayat, dan ambulans terlihat memasuki halaman rumah.

Seorang wanita turun lebih dulu dari kendaraan, langsung jatuh lemas dan menangis histeris, dikuatkan oleh orang-orang di sekitarnya.

Tak lama kemudian, seorang pria berambut panjang—yang diduga sebagai ayah korban—turun dari ambulans sambil menggendong jenazah anaknya yang telah terbujur kaku dan dibalut kain sarung merah muda.

Baca juga: Sosok Tersangka Pembunuhan WNA Spanyol di Lombok Barat, Jasad Ditemukan setelah 2 Bulan

Meski dikerumuni pelayat, sang ayah tetap memeluk erat tubuh putrinya, menahan tangis di tengah keramaian.

Ia berjalan tanpa alas kaki, langkahnya berat menuju rumah duka, diiringi wajah-wajah cemas yang mengikuti dari belakang.

Sebelum video tersebut viral, sang ayah sempat merekam pesan emosional yang juga tersebar luas.

Dalam video itu, ia meluapkan kesedihan dan kemarahan atas kematian anaknya.

Dengan suara bergetar dan mata sembab, ia menyampaikan bahwa putrinya tidak pernah berbuat salah kepada pelaku, hanya pergi untuk menuntut ilmu agama.

“Kau potong lehernya anakku sampai putus,” ucapnya dengan penuh amarah.

“Biarpun ko kemana saya carikko, ingatko baik-baik itu,” katanya.

Suasana rumah duka semakin pilu dengan suara isak tangis dan raungan sirine ambulans.

Seorang wanita berjilbab abu-abu terlihat menangis sambil memeluk jasad korban yang berada di pangkuan sang ayah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sultra
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan