5 Populer Regional: Pemandangan Pilu Korban Helikopter Jatuh - Penjual Keripik Dirampok saat Demo
Berita populer regional dimulai pemandangan pilu korban helikopter jatuh hingga cerita viral penjual keripik dirampok saat demo.
TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dari update helikopter yang jatuh di wilayah Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanahbumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Helikopter milik maskapai EastIndo itu pertama kali hilang kontak, pada Senin (1/9/2025) pagi.
Setelah tiga hari hilang, helikopter ditemukan terbakar dengan kondisi 8 orang termasuk pilot dan penumpang tewas.
Kemudian ada kejadian pilu yang menimpa Suwardi, penjual keripik dirampok saat geger didemo di Kota Solo, Jawa Tengah.
Tiga orang tak dikenal mengambil semua dagangan milik Suwardi, pada Jumat (29/8/2025) malam.
Kejadian yang menimpa Suwardi viral hingga berujung dirinya mendapatkan donasi dari warganet.
Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam di Tribunnews.com:
1. Pemandangan Pilu Korban Helikopter Jatuh di Tanahbumbu, Ada yang Terbakar hingga Terlempar 100 Meter
Pemandangan memilukan disaksian oleh tim pencari helikopter yang jatuh di wilayah Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanahbumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin (1/9/2025).
Helikopter dengan nomor registrasi PK-RGH sebelumnya dilaporkan hilang selama 3 hari hingga akhirnya ditemukan.
Lokasi persisnya berada koordinat 03° 5’6” S – 115° 37’39.07” E atau di kawasan hutan Mantewe, Kabupaten Tanahbumbu.
Helikopter PK-RGH dengan kode PK 117-D3 ini milik EastIndo, maskapai penerbangan sewaan dan perintis yang berbasis di Jakarta.
Ada 8 orang termasuk pilot dalam Helikopter PK-RGH, yang semuanya dipastikan tewas.
Seorang relawan dari tim pencari bernama Ilham menceritakan kondisi memilukan di titik jatuhnya helikopter tersebut.
Ia melihat korban ada yang jasadnya masih utuh dan ada pula sudah terbakar.
“Ketemu, kami melihat dua jenazah yang utuh dan ada tiga orang yang ikut terbakar di dalam pesawatnya."
"Semuanya sudah meninggal dunia,” ungkap Ilham, dikutip dari Tribuntanahbumbu.com, Kamis (4/9/2025).
2. Seorang Dokter di Pati Kena Mutasi 3 Kali dalam Sebulan oleh Sudewo, Padahal Punya Skil Khusus

Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD Kabupaten Pati, Jawa Tengah kembali menggelar rapat terkait pemakzulan Bupati Pati, Sudewo, Rabu (3/9/2025).
Dalam rapat tersebut, ada seorang dokter yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RAA Soewondo Pati bernama Reni Kurniawati yang ikut dipanggil dan memberikan kesaksian.
Pansus Hak Angket DPRD Pati pun menduga ada kejanggalan dalam proses mutasi dokter bernama Reni tersebut.
Di hadapan Pansus Hak Angket, Reni mengaku mendapatkan tiga kali Surat Keputusan (SK) mutasi yang ditandatangani oleh Sudewo dalam waktu satu bulan.
Mulanya, Reni bertugas sebagai dokter di RSUD Soewondo Pati, lalu dipindah ke RSUD Kayen, kemudian dipindahkan ke Puskesmas Kayen, dan terakhir dikembalikan lagi ke RSUD Soewondo Pati.
Jarak antara RSUD Soewondo Pati dan RSUD Kayen sendiri 20 kilometer atau sekira 30 menit perjalanan menggunakan mobil.
Reni mengaku 'dilempar' sebanyak tiga kali dalam kurun waktu satu bulan. Mengutip TribunJateng.com, SK pertama ia dapat pada 9 Juli 2025.
"Saya menerima SK pertama 9 Juli 2025, bahwa saya dipindah ke RSUD Kayen," ujar Reni, Rabu (3/9/2025).
Namun, baru sehari, ia diminta untuk menghadap Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pati karena SK yang diterimanya salah.
"Tapi baru satu hari, saat saya menghadap ke direktur dan jajaran manajemen RSUD Kayen, saya diminta menghadap BKPSDM, katanya SK salah dan perlu direvisi, sehingga dianggap tidak berlaku dan saya diminta menunggu SK revisi," lanjut Reni saat memberi kesaksian.
3. Aksi Protes Nyeleneh: Dari Bangkai Tikus hingga Kotoran Sapi Dilempar ke DPR

Gelombang aksi massa berlangsung serentak di berbagai wilayah sejak 25 Agustus 2025.
Gerakan ini lahir dari penumpukan kekecewaan publik terhadap beragam persoalan struktural, kebijakan yang menuai kontroversi, hingga tragedi yang menyayat hati masyarakat.
Isu yang paling disorot mencakup besarnya tunjangan dan gaji anggota DPR RI, kebijakan kenaikan pajak, maraknya pemutusan hubungan kerja, serta praktik outsourcing.
Amarah warga semakin memuncak setelah insiden tewasnya Affan Kurniawan, seorang driver ojek online (ojol) yang terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob.
Meski demikian, aksi itu juga diwarnai dengan kejadian menarik.
Salah satunya terlihat dalam unjuk rasa yang berlangsung di Markas Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Mapolda Jateng), Semarang.
Unjuk rasa yang digelar pada Kamis, 28 Agustus 2025 itu diwarnai kericuhan.
Awal kericuhan dipicu oleh tindakan seorang bocah berpakaian cokelat seperti seragam Pramuka yang melempar bangkai tikus ke polisi.
Menurut Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) UIN Walisongo Semarang, Muhammad Mu’tasim B, aksi pelemparan bangkai tikus tersebut merupakan semacam kode.
"Ada anak kecil membuka tasnya dan dia persis di samping saya."
"Anak itu membawa bangkai tikus dan dilempar,” kata Mu’tasim.
4. Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp10 Miliar adalah Orang Kepercayaan, Cuma Dikawal 1 Polisi

AT, sopir Bank Jawa Tengah (Jateng) Cabang Wonogiri, yang membawa kabur uang senilai Rp10 miliar ternyata orang lama yang telah dipercaya pihak bank.
Ia kabur menggunakan mobil operasional bank yang berisi uang Rp10 miliar dari parkiran Bank Jateng Cabang Solo di Jl Slamet Riyadi No.20, Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo sekira pukul 12.20 WIB.
Bank Jateng adalah singkatan dari Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah, sebuah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah.
Jarak tempuh dari Bank Jateng Cabang Wonogiri di Jl Jenderal Sudirman No.19, Kecamatan Wonogiri ke Cabang Solo berkisar 35 kilometer. Dibutuhkan waktu tempuh sekitar 50 menit jika megendarai sepeda motor.
Sementara jika menggunakan mobil membutuhkan waktu 1 jam perjalanan.
Saat pengambilan uang itu, AT hanya dikawal oleh satu polisi.
"Ada pengawal. Jumlah personel (yang mengawal) kurang dari dua," kata Kapolres Wonogiri, AKBP Wahyu Sulistyo, Rabu (3/9/2025), dilansir TribunSolo.com.
Wahyu menuturkan, AT telah lama bekerja di Bank Jateng dan selama ini dipercaya oleh pihak bank.
5. Sosok Suwardi, Penjual Keripik Dirampok saat Geger Demo di Solo, Semua Dagangan Dijarah Tak Tersisa

Berikut sosok Suwardi, penjual keripik korban perampokan saat geger demo di Kota Solo, Jawa Tengah.
Video Suwardi menjadi bahan perbincangan setelah diunggah oleh akun Facebook bernama Agus Widanarko.
Suwardi kala itu berusaha menghindari kerumunan aksi demo yang berujung kerusuhan di dekat Jalan Slamet Riyadi Solo.
Demo digelar sebagai bentuk aksi solidaritas butut tewasnya driver ojek online Affan Kurniawan yang dilindas mobil rantis Brimob, di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat pada 28 Agustus 2025.
Saat sudah menjauh, Suwardi tidak sengaja bertemu dengan Agus Widanarko.
Dikutip dari TribunSolo.com, Suwardi sendiri bukanlah warga Solo.
Ia berasal dari Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, yang jaraknya kurang lebih 66 kilomenter dari Solo.
Pria berumur 58 tahun ini sehari-hari berjualan keripik untuk bertahan hidup.
Ia berjualan keripik dengan berjalan kaki menawarkan dagangannya dari kampung satu ke kampung lainnya.
Untuk tempat tidur, ia sering beristirahat di emperan atau teras toko-toko yang telah tutup di wilayah kawasan Singosaren dan Pasar Kembang, Solo.
(Tribunnews.com)
Sumber: TribunSolo.com
Kapolri Hingga Presiden Digugat Seorang Mahasiswa ke Pengadilan Buntut Demo Berujung Ricuh |
![]() |
---|
Hendropriyono Sebut Pihak Asing Dalang Demo di DPR, Rommy PPP: Saya Pastikan Tidak Ada |
![]() |
---|
1.480 Kasus HIV di Solo Tahun 2025: 15 Adalah Anak Sekolah |
![]() |
---|
Digondol Sopir Bank Jateng Wonogiri, Uang Rp9,6 M Belum Bisa Dikembalikan, Kini Jadi Barbuk |
![]() |
---|
Kakak Ungkap Kondisi Delpedro di Dalam Rutan PMJ: Berat Badan Turun & Mulai Bosan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.