Selasa, 30 September 2025

Profil dan Sosok

Sosok Rheza Sendy Pratama, Mahasiswa Amikom Yogyakarta Meninggal saat Demo

Sosok Rheza Sendy Pratama, mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta yang meninggal setelah mengikuti aksi demo Minggu (31/8/2025) pagi.

TRIBUNJOGJA.COM/Ardhike Indah
MAHASISWA MENINGGAL - Suasana rumah duka mahasiswa Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Angkatan 2023, Universitas Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy Pratama (21) di Jaten RT 02 RW 30, Desa Sendangadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, DIY. Rheza meninggal dunia pada Minggu (31/8/2025). Sosok Rheza Sendy Pratama, mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta yang meninggal setelah mengikuti aksi demo Minggu pagi. 

TRIBUNNEWS.COM - Sosok Rheza Sendy Pratama, mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta yang meninggal setelah mengikuti aksi demo pada Minggu (31/8/2025) pagi.

Pada hari yang sama, jenazah Rheza Sendy dimakamkan di Pemakaman Sasanalaya Jatisari, Dusun Jaten, Sendangadi, Mlati, Sleman.

Hingga kini, belum diketahui pasti penyebab meninggalnya Rheza Sendy. 

Rheza Sendy dilaporkan tewas saat mengikuti aksi unjuk rasa di sekitaran Mapolda DIY di area Condongcatur, Depok, Sleman.

Pria berusia 21 tahun tersebut, sempat dilarikan ke rumah sakit.

Namun, Rheza Sandy mengembuskan napas terakhirnya pada Minggu, kemarin. 

Rheza Sendy Pratama adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi (Ilkom) Amikom angkatan 2023.

Mahasiswa semester lima Universitas Amikom Yogyakarta ini, meninggal dunia di usia 21 tahun. 

Pihak Universitas Amikom Yogyakarta membenarkan Rheza merupakan mahasiswanya.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Ahmad Fauzi, menyampaikan turut berbelasungkawa atas kematian Rheza.

"Betul, dia (Rheza) salah satu mahasiswa kami. Yang bersangkutan ikut dalam aksi (unjuk rasa) di Mapolda DIY," katanya saat dikonfirmasi, Minggu, dilansir TribunJogja.com.

Baca juga: Mahasiswa Amikom Yogya Rheza Sandy Pratama Tewas saat Demo, Pihak Kampus Minta Polisi Investigasi

Fauzi menjelaskan, pihak Amikom mendapat kabar Rheza meninggal dunia dari teman-teman almarhum pada Minggu siang.

Terkait kronologi kematiannya, Fauzi mengatakan, saat ini pihaknya masih mencari informasi lebih lanjut.

"Kalau penyebab kematiannya, ya, informasi yang beredar, video yang beredar memang begitu. Kami belum melakukan penelusuran lebih lanjut. Hanya ini saja yang bisa kami sampaikan," ungkap Fauzi.

Duka Keluarga 

Ayahanda Rheza Sendy Pratama, Yoyon Surono, merasakan duka mendalam atas meninggalnya sang putra. 

Masih mengutip Tribun Jogja, Yoyon tetap melayani wawancara wartawan yang menemuinya dengan keadaan mata sembab dan sesenggukan.

“Ada tetangga yang datang ke rumah nunjukin foto KTP, terus bilang ini Rheza? Ya Rheza kenapa? (Tetangga) Ini Rheza ada di (RSUP) Sardjito. Kenapa Pak? (Dijawab) Tidak tahu,” ungkap Yoyon, Minggu.

Menurut Yoyon, ada seorang polisi yang menelepon mengabarkan Rheza hanya terkena gas air mata dan dirawat di RSUP Sardjito, Yogyakarta.

Lantas, ia segera menuju RSUP Sardjito. Namun, Yoyon melihat anaknya sudah terbujur kaku.

“Saya tanya yang di sana, katanya dibawa dari unit kesehatan Polda,” tambahnya. 

Lihat Luka sang Anak

Lebih lanjut, Yoyon membeberkan luka yang dialami sang anak. Ia menunjukkan tengkuk yang menurutnya patah.

Yoyon juga menyebut, ada bekas luka pijakan kaki, wajah mengalami luka, bagian kaki dan tangan ada lecet. Kemudian bawah mata berwarna putih yang disebutnya gas air mata.

Di sisi lain, Yoyon memutuskan untuk tidak ada tindakan autopsi karena apa yang terjadi terhadap Rheza dianggapnya sebagai musibah.

Baca juga: Kronologi Meninggalnya Mahasiswa Amikom Jogja Rheza Sendy Pratama, Versi Forum BEM DIY

Sri Sultan HB X Minta Polda DIY Investigasi Kematian Rheza

Atas meninggalnya Rheza ini, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, turut meminta kepolisian melakukan investigasi mendalam. 

"Saya sudah menyampaikan ke Pak Kapolda (DIY) untuk melakukan identifikasi dan penelitian lebih lanjut," ucapnya setelah menggelar pertemuan tertutup dengan 10 rektor perguruan tinggi di DIY, di Kepatihan, Minggu (31/8/2025) malam, dilansir Tribun Jogja.

Meski belum dirilis kronologi resmi, Rheza disebut-sebut meninggal dunia selepas mengikuti aksi unjuk rasa pada hari Minggu.

Rheza dibawa ke RSUP Dr Sardjito sebelum disemayamkan di rumah duka, di Mlati, Sleman, dan dimakamkan di tempat pemakaman setempat, sore harinya.

"Mereka (kepolisian) yang punya kewajiban (melakukan investigasi terkait kematian Rheza Sendy Pratama)," ucap Ngarsa Dalem.

Menurut Gubernur DIY, pihaknya bersama seluruh perwakilan perguruan tinggi sudah sepakat untuk mempersilakan unjuk rasa, dengan catatan digelar secara damai.

Sebagai informasi, gelombang demonstrasi besar-besaran terjadi sejak 25 Agustus 2025 berawal dari aksi “Bubarkan DPR RI” di Jakarta.

Aksi tersebut, dipicu kemarahan publik terhadap pernyataan kontroversial sejumlah anggota DPR terkait gaji dan tunjangan DPR Rp50 juta, serta tuntutan reformasi lembaga legislatif.

Adapun puncak kemarahan terjadi pada 28 Agustus 2025, saat Affan Kurniawan (21) pengemudi ojek online, tewas dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat mengikuti aksi di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.

Hingga aksi dilakukan di sejumlah daerah di Indonesia, bahkan ricuh.

Namun, kini Presiden Prabowo Subianto bersama pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat dan Ketua Partai Politik di Indonesia telah mengambil langkah tegas. 

Satu di antaranya pimpinan DPR bakal mencabut sejumlah kebijakan, termasuk besaran tunjangan anggotanya.  

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Ayah Rheza Sendy Pratama Ceritakan Detik-detik Dapat Kabar Sang Anak Meninggal Dunia usai Unjuk Rasa, 

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Ratusan Pelayat Didominasi Anak Muda Antar Jenazah Rheza Sendy Pratama ke Pemakaman

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Igman Ibrahim, Tribun Jogja/Azka Ramadhan)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved