Polda NTB Ungkap Luka di Tubuh Brigadir Esco, Keluarga Yakin Bukan Akhiri Hidup
Brigadir Esco Fasca Rely ditemukan tewas di kebun belakang rumahnya, leher terjerat tali. Polda Nusa Tenggara Barat masih selidiki penyebab kematian.
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Nuryanti
Mertua Brigadir Esco, Saihun selaku orang yang pertama kali menemukan jasad yakin Brigadir Esco tidak mengakhiri hidup.
“Korban ini baik, ndak ada musuhnya di sini, apalagi sama istrinya, ndak pernah saya lihat dia berkelahi, jadi kami di keluarga ini tidak percaya kalau dia meninggal bunuh diri,” bebernya.
Menurutnya, posisi tergantung korban janggal tidak menunjukkan adanya bunuh diri.
“Ini saya yang pertama kali menemukannya, dia dinyatakan hilang sudah sejak hari Selasa (19/8/2025), kalau saya nggak cari ayam saya yang hilang saya nggak akan tau kalau ada mayat yang ternyata dia (Brigadir Esco) di kebun, kita dari keluarga juga sudah mencarinya sampai kita hubungi keluarganya juga di Bonjeruk Lombok Tengah,” imbuhnya.
Pihak keluarga berharap kasus kematian Brigadir Esco dapat segera terungkap.
“Apapun hasilnya ini kita terima, kalau murni gantung diri ataupun dibunuh, kita harap pihak kepolisian bisa bekerja dengan sebaik baiknya, kami percaya pihak kepolisian, mengingat anak kami juga merupakan anggota yang saya yakin ia baik orangnya,” tandasnya.
Desa Jembatan Gantung yang menjadi lokasi penemuan jasad berjarak sekitar 25–30 kilometer dari pusat Kota Mataram atau harus menempuh perjalanan sekitar 1 jam.
Sebagian artikel telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Polda NTB Ambil Alih Kasus Penemuan Mayat Polisi dengan Kondisi Terjerat di Lombok Barat
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunLombok.com/Robby Firmansyah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.