Berita Viral
Nahas, Bayi Bocor Jantung di Sukabumi Meninggal Dunia akibat Ruang Perawatan di RS Penuh
Bayi di Sukabumi yang menderita bocor jantung meninggal dunia akibat ruang perawatan di RSUD penuh. Dia selama tiga hari berada di IGD.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Peristiwa nahas dialami oleh seorang bayi asal Kampung Babakan Astana, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, berinisial NMF (1).
Ia harus meninggal dunia karena tidak kunjung dirawat di RSUD Palabuhanratu lantaran ruang perawatan tengah penuh.
Insiden ini diketahui ketika viralnya sebuah postingan yang diunggah oleh akun Facebook Joe Alfatih.
Pemilik akun itu menyebut peristiwa meninggalnya NMF terjadi pada Sabtu (23/8/2025).
Dia menuliskan bahwa NMF hanya dirawat di IGD RS Palabuhanratu selama tiga hari tanpa segera dibawa ke ruang perawatan.
"Kini menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga bapak Syamsudin dan ibu neng Diah,atas meninggal nya putri bungsunya, NMF tanggal 23 Agustus pukul 16 lebih, yang dirawat di IGD RS Palabuhanratu 3hari 2malam yang tak kunjung dapat ruangan dikarenakan ruanganya penuh," tulis Joe dikutip pada Selasa (26/8/2025).
Baca juga: Tantangan Bayi Prematur Lanjutkan Hidup Setelah Lahir, Organ Belum Matang hingga Risiko Infeksi
Joe menduga meninggalnya NMF karena pihak rumah sakit tidak segera memberikan rujukan agar korban dipindah ke rumah sakit lain.
Sebelum insiden ini, dia juga menyebut bahwa RSUD Palabuhanratu sempat disidak oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi terkait pelayanannya.
"Namun kenapa pihak IGD RS, tidak mengambil langkah buat rujukan? udah tahu kondisi pasien urgent, pihak kluarga pun menyangkanya itu harus evaluasi benar nih RS Palabuhanratu soalnya bukan kali ini saja,udah disidak bupati,kemarin disidak ketua komisi2 bareng pak Wabup,jadi harus bener2 evaluasi," urai Joe dalam postingannya.
Pihak RS Akui
Ternyata, apa yang dituliskan Joe dalam postingannya dibenarkan oleh Direktur RSUD Palabuhanratu, Rika Mutiara Sukanda.
Dia mengakui saat NMF dibawa ke RSUD Palabuhanratu, kondisi ruang perawatan atau bangsal tengah penuh.
"Betul bahwa pasien itu memang masuk ke Rumah Sakit Palabuhanratu kemudian masuk ke IGD, kemudian sampai hari kemaren itu hari Sabtu terjadi hal-hal yang paling tidak kami inginkan," ujar Rika pada Senin (25/8/2025), dikutip dari Tribun Jabar.
Rika mengaku pihaknya terpukul atas kejadian yang menimpa NMF dan akan menjadi bahan evaluasi.
"Kemudian saya juga sudah ngobrol bersama para teman-teman dokter, kemudian juga perawat dan kemudian bahwa apapun kasus kasus yang terjadi di rumah sakit ini merupakan pembelajaran untuk kami dan untuk maju lagi dengan pelayanan yang lebih baik," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.