Sumur Minyak di Blora Kebakaran
Korban Kebakaran Sumur Minyak di Blora Bertambah, Ibu yang Dirawat di Jogja Meninggal Dunia
Korban tewas akibat kebakran sumur minyak di Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah bertambah, Seorang ibu meninggal di DI Yogyakarta
TRIBUNNEWS.COM - Korban tewas dalam kebakaran sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, bertambah satu orang.
Sebelumnya ada tiga orang yang meninggal dunia bernama Tanek (60), Sureni (52), dan Wasini (50).
Terbaru, ada seorang ibu bernama Yeti (30) dan anak balitanya yang dilarikan ke rumah sakit di DI Yogyakarta karena mengalami luka parah.
Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Agung Tri mendapatkan kabar bahwa Yeti dinyatakan meninggal dunia.
"Semalam saya dapat kabar bahwa korban luka yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Yogyakarta, atas nama Yeti (30) meninggal dunia," ujarnya, dikutip dari TribunJateng.com.
Sehingga, total ada empat orang yang meninggal dunia dalam kejadian ini.
"Jadi total ada 4 orang yang meninggal dalam kejadian kebakaran sumur minyak di Dukuh Gendono yaitu Tanek (60), Sureni (52), Wasini (50), dan Yeti (30)," jelasnya, Sabtu (23/8/2025).
Yeti meninggalkan anaknya yang berinisial AD (2) yang juga dirawat di RSUP Dr Sardjito.
Sementara itu sebanyak 750 warga atau 300 Kepala Keluarga (KK) juga diungsikan ke sejumlah posko pengungsian.
Pada hari keenam sejak terbakar pada Minggu (17/8/2025), petugas gabungan masih berusaha memadamkan api.
Diketahui, lokasi kebakaran ini berada di Blora bagian timur dekat dengan perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Baca juga: Cara Pemerintah Padamkan Api di Sumur Minyak yang Terbakar di Blora
Sumur yang terbakar itu, merupakan sumur minyak rakyat, yang dikelola oleh warga setempat secara mandiri, bukan perusahaan resmi seperti Pertamina.
Sumur rakyat biasanya ilegal karena tak punya izin resmi dan tidak berada dalam pengawasan negara.
Tiga orang meninggal dunia dan seorang ibu beserta balitanya kritis akibat kebakaran sumur minyak ini.
Pemadaman dilakukan dengan cara membuat tanggul supaya api tidak menyebar kemudian disemprot menggunakan foam atau busa.
TribunJateng.com mewartakan, proses pemadaman dilakukan Jumat pukul 14.00 hingga 16.30 WIB.
Namun, selama dua jam lebih pemadaman menggunakan foam tersebut masih belum membuahkan hasil.
Api masih berkobar dan asap hitam masih terlihat.
Tak hanya menggunakan foam, proses pemadaman juga menggunakan lumpur, namun api masih belum bisa dikendalikan.
"Kami dari tim gabungan upaya penanganan kebakaran hari keenam ini sampai sore ini, belum membuahkan hasil."
"Untuk yang kita laksanakan hari ini adalah yang pertama menyemprot foam, terus kita laksanakan penyemprotan dengan menggunakan lumpur. Untuk hasil masih belum bisa dikendalikan," ujar Agung Tri, Jumat.
Agung menuturkan, salah satu faktor yang jadi kendala pemadaman api yakni tekanan gas yang masih sangat tinggi.
"Upaya yang dilakukan belum begitu berhasil karena tekanan dari gas yang di bawah sangat tinggi," tuturnya.
Selain itu, penyemprotan busa atau foam juga masih kurang maksimal karena stoknya habis.
Pertamina, kata Agung, sedang menyiapkan foam tambahan guna penyemprotan ulang.
Baca juga: Pemprov Jateng Turun Tangan Investigasi Terbakarnya Sumur Minyak di Blora
"Untuk sementara ini dari pihak Pertamina sedang mengambil foam untuk persiapan. Nanti apabila dibutuhkan untuk penyemprotan foam lagi ya kita laksanakan," jelasnya.
Pihak BPBD Blora saat ini masih menunggu dari Pertamina untuk langkah selanjutnya.
Selain itu, kabupaten sekitar Blora juga turut membantu memadamkan api yang membakar sumur minyak ilegal ini.
"Untuk alternatif lanjutan, kita masih standby di sini menunggu dari pihak Pertamina. Kebetulan foam-nya baru datang,"
"Nanti kami berkoordinasi lagi dengan pihak Pertamina dan tim gabungan dari berbagai unsur termasuk dari bantuan dari Kabupaten lain, seperti dari Kabupaten Pati, dari Kabupaten Rembang, dari Kabupaten Kudus, dari Kabupaten Grobogan," pungkasnya.
Diketahui, pemadaman menggunakan foam dilakukan karena busa efektif digunakan untuk mengatasi api yang berasal dari bahan cair seperti minyak.
Foam berguna menutupi permukaan minyak yang terbakar sehingga oksigen bisa terhalang.
Busa juga efektif untuk mencegah penyebaran api karena membatasi pergerakan cairan.
Foam juga umum digunakan untuk memadamkan kebakaran di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul BREAKING NEWS: Korban Tewas Kebakaran Sumur Minyak di Blora Bertambah Jadi 4 Orang
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJateng.com, M Iqbal Shukri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.