Minggu, 5 Oktober 2025

Balita Tewas karena Cacingan Akut

Sosok Bupati Sukabumi Asep Japar, Ditegur Dedi Mulyadi setelah Balita Tewas Cacingan

Balita Raya (3) meninggal akibat infeksi cacingan akut. Gubernur Dedi Mulyadi tegur keras Bupati Sukabumi atas lambannya respons pemerintah.

|
Tribunjabar.id / Adi Ramadhan Pratama
DEDI MULYADI - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi langsung mengunjungi RSUD dr. Slamet Garut, Jumat (18/7/2025) malam. Dedi soroti meninggalnya balita karena penyakit cacingan di Sukabumi. 

TRIBUNNEWS.COM - Meninggalnya balita di Sukabumi, Jawa Barat bernama Raya (3) mendapat sorotan dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Raya meninggal setelah sembilan hari dirawat intensif di RSUD Syamsudin, Sukabumi pada 22 Juli 2025 lalu.

Pihak rumah sakit menyatakan Raya meninggal karena infeksi cacingan akut (askariasis) sehingga tubuhnya dipenuhi cacing gelang.

Kondisi korban sudah parah lantaran cacing sudah masuk ke paru-paru dan otak.

Penanganan medis terhadap Raya terlambat karena tak memiliki kartu keluarga (KK) dan tak terdaftar sebagai peserta BPJS.

Infeksi cacingan akut adalah kondisi serius akibat masuknya cacing parasit ke tubuh secara masif, yang dapat menyebabkan malnutrisi, gangguan organ, hingga kematian.

Penularannya terjadi melalui makanan, tanah, atau air yang tercemar, dan paling rentan menyerang anak-anak di lingkungan dengan sanitasi buruk.

Korban merupakan anak kedua dari pasangan Udin (32) dan Endah (38).

Selama ini, Raya diasuh neneknya karena ayah menderita tuberkulosis (TBC) sedangkan ibunya mengalami gangguan jiwa.

Keluarga Raya tinggal di sebuah rumah semi panggung di Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi.

Raya sering bermain di kolong rumah yang terdapat kotoran ayam yang menimbulkan penyakit cacingan.

Baca juga: Kades Wardi Sutandi Ngaku Sudah Bantu dan Kontrol Kondisi Keluarga Raya Bocah Sukabumi Cacingan

Dedi Mulyadi menegur Bupati Sukabumi, Asep Japar setelah mendengar kabar kematian Raya.

Ia menegaskan insiden serupa tak boleh terulang dan kepala daerah tak boleh abai terhadap warga.

"Bupati kita tegur, kita tegur keras. Ini tidak boleh lagi seperti itu. Sukabumi itu kan problemnya banyak, infrastrukturnya buruk, kemudian sembilan ribu rumah yang terkena gempa belum terehabilitasi."

"Ini diperlukan kecekatan Bupati untuk kerja keras, tidak bisa landai lagi," paparnya, Rabu (20/8/2025), dikutip dari TribunJabar.id.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved