Kamis, 2 Oktober 2025

3 Pemancing Belum Ditemukan, Bagaimana Nasib 6 ABK KM Osela yang Hilang di Selat Gelasa Bangka?

Ada 9 korban yang hingga Rabu (20/8/2025) belum diketahui nasibnya setelah mengalami kecelakaan di laut Semarang dan Bangka Belitung.

Penulis: Dewi Agustina
DOK SAR Pangkalpinang
KAPALTENGGELAM - Operasi pencarian terhadap delapan Anak Buah Kapal (ABK) KM Osela yang hilang di perairan utara Pulau Gelasa, Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (19/8/2025). (Foto tengah) Hamzah nakhoda KM Osela selamat dari insiden itu. 

Pulau Gelasa atau juga dikenal sebagai Pulau Gaspar adalah permata tersembunyi di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

Meski tak berpenghuni, pulau ini menyimpan kekayaan alam, sejarah geologis, dan bahkan mitos lokal yang membuatnya begitu menarik.

Berikut kronologis kecelakaan laut di Semarang dan Bangka Belitung:

3 Pemancing Hilang

Awalnya ada 12 orang yang memancing di perairan Tambak Lorok, Semarang Utara, Kota Semarang, Selasa (19/8/2025) pagi.

Perahu yang ditumpangi mereka berhenti di area dam merah perairan Tambak Lorok pagi hari pukul 10.00 WIB.

Wilayah perairan yang digunakan oleh pemancing ini berjarak sekitar 15 menit dari dermaga Tambak Lorok.

Mereka lantas melemparkan joran. 

Namun situasi berubah ketika ada angin kencang disertai gelombang tinggi pada pukul 11.00 WIB. 

Akibatnya 5 orang terlempar ke laut.

"Ada lima pemancing terlempar ke laut mereka yakni Ujo, Mono, Wanto, Bagong (Febrianto) dan Bagus. Dua korban sudah ditemukan dalam kondisi meninggal. Tiga pemancing lainnya Ujo, Mono, Wanto masih dalam tahap pencarian," kata Kapolsek Semarang Utara, Kompol Heri Sumiarso, Selasa (19/8/2025) petang.

Dua korban tewas adalah Bagong (Febrianto) dan Bagus.

Sementara ada tujuh pemancing lainnya yang selamat mereka yakni Hartono, Sigit, Andi, Sugeng, Pak To, Pak Wor dan Mbah ee. 

"Identitas resmi belum kami dapatkan, masih pendataan," ujar Kompol Heri.

Laporan langsung wartawan Tribun di lokasi, kedua jenazah korban sudah dievakuasi ke rumah duka. 

Keluarga tak bersedia melakukan autopsi terhadap jenazah karena sudah menerima kejadian tersebut sebagai musibah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved