HUT Kemerdekaan RI
Dari Lingga ke Bintan Kepri, Semangat 17 Agustus Menyatukan Pulau-pulau Terluar Indonesia
Adapun Bupati Bintan, Roby Kurniawan, memimpin langsung upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Lapangan Bola Bukit Kerang.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di bawah langit biru dan hembusan angin laut, semangat kemerdekaan menyala dari ujung negeri pada Minggu (17/8/2025).
Dari Pulau Panjang di Kabupaten Lingga hingga Pulau Bintan yang ramai aktivitas, warga Kepulauan Riau merayakan HUT ke-80 Republik Indonesia dengan cara yang berbeda namun satu dalam makna.
Di tengah keterbatasan geografis dan akses, masyarakat pesisir menunjukkan bahwa nasionalisme tak mengenal jarak.
Upacara bendera, doa bersama, hingga aksi konservasi laut menjadi simbol persatuan dari pulau-pulau terluar.
Kepulauan Riau bisa dibilang sebagai salah satu titik terluar Indonesia. Bahkan, provinsi ini memiliki jumlah pulau terluar terbanyak dibandingkan provinsi lain, yaitu 22 pulau terluar.
Pulau-pulau ini termasuk kategori Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT), yang memiliki peran strategis dalam penentuan batas wilayah negara Indonesia menurut hukum internasional dan nasional.
Bagaimana cara warga merayakan kemerdekaan dari ujung negeri?
Sejumlah warga Pulau Panjang, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau menggelar Upacara Bendera.
Salah satu tempat digelarnya pengibaran bendera Merah-Putih adalah halaman sekolah.
Pulau Panjang adalah salah satu pulau yang terletak di Kecamatan Kepulauan Posek, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau.
Pulau ini merupakan bagian dari gugusan pulau-pulau kecil yang tersebar di wilayah pesisir selatan Kepulauan Riau.
Pulau ini termasuk daerah yang jauh dari hiruk-pikuk kota, namun masyarakatnya aktif dalam kegiatan pendidikan dan kebangsaan.
Pulau Panjang juga masuk dalam rute pelayaran KM Sabuk Nusantara 48, yang melayani jalur tol laut antar pulau-pulau terpencil di Kepulauan Riau.
Pada 17 Agustus 2025, Pulau Panjang menjadi lokasi upacara peringatan HUT ke-80 RI yang berlangsung khidmat dan penuh semangat nasionalisme.
Bertindak sebagai pembina upacara, Kepala SMA Negeri 1 Kepulauan Posek, Mariono. Peringatan HUT ke-80 RI diikuti, guru, siswa, dan warga pendidikan dari jenjang SD, SMP hingga SMA.
Berdasarkan pemantauan Tribun Batam, Upacara Bendera digelar di bawah langit biru dan hembusan angin laut.
Mereka bersatu dalam barisan upacara bendera.
Pagi itu di pelosok Kepulauan Posek, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, jauh dari hiruk-pikuk kota.
Prosesi pengibaran bendera Merah Putih berjalan lancar.
Lagu Indonesia Raya menggema, dinyanyikan oleh seluruh peserta dengan penuh semangat.
Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yang terdiri dari siswa-siswi pilihan, tampil dengan percaya diri dan sukses menjalankan tugas.
Langkah-langkah pasukan pengibar bendera terdengar mantap di atas tanah berpasir, kontras dengan debur ombak yang samar terdengar di kejauhan.
Mereka bukan barisan profesional, hanya anak-anak sekolah dari pelosok pulau.
Namun semangat mereka, cara mereka menggenggam tiang bendera, dan tatapan penuh kebanggaan saat bendera perlahan naik ke puncak, tak kalah dari upacara di istana negara.
Di antara peserta, tampak wajah-wajah muda yang menyimpan sejuta asa.
Tak hanya prosesi bendera, rangkaian upacara juga mencakup pembacaan teks Proklamasi dan UUD 1945, serta doa bersama yang dipanjatkan dengan khusyuk, menjadi simbol harapan dan doa untuk masa depan bangsa.
Di atas pasir putih, bendera berkibar diterpa angin.
Selain itu, yang membuat peringatan kemerdekaan kali ini terasa istimewa adalah kebersamaan lintas sekolah yang terjalin erat.
Kepala SMA Negeri 1 Kepulauan Posek, Mariono mengajak seluruh peserta menumbuhkan kesadaran nasionalisme.Terutama di tengah segala keterbatasan yang dihadapi daerah kepulauan.
“Kesadaran diri dengan keterbatasan bukan alasan untuk berhenti berbuat, berkarya, dan berinovasi. Justru dengan kondisi yang ada, kita harus semakin kokoh dalam membangun pendidikan di wilayah pesisir agar sejajar dengan daerah lain di Indonesia,” ucap Mariono.
Sementara itu, Melinda, salah satu anggota Paskibra, diwawancarai setelah Upacara Bendera mengaku bangga atas pencapaiannya tersebut.
“Saya bangga bisa ikut mengibarkan bendera di sekolah. Semoga kami bisa terus belajar dengan semangat perjuangan seperti para pahlawan,” tuturnya.
Setelah upacara, suasana berubah menjadi lebih santai dan akrab.
Para guru, siswa, dan undangan berkumpul dalam ramah tamah sederhana, menyantap hidangan yang dibuat secara swadaya oleh warga sekolah.
Pulau Panjang mencerminkan semangat masyarakat pesisir yang tetap menjaga identitas nasional dan aktif dalam pembangunan meski berada di wilayah terluar.
Sementara itu, peringatan HUT ke-80 RI dirayakan oleh warga di Bintan, Kepulauan Riau.
Bintan adalah sebuah kabupaten dan pulau besar yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Pulau ini memiliki peran penting secara geografis, ekonomi, dan pariwisata.
Secara geografis, Pulau Panjang di Kabupaten Lingga dan Pulau Bintan berada di Kepulauan Riau.
Jika menggunakan kapal cepat atau speedboat, bisa memakan waktu sekitar 2–3 jam. Jika menggunakan kapal perintis seperti KM Sabuk Nusantara, bisa lebih lama tergantung rute dan cuaca.
Upacara Bendera di Pulau Bintan dilakukan di berbagai tempat. Salah satunya seperti di Puri Kencana Wungu dan Yuki Vista Garden, RT 02 RW 08. Warga perumahan menggunakan berbagai macam seragam, baik dari seragam SMA, Korpri, pekerja PT dan berbagai profesi lain.
Adapun Bupati Bintan, Roby Kurniawan, memimpin langsung upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Lapangan Bola Bukit Kerang, Kelurahan Kawal.
Dalam amanatnya dia menyebut pembangunan di Bintan tidak bisa berdiri sendiri. Kabupaten ini tetap menjadi bagian dari pembangunan nasional yang digagas pemerintah pusat.
Selain itu, dalam rangka peringatan HUT ke-80 RI di Pulau Bintan juga digelar kegiatan konservasi padang lamun, mangrove, terumbu karang, dan habitat dugong.
Pulau Bintan di Kepulauan Riau memiliki ekosistem laut yang sangat kaya dan strategis, menjadikannya salah satu kawasan unggulan untuk pengembangan wisata edukasi berbasis bahari.
Upaya ini dinilai penting untuk menjaga ekosistem laut sekaligus membuka peluang pengembangan wisata edukasi yang memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat pesisir.
"Konservasi lamun, mangrove, terumbu karang, hingga perlindungan dugong adalah warisan penting untuk generasi berikutnya,” ujar Direktur SDM dan Umum Pelindo, Dwi Fatan Lilyana.
Selama kegiatan 15–18 Agustus 2025, para relawan terlibat dalam berbagai aktivitas, seperti mengajar anak-anak di sekolah, membina UMKM, menanam pohon, membersihkan pantai, hingga memperbaiki fasilitas umum.
Kegiatan ini juga dilakukan di Danau Toba (Sumatera Utara), Muara Enim (Sumatera Selatan), Ciamis (Jawa Barat), Madiun (Jawa Timur), Paser (Kalimantan Timur), Klungkung (Bali), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Gorontalo, dan Banda Neira (Maluku).
Baca juga: 3.000 Bibit Lamun Ditanam di Teluk Bakau Bintan untuk Jaga Kelestarian Laut
"Dibangun kedekatan dengan masyarakat sekaligus menumbuhkan kembali semangat gotong royong," tambahnya.
Sebagian tulisan ini sudah tayang di TribunBatam.id dengan judul Bendera Merah Putih Berkibar di Pulau Panjang Lingga, Peringatan HUT ke-80 RI Berjalan Khidmat
HUT Kemerdekaan RI
VIRAL Bocah SD di Gowa Ketahuan Pungut Kue Sisa Pejabat, Endingnya Bikin Nangis Haru |
---|
Besok Hari Terakhir Diskon Tambah Daya Listrik 50 Persen dari PLN |
---|
Promo Merdeka KAI Diskon 20 Persen Diperpanjang hingga 31 Agustus 2025 |
---|
Peringatan HUT ke-80 RI di Caracas: Upacara Bendera dan Peletakan Karangan Bunga di Panteón Nacional |
---|
Armaya Doremi Bangga Kibarkan Bendera Merah Putih di Boston City Hall untuk Pertama Kalinya |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.