Minggu, 5 Oktober 2025

Diduga Emosi karena Umpan Pancing Habis, Remaja Tewas usai Ceburkan Diri ke Laut Pelabuhan Buleleng

Remaja laki-laki berinisial KP (15) tewas usai menceburkan diri ke laut di Pelabuhan Buleleng, Bali saat memancing pada Jumat (15/8/2025) malam.

ISTIMEWA via TRIBUN BALI
EVAKUASI KORBAN - KP saat mendapat pertolongan pertama dari warga. Remaja 15 tahun itu nekat melompat ke laut gara-gara marah kehabisan umpan saat memancing di Eks Pelabuhan Buleleng, Bali, pada Jumat (15/8/2025) malam. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang remaja laki-laki berinisial KP (15) tewas usai menceburkan diri ke laut di Pelabuhan Buleleng, Bali saat memancing pada Jumat (15/8/2025) malam.

KP diketahui memancing bersama sang kakak, Komang Suartana dan seorang kerabatnya bernama Komang Ngurah Sudiarta sekira pukul 19.30 Wita di anjungan eks Pelabuhan Buleleng.

Pelabuhan yang berlokasi di Jalan Pelabuhan Buleleng, Kampung Bugis, Kecamatan Buleleng ini tetap menjadi daya tarik wisata yang sarat akan nilai sejarah di ujung utara Pulau Bali, meskipun tidak lagi menjadi pelabuhan utama.

Tempat tersebut juga menjadi spot para pemancing di ketika malam hari.

Lokasi itu juga dapat diakses dengan mudah lantaran hanya berjarak 2,5 kilometer ke arah utara dari pusat Singaraja yang menjadi ibu kota Kabupaten Buleleng.

Setibanya di lokasi, mereka memancing tanpa kendala.

Hingga tiga jam kemudian, KP yang memancing di sekitar anjungan kehabisan umpan.

KP kemudian emosi dan tidak dapat mengontrol diri bahkan sampai melempar kail pancingnya ke laut.

Komang Suartana sempat berupaya untuk membujuk adiknya agar tenang dengan membelikan umpan baru.

Tetapi KP justru nekat menceburkan diri ke laut di Eks Pelabuhan Buleleng.

Peristiwa ini dibenarkan oleh Kasi Humas Polres Buleleng, Yohana Rosalin Diaz saat dikonfirmasi pewarta Tribun Bali, Muhammad Fredey Mercury.

Baca juga: Detik-detik Remaja 17 Tahun Tewas Diterkam Buaya di Muna Sultra, Diserang saat Mancing Bersama Teman

Polisi berpangkat Inspektur Polisi Satu (Iptu) tersebut menjelaskan korban sempat dibujuk kakaknya untuk pulang.

Namun, KP menolak dengan amarah yang masih bergejolak.

"Kakaknya yang bernama Komang Suartana menyarankan dia untuk pulang saja. Namun yang bersangkutan tidak mau," jelas Iptu Yohana pada Sabtu (16/8/2025). 

Dia melanjutkan, pada saat itu Komang Suartana melihat KP hanya berjalan mondar-mandir sambil meluapkan emosinya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved