Prada Lucky Namo Meninggal
Ibu Prada Lucky Minta Keadilan: Mati di Medan Perang Saya Terima, Ini Mati Sia-sia di Tangan Senior
Ibunda dari anggota TNI Prada Lucky Chepril Saputra Namo, Sepriana Paulina Mirpey mendesak agar pelaku penganiayaan anaknya segera diproses hukum.
TRIBUNNEWS.COM - Ibunda dari anggota TNI Prada Lucky Chepril Saputra Namo, Sepriana Paulina Mirpey menuntut keadilan untuk anaknya yang meninggal dunia usai menjadi korban penganiayaan seniornya.
Semasa hidup, Prada Lucky merupakan personel Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/ Wakanga Mere Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sepriana menegaskan, jika anaknya mati di medan perang ia masih bisa terima, karena anaknya adalah prajurit TNI, sudah tugasnya membela negara.
Namun, nyatanya Prada Lucky justru meninggal karena ulah para senior yang melakukan penganiayaan pada putra Sepriana ini.
"Saya seorang ibu, saya minta keadilan. Saya punya anak sudah mati sia-sia."
"Mati di medan perang saya terima. Itu tugas dia. Bela negara, bela bangsa. Ini mati sia-sia di tangan seniornya," kata Sepriana dilansir Kompas TV, Minggu (10/8/2025).
Sepriana menuntut agar para pelaku diproses hukum secepatnya dan bila perlu diberi hukuman mati.
Berdasarkan informasi yang didapat Sepriana, ada 20 orang yang ikut dalam aksi penganiayaan Prada Lucky.
Sepriana juga meminta agar proses hukum terhadap pelaku penganiayaan tak pilih kasih, semua harus ikut diproses dan mendapatkan hukuman yang setimpal.
Baca juga: Keluarga Sebut Penganiaya Prada Lucky Adalah Preman Berseragam: Tidak Boleh Dibiarkan
"Proses mereka pecat bila perlu hukuman mati. Ada 20 orang semua. Bukan empat orang saja, yang hukuman pukul cambuk itu juga semuanya proses."
"Tidak ada bilang pilih kasih semuanya proses. Saya mama kandung saya melahirkan dia. Kalau kalian tidak proses kalian bunuh saya ikut anak saya langsung. "
"Saya sakit hati saya hancur hati saya. Kalian bikin seperti ini," tegas Sepriana.
Daftar Pelaku Penganiayaan
Terkait penganiayaan yang dialami oleh Prada Lucky, TNI telah membenarkan kabar tersebut.
"Bahwa memang benar telah terjadi pemukulan terhadap Prada Lucky Chepril Saputra Namo yang dilakukan oleh beberapa orang seniornya," demikian isi laporan intelijen yang ditujukan kepada Asintel Kasdam IX/Udayana, diperoleh Jumat (8/8/2025).
Laporan dimaksud merujuk pada hasil pemeriksaan Staf-1/Intel Yonif 834/WM terhadap personel yang terlibat dalam pemukulan Prada Lucky Namo.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.